#30 Together

2.5K 210 30
                                    

#30 Together
Why?
LeeHyunRa
Caramel Macchiato

Will you stay by my side?
Will you promise me?
If I let go of your hand
You’ll fly away and break – Butterfly, BTS

“Won – ada yang ingin aku katakan..” lirih Seulgi pada akhirnya yang berhasil membuat atensi Wonwoo sepenuhnya terarah pada sang gadis.

“Sebenarnya – a- ak- aku..”

Seulgi mulai meragu. Tanpa sadar, ucapannya mulai mengambang di udara dan menciptakan keheningan di antara dua manusia ini. Seulgi masih menimbang-nimbang apakah keputusannya ini memang benar. Atau ia harus menundanya lagi? Lagi? Namun, jika ia terus menundanya – lalu, kapan kebohongan ini harus ia sembunyikan? Seulgi lelah membohongi sang suami – Seulgi lelah. Inilah waktunya. Persetan dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi setelah Seulgi mengungkapkan semuanya. Bercerai? Itulah kemungkinan yang terburuk dan Seulgi siap untuk itu.

Perlahan, Seulgi mulai mengangkat wajahnya dan mempertemukan kedua pasang netra mereka. Saling memandang dalam diam dan akhirnya kata itu terucap. Kata yang selama ini Wonwoo tunggu. “Maaf – maafkan aku Won. Aku memang salah maafkan aku” tulus Seulgi berharap bahwa sosok dihadapannya ini mengerti ke arah mana pembicaraan mereka ini.

Wonwoo terdiam dalam duduknya – masih betah memandangi sang istri yang kini jelas-jelas tengah memperlihatkan rasa bersalahnya. Wonwoo tidaklah bodoh – ia tau dengan sangat maksud kata ‘maaf’ sang istri ini. Namun, Wonwoo butuh penjelasan lebih – penjelasan mengapa gadis dihadapannya ini meminta maaf. Wonwoo tak puas dengan hanya sebuah kata maaf.

“Meminta maaf? Untuk? Apa kau memiliki salah padaku sayang? Bukankah selama ini ak-“

“Tidak. Selama ini aku yang salah Won. Maafkan aku. Aku tau, aku tak berhak memohon maaf padamu seperti ini – tapi, aku mohon maafkan aku” Wonwoo dapat melihat dengan jelas kini Sang istri tengah terisak dalam duduknya menghasilkan beberapa bulir cairan yang selama ini Wonwoo benci. Apalagi jika bukan air mata. Wonwoo benci melihat Seulgi menangis. Wonwoo tak suka. Tapi, Wonwoo pun senang – akhirnya sang istri meminta maaf padanya. Tapi, mengapa sampai detik ini sang gadis belum pula mengakui kesalahannya? Maaf? Wonwoo tak butuh itu. Yang Wonwoo butuhkan adalah sebuah pengakuan. Cukup. Hanya itu.

“Sebenarnya, kenapa kau meminta maaf? Apa salahmu?”

Seulgi diam. Seulgi ragu untuk menjawab pertanyaan sang suami yang seakan memojokannya. Ya, Seulgi tau – disini Seulgi tak kunjung mengungkap apa yang ia sesalkan. Hanya kata maaf – yang sialnya mampu Seulgi ungkapkan. Tanpa ada kejelasan mengapa Seulgi meminta maaf, Mengapa mulut Seulgi tiba-tiba menjadi kaku seperti ini? Padahal ia berniat untuk mengungkapkan semua kesalahannya.  Mengapa?

Muak dengan segala keadaan yang ada. Ditambah kondisi Seulgi yang kini semakin terisak tanpa alasan. Akhirnya Wonwoo mengambil langkah pertama untuk membawa tubuh bergetar sang gadis kedalam pelukannya dan memeluknya erat. Berharap bahwa pelukan hangat miliknya dapat membuat keadaan sang gadis menjadi lebih baik.

Wonwoo tak mengerti mengapa hingga detik ini Seulgi tak kunjung mengaku. Mengapa gadisnya ini hanya mengulang kata maaf dan maaf tanpa henti. Maaf? Maaf untuk apa? Wonwoo butuh kejelasan lebih akan permintaan maafnya itu.

Dengan lembut, Wonwoo mengelus surai lembut sang istri yang sangat Wonwoo rindukan ini. Aroma ini – aroma yang selalu membuat naluri liar Wonwoo bergejolak tanpa alasan. Ingin rasanya Wonwoo merasakan tubuh sang istri detik ini juga. Tapi, itu tidak mungkin – mereka masih harus menyelesaikan masalah ini. Masalah yang sialnya telah membuat rumah tangga yang telah ia bangun susah payah - hancur tak bersisa.

“Won – maafkan aku. Maaf. Aku tak bermaksud seperti itu” racau Seulgi masih dalam pelukan sang suami. Bukannya menjawab racauan sang istri, Wonwoo lebih memilih untuk mempererat dekapan mereka. Entahlah, mulut Wonwoo seakan kelu untuk menjawab permintaan maaf sang istri. Karena sampai detik ini, Wonwoo masih belum berhasil membuat sang istri mengaku.

Why? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang