#27 White Lies

1.6K 180 11
                                    

#27 White Lies
Why?
LeeHyunRa
Caramel Macchiato

Will you stay by my side?
Will you promise me?
If I let go of your hand
You'll fly away and break – Butterfly, BTS

"Seul.." samar-samar Seulgi menangkap sebuah suara yang terdengar tengah memanggilnya. 'Suara itu? Astaga?'

"Wonwoo?"

Setelah mengidentifikasi dengan jelas bahwa suara itu memang suara Wonwoo, Seulgi pun dalam hitungan detik langsung memutar tubuhnya dan segera menghampiri ranjang tempat sang suami terbaring.

"Astaga. Wonwoo – Jeon Wonwoo. Kau sadar? Wonwoo-ya. Sayang" sekuat tenaga Seulgi mencoba memanggil nama sang suami yang sialnya sang suami kini masih menutup matanya rapat. 'Apa tadi hanya halusinasiku saja? Tidak mungkin' batin Seulgi bergejolak.

"Wonwoo-ya, jawab aku. Kau sudah sadar bukan. Jeon Wonwoo – Bangunlah" merasa panggilannya sia-sia, Seulgi pun dengan segera keluar dari kamar sang suami dan berniat untuk mencari keberadaan Dokter atau perawat medis lainnya. Bagaimanapun ia harus memberitahu sang dokter bahwa sang suami telah bangkit dari tidur panjangnya.

Baru saja ia membuka pintu, manik mata Seulgi tak sengaja menangkap sepasang manusia yang kini tengah menatapnya dengan tatapan berbeda. Sang pria yang khawatir, dan sang wanita yang masih tetap memandang Seulgi sinis.

"Seul, kau mau kemana?" tanya sang pria yang terlihat sekali bahwa ia khawatir dengan keadaan sahabatnya itu.

"Aku akan memanggil dokter – Wonwoo sadar" setelah mengucapkan enam silabel kata itu, Seulgi pun dengan segera melanjutkan langkahnya dan mengabaikan empat mata yang kini tengah menatapnya heran.

"Hey, Seul. Tunggu. Aish – mengapa ia tak memencet bel saja" sesal Jinyoung melihat sifat gegabah Seulgi yang belum hilang.

"Aku akan menyusul Seulgi. Kau masuk saja duluan – telepon jika terjadi sesuatu"

"Temanmu itu memang bodoh"

"Park Jisoo – tidak lagi" ingat Jinyoung pada sang kekasih yang hingga detik ini, Jisoo masih saja sangsi pada sang sahabat.

"Arra- Arra. Pergilah, aku akan merawat Wonwoo disini" dengan langkah memburu, Jinyoung pun mulai mengejar Seulgi dan meninggalkan sang kekasih yang kini telah masuk ke dalam ruang rawat sang adik – Wonwoo.

"Kau sadar?"

"Noona?"

--

"Yak – Kang Seulgi. Tunggu aku" seru Jinyoung setelah ia berhasil menemukan sosok mungil Seulgi.

"Aku tak menemukan satupun dokter disini" adu Seulgi dengan nafas yang kentara sekali tidak stabil. Seulgi lelah.

"Dasar bodoh – mengapa kau tidak memencet tombol diatas ranjang suami mu huh? Kenapa kau harus repot-repot marathon seperti ini?"

"Nde? Astaga – aku lupa. Aigo, kenapa aku jadi teledor seperti ini" kesal Seulgi pada dirinya sendiri yang berhasil membuat seorang Park Jinyoung terkikik geli.

"Sejak dulu kau memang gegabah, dasar beruang Seulgi"

"YAKKKK!!"
"Sudahlah – lebih baik kita pergi makan. Sepertinya kau belum makan beberapa hari, tebakanku benar bukan?"

"Nde? Maaf, tapi aku tak bisa meninggalkan Wonwoo sendirian. Lagipula – tadi aku telah makan dengan Mingyu"

"Kau pergi makan dengan Mingyu dan menolak makan dengan sahabatmu sendiri? Jahat" rajuk Jinyoung yang berhasil membuat Seulgi membatu dibuatnya. 'Hey, ada apa dengan sahabatnya ini? menggelikan'

Why? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang