#23 Need Time ㅡ Happy 1k VOTES

2.2K 243 15
                                    

Sesuai janji noona sebelumnya, kalo vote cerita Why ini tembus ampe 1k, noona bakalan langsung update part 23 nya, dan yohoooo~ AKHIRNYA terkabul juga harapan noona liat 1k votes di cerita noona ini :) makasih untuk semua pihak yang selalu setia ngikutin cerita ini - dan hey, disini juga wonwoo manusia, jadi wajar kalo dia nangis ㅠㅠ
And happy reading, jangan lupa buat vote dan coment nya, biar noona cepet update lagi :) 사랑해 ..

#23 Need Time
Why?
©LeeHyunRa
Caramel Macchiato

Will you stay by my side?
Will you promise me?
If I let go of your hand
You’ll fly away and break – Butterfly, BTS

Kosong. Itulah perasaan yang kini dirasakan oleh pria bermarga Jeon, saat menyadari bahwa sosok yang tengah ia cari memang telah pergi. ‘Mengapa ia harus pergi secepat ini? bukankah ia telah berjanji untuk menunggunya? Tidakkah masih terdapat banyak hal diantara mereka yang belum terselesaikan? Mengapa ia harus pergi disaat Wonwoo akan menjelaskan semuanya? Sial. Mengapa sang waktu seakan tak berpihak padanya dan cenderung menghakiminya dengan semua ini. Dengan pemikiran yang kacau, Wonwoo paksakan kedua kakinya untuk melangkah menuju kamar tidur mereka – tempat dimana ia dan sang istri selalu berbagi kehangatan setiap malamnya. Jauh didalam hati Wonwoo, ia berharap bahwa sang istri kini tengah tertidur dengan lelap di ranjang mereka. Namun, apa yang ia dapati? Harapan memang hanyalah sebuah harapan – kosong, sunyi, sepi, itulah keadaan yang mau tak mau ia terima saat berhasil memasuki ruang privasi milik mereka. Ia pergi. Ya, tidak salah lagi – ia pergi. Seulgi pergi meninggalkan berjuta masalah yang sampai detik ini sialnya belum sempat mereka selesaikan. Wonwoo menyesal, mengapa sejak awal ia tidak menyelesaikan masalah ini – mengapa ia harus membalas apa yang Seulgi lakukan padanya dengan perbuatan yang serupa – selingkuh. Bukankah, pilihannya ini membuat masalah yang mereka hadapi semakin rumit dan tak berujung? Mengapa Wonwoo selalu berpikir sempit dan cenderung gegabah dalam menyelesaikan masalah yang ia hadapi.

“ARGHHHHH.. Sebenarnya pergi kemana, kau Jeon Seulgi” teriak Wonwoo setelah sebelumnya ia berhasil memecahkan cermin dihadapannya dengan tangan kosong. Ya, tidak hanya air mata yang tanpa sadar mengalir dari kedua mata Wonwoo – kini cairan merah kental pun tengah mengalir tanpa arti dari sela-sela jari tangannya. Separah itu kah, rasa sakit yang dialami Wonwoo.

---

Seulgi tak tahu, kemana ia harus pergi sekarang. Setelah wanita bernama Nayoung itu angkat kaki dari kediamannya – Seulgi mulai menangis dan menyesali kehidupannya yang mengapa terlihat menyedihkan ini. Tak cukup suami yang tiba-tiba berubah dan sekarang kenyataan bahwa sang suami telah menghamili gadis lain pun harus ia terima bulat-bulat. Seulgi tak setegar seperti yang ia tunjukkan pada Nayoung sebelumnya – meskipun kenyataannya ia berhasil menunjukkan bahwa ia tegar dihadapan Nayoung, namun saat wanita itu pergi – Seulgi mulai menangisi semua hal yang terjadi. Menangisi hidupnya. Menangisi kesalahannya. Dan menangisi kebodohannya.

“Waeyo? Kau pikir aku tak tahu jika ternyata kau berselingkuh dibelakang suamimu? Kau ternyata tak sepolos tampangmu. Sudahlah, disini – aku hanya ingin kau pergi tinggalkan Wonwoo dan kembalilah pada selingkuhanmu itu. Bagaimanapun, Wonwoo sudah tak mencintaimu. Lalu, untuk apa kau mempertahankan rumah tangga bobrok ini. Tinggalkan Wonwoo. Dan pergilah ke neraka – jika itu perlu”  “Aku harap kau mendengarkan kata-kataku, Kang Seulgi” 

Seulgi masih mengingat setiap kata yang diucapkan oleh Wanita jalang itu – ‘tinggalkan Wonwoo?’ apa itu adalah pilihan terbaiknya? Meninggalkan sosok yang sangat ia cintai? Benarkah? Haruskah Seulgi memilih pilihan itu? dan melepaskan semuanya? Mampukah Seulgi melakukan ini semua?. Ditengah pemikirannya yang seolah-olah mencambuk kinerja otaknya untuk tanpa henti berpikir, tanpa terduga langkah kaki Seulgi kini telah mengarahkannya untuk berjalan menuju apartemen sang sahabat – Jinyoung, sosok yang sebelumnya pernah menolong Seulgi dalam kondisi yang sama, saat ia kabur dari rumah beberapa bulan yang lalu. Haruskah ia bercerita pada Jinyoung?

Why? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang