Last Epilogue

2.5K 150 11
                                    

LAST EPILOG
Why?
LeeHyunRa
Caramel Macchiato

Will you stay by my side?
Will you promise me?
If I let go of your hand
You'll fly away and break – Butterfly, BTS


"Ashh.. Won, Ahh.. Ahh.."

Entah telah berapa kali desahan laknat namun nikmat keluar dari bibir manis Seulgi. Ya – Wonwoo benar-benar tak main-main dengan syaratnya itu.

Setelah mereka yakin bahwa anak mereka, Jeno – telah terlelap dalam tidurnya. Wonwoo dengan segera membawa tubuh sang istri kedalam kamar mereka dan inilah yang terjadi. Mereka saling berbalas desahan – sebagai tanda bahwa mereka berdua benar-benar menikmati kegiatan rutin mereka ini.

"Won – akuhh, Kelu – Ahhh..." akhirnya pelepasan itu datang, Seulgi pun kini hanya bisa menutup matanya erat menikmati pelepasannya kali ini. dan Wonwoo? Pria itu masih betah menggenjot miliknya di tubuh sang istri – berharap bahwa pelepasan itu akan segera datang.

Hingga..

"Ahhhhh.." desah Wonwoo nikmat.

Mendengar pelepasan sang suami yang akhirnya datang, Seulgi pun seketika bernapas lega. Lima ronde sudah mereka melakukan kegiatan ini, dan Seulgi berharap agar Wonwoo segera mengakhirinya.

Wonwoo yang kini kelelahan pun, seketika menghentikan aksinya dan segera memeluk tubuh sang istri yang sangat dicintainya,

"Terimakasih sayang, aku mencintaimu.." gumam Wonwoo sebelum kedua anak manusia ini terlelap dalam tidur lelah mereka.

--

Pagi menyapa. Ingin rasanya Seulgi memaki suami mesumnya itu – bagaimana tidak, karena permainan mereka kemarin, pagi ini Seulgi harus merasakan area bawahnya yang sakit dan mengakibatkan wanita beranak satu ini kesulitan dalam berjalan.

"Eomma, kaki Eomma kenapa? Apa Eomma sakit?" tanya Jeno penasaran saat melihat cara jalan sang Eomma yang tak biasa.

Mendapat pertanyaan seperti itu, sontak saja membuat Wonwoo yang baru keluar dari kamarnya menatap kearah sang istri penuh minat.

Mata sepasang suami istri ini pun beradu. Ingin rasanya Seulgi memaki Wonwoo detik ini juga – tapi, itu tak mungkin – mengingat ada Jeno diantara mereka.

"Eomma tak apa sayang, tadi Eomma terpeleset – jadi, kaki Eomma sakit" bohong Seulgi pada sang anak, yang sontak saja membuat Wonwoo menahan tawa gelinya.

Ya – Wonwoo tau, sang istrinya tengah berbohong. Bagaimanapun Seulgi adalah pembohong terburuk yang pernah Wonwoo kenal.

"Sayang – kita akan berangkat bukan?" tanya Wonwoo setelah ia puas menahan tawa gelinya.

Merasa terpanggil, Seulgi pun dengan tampang kusut bercampur kesalnya mau tak mau mengangguk.

"Baiklah – ayo kita berangkat jagoan.." Wonwoo dengan segera membawa Jeno kedalam gendongannya dan tak lupa satu tangannya pun menggenggam tangan sang istri yang sialnya tengah kesulitan berjalan.

"Kau tak apa sayang?" bisik Wonwoo bodoh yang malah mendapat tatapan menusuk dari sang istri.

"Kau pikir ini salah siapa huh?"

Bukannya menjawab, Wonwoo lebih memilih mengecup bibir sang istri pelan. "Salahkan dirimu yang terlalu menggoda"

"YAKKK!! Uri Jeno melihat kita" sadar Seulgi setelah ia melihat sosok sang anak yang kini hanya bisa mengedipkan matanya lucu didalam gendongan sang ayah.

--

Tiga jam sudah perjalanan yang dilalui oleh keluarga kecil Jeon ini, dan setelah perjalanan yang cukup panjang itu – akhirnya mereka tiba dengan selamat di kota Busan, tempat Minkyeong dan Taeyong tinggal kini.

Why? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang