#3 Find You

3.2K 323 13
                                    

Find You
Seulgi-Wonwoo Stories
LeeHyunRa (Caramel Macchiato)
©2016
822 words

“Mingyu-ya, apa kau telah berhasil menemukan dimana istriku?” Tanya Wonwoo tanpa basa-basi pada sang lawan bicara.

“Maafkan aku hyung, aku masih belum menemukannya. Tapi hyung, aku curiga jika istrimu sekarang tengah berada dirumah temannya – bukankah kau yang bilang sendiri, jika noona tak memiliki keluarga satu pun. Jadi mungkin saat ini ia tengah bersembunyi bersama temannya” tebak Mingyu yakin.

“Teman? Maksudmu Soojung dan Jongin?” tebak Wonwoo asal – saat telinganya menangkap kata teman dari mulut sahabat yang telah Wonwoo anggap sebagai adik sendiri.

“Sayangnya, nama yang kau sebut itu – saat ini tengah pergi berbulan madu ke Perancis hyung – jadi aku yakin istrimu tidak mungkin bersama dengan mereka” elak Mingyu yang berhasil membuat harapan Wonwoo dalam menemukan keberadaan istrinya tiba-tiba menghilang. Sebenarnya kemana kau pergi Jeon Seulgi???

“Baiklah Gyu, kau harus tetap melacak dimana istriku berada – dan setelah kau menemukannya, kau harus menyeretnya tanpa ampun kehadapanku” perintah Wonwoo penuh dengan nada dingin dan mendominasi.

“Baiklah Hyung. Tapi hyung, tidakkah kau terlalu keras pada noona?”

“Dia istriku Kim Mingyu, dan aku bebas melakukan apapun padanya – sudahlah cepat cari istriku” klik—tanpa mendengar jawaban dari sang lawan  bicara disebrang sana – Wonwoo dengan seenak jidatnya langsung menutup panggilan tersebut sepihak,

“Sebenarnya kau pergi kemana bodoh” geram Wonwoo seraya matanya sibuk memandangi foto pernikahannya dan Seulgi dua tahun yang lalu.

---

Terhitung hari ini adalah hari ke-10 Seulgi tinggal di rumah Park Jinyoung, teman sekaligus mantan kekasihnya saat ia duduk dibangku SMA. Ya, sepuluh hari yang lalu – tanpa ia duga, ditengah pelariannya dari sang suami, ia bertemu dengan Jinyoung dan Jisoo, kekasih Jinyoung saat ini. Saat itu, sungguh Seulgi berniat untuk melarikan diri dari sang mantan kekasih, karena ia malu dengan keadaannya saat ini – yang seperti diusir oleh sang suami dan menjadi seorang istri yang patut untuk dikasihani oleh orang lain. Tapi, ternyata genggaman erat Jinyoung berhasil mengganjal kepergian Seulgi. Setelah sebelumnya membisu dalam sebuah café bersama dua pasang mata yang kini tengah menatapnya dengan tatapan berbeda – Jinyoung dengan tatapan khawatir dan Seo Jisoo dengan tatapan curiga – akhirnya Seulgi pun memutuskan untuk menceritakan semua yang terjadi dan mengapa ia bisa berakhir dijalanan dengan membawa satu koper dengan ukuran besar. Jinyoung dan Jisoo yang mendengar cerita Seulgi pun merasa iba dan diam-diam kesal juga murka terhadap suami Seulgi.

Setelah mengobrol dari hati ke hati dalam waktu yang dapat dikatakan cukup panjang – 45 menit, akhirnya dua pasang kekasih ini memaksa Seulgi untuk tinggal bersama dengan mereka sebelum ia menemukan jalan untuk melanjutkan hidupnya tanpa sang suami.

“Seulgi-ya, kenapa kau melamun? Apa yang kau lamunkan heeeumm?” Tanya sebuah suara yang ia kenal sebagai suara Jisoo, kekasih Jinyoung.

“Jangan bilang kau tengah melamunkan suamimu yang jahat itu? astagaaa.. tidak bisakah kau melupakannya? Kau masih cantik Seulgi-ya. Ahh, matta bagaimana jika aku memperkenalkanmu dengan sahabatku? Kau mau kan? Ayolah Seulgi-ya, kau harus bisa move dari suamimu itu”

“Jisoo-ya, aku bahkan belum bercerai resmi dengan suamiku. Mana mungkin aku langsung menjalin hubungan dengan pria lain?”

“Ayolah, pertemuan ini hanya pertemuan biasa Seulgi-ya. Kalian hanya sebatas berkenalan dan kkeut. Ayolah—kau mau kan?” pinta Jisoo seraya menampilkan senyum manis yang membuat Seulgi tak tega untuk menolaknya.

Karena tak ingin membuat Jisoo kecewa, akhirnya Seulgi pun setuju dengan ajakan kekasih dari mantannya itu – dan persetujuan Seulgi ini tentu membuat Jisoo senang bukan kepalang.

“Oke, persiapkan dirimu sekarang - Eumm, kita akan berangkat sekitar lima belas menit lagi” perintah Jisoo yang sebelumnya sibuk memperhatikan jarum jam yang bergerak dipergelengan tangan kirinya.

“Secepat itukah?”

“Yaps, jangan lupa untuk berdandan yang cantik Seulgi-ya. Aku tunggu dibawah”

--

Disinilah mereka sekarang, duduk terdiam disebuah café yang dipenuhi dengan berbagai ornamen boneka teddy bears sebagai dekorasi. Melihat banyak boneka teddy bear disetiap sudut ruangan, entah mengapa membuat Seulgi mengingat sang suami yang dulu saat mereka berpacaran sering kali menghadiahi Seulgi hal-hal yang berbau Teddy Bear.

“Jisoo-ya, kalo boleh tau siapa nama sahabatmu itu?” Tanya Jisoo memecah keheningan diantara mereka.

“Eoh, namanya Woonie – sebenarnya itu nama panggilan yang ku buat untuknya. Kami telah bersahabat sejak kami kecil, dan aku sudah menganggapnya sebagai adikku sendiri – mengingat ia lebih muda dua tahun dariku. Tapi, walaupun dia lebih muda dariku, tapi ia mempunyai pikiran dewasa dan jangan lupa dia juga mapan – jadi kau pasti akan berbahagia jika kau bersamanya” balas Jisoo dengan penuh semangat saat mempromosikan kelebihan sang sahabat.

Woonie? Entah mengapa, namanya terdengar tidak asing ditelingku. Apakah aku pernah mendengar nama ini sebelumnya? Tapi dimana? Dan kapan? Dia juga lebih muda dua tahun dariku – kenapa ia bisa memiliki umur yang sama dengan suamiku? Jangan bilang? Oh tidak tidak - apa yang kau pikirkan Kang Seulgi. Kau pikir dunia ini sesempit itu, tidak-tidak-tidak. Sahabat Jisoo pasti bukan dia.

“Maaf membuat kalian menunggu lama..” deg. Netraku langsung menatap asal pemilik suara itu – saat dirasakan bahwa aku merasa tak asing dengan suara itu. dan benar saja, pemilik suara itu – kenapa ia ada disini? tatapan matanya, smirk dan senyumnya entah mengapa semua yang ia tunjukkan saat ini seolah-olah tengah mengulitiku hidup. Tidak mungkin.

“Lama tak jumpa, Kang Seulgi..”

TBC.

Why? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang