#12 Automatic

2.3K 232 2
                                    

#12 Automatic (SeulWoo Couple)
Story by LeeHyunRa
©2016
916  Words

“I already fell in a deep dream, I couldn’t wake myself anymore”
[Automatic – Red Velvet]

Seulgi terbangun dari tidur lelapnya, saat dirasakan terik mentari tengah mengkonversi panasnya secara sempurna ke tubuh Seulgi yang hanya terlapisi selimut. Dengan wajah yang masih menampakan kesan mengantuk, sosok cantik itu kini mulai sibuk mengingat apa yang sebenarnya terjadi semalam dan mengapa ia bisa ada di kamar ini tanpa sehelai benang yang menutupi tubuhnya dan kemana Wonwoo? Kenapa pagi ini ia tak ada disamping Seulgi?

Dengan mata yang masih setengah menutup, Seulgi pun segera beranjak dari tempat tidurnya dengan keadaan polos – mengingat hanya dirinyalah yang kini ada diruangan ini. Sehingga Seulgi tidak perlu repot-repot untuk melilitkan selimut yang kelewat lebar dan berat itu ditubuhnya. Kaki jenjang Seulgi kini tengah ia arahkan untuk melangkah menuju kamar mandi, sekedar untuk mencuci muka atau jika perlu Seulgi akan berendam disana dan memikirkan keputusan bodohnya kemarin malam yang sekali lagi meminta bercerai dari sang suami.

Sesampainya didalam kamar mandi, Seulgi pun tanpa ragu langsung menenggelamkan tubuhnya kedalam Bathup dan berharap bahwa apa yang tengah ia lakukan ini dapat dengan segera mengakhiri hidupnya yang memuakan ini. Seulgi lelah. Ya, Seulgi lelah dengan semua ini. Suami yang berubah. Rumah tangga yang kacau dan kenyataan bahwa seringnya Wonwoo tidak pulang ke rumah – semua ini tanpa sadar telah menempatkan diri Seulgi pada situasi yang dapat dikatakan kritis. Seulgi putus asa.

Seulgi masih ingat dengan jelas pertengkarannya dengan Wonwoo semalam. Dimana dengan sadar, malam itu Seulgi kembali meminta cerai pada sang suami. Tapi, alih-alih mendapat persutujuan untuk bercerai, Seulgi malah mendapati dirinya berakhir ditempat tidur mereka dengan keadaan polos dan dapat dikatakan kacau. Rambut yang acak-acakan, kissmark yang memenuhi leher dan seluruh tubuhnya serta bagian kewanitaannya yang terasa sakit. Selalu seperti itu. Seulgi selalu berakhir dalam keadaan yang serupa, setiap ia meminta sang suami untuk menceraikannya. Sebenarnya apa yang pria itu mau? Jika memang ia tidak mencintai Seulgi lagi, untuk apa pria itu bersikeras memertahankan pernikahan ini? Sampai kapan pria bermarga Jeon itu akan menyiksanya dengan semua kedinginan dan keangkuhannya? Sampai kapan?

Tak lama, Seulgi pun merasakan nafasnya mulai sesak dan memendek – tanpa pikir panjang, gadis itu pun langsung mengangkat kepalanya dari dalam air dan menghirup udara disekitarnya secara acak. Bukankah ia berniat untuk mengakhiri hidupnya didalam Bathup? Tapi, apa yang ia lakukan sekarang? Dengan mata yang tertutup sempurna dan punggung yang bersandar nyaman di dinding Bathup – otak Seulgi pun secara perlahan namun pasti mulai merangkai kenangan indahnya bersama sang suami dulu.

Flashback – 1 tahun yang dulu
Hari itu adalah hari pertama Seulgi dan Wonwoo resmi menjadi sepasang kekasih – setelah mereka terjebak dalam hubungan berlandaskan kata kakak-adik selama hampir 2 tahun. Ya, awalnya Seulgi hanya menganggap Wonwoo sebagai adiknya dan tidak lebih – mengingat usia Wonwoo lebih muda dua tahun darinya. Meskipun Seulgi hanya menganggap Wonwoo sebagai adik kecilnya – tapi beda halnya dengan Wonwoo yang memandang Seulgi sebagai seorang wanita tanpa embel-embel kakak. Sejak awal, Wonwoo-lah yang pertama menaruh hati pada Seulgi. Seulgi bukannya bodoh atau buta dengan perasaan Wonwoo, tapi saat itu Seulgi masih menjalin kasih dengan sahabat kecilnya Taeyong dan sekali lagi Seulgi hanya menganggap Wonwoo sebagai adik kecilnya tidak lebih.

Namun, hubungan mereka pun secara perlahan mulai melangkah ke tahap yang lebih serius. Ditambah saat itu, Taeyong dengan seenak jidatnya meninggalkan Seulgi sepihak tanpa alasan. Hal ini lah yang membuat kesempatan Wonwoo mendapat cinta sang noona semakin terbuka. Berkat kegigihan Wonwoo dalam menarik perhatian Seulgi – akhirnya Seulgi pun mulai luluh dan menerima Wonwoo sebagai seorang Pria – tanpa ada label adik atau semacamnya.

Awal hubungan Seulgi dan Wonwoo sangat manis dan membuat seluruh penghuni kampus iri dibuatnya. Saat itu Wonwoo benar-benar memperlakukan Seulgi layaknya seorang Princess yang sangat harus ia lindungi. Bahkan saat tiga tahun mereka terpisah jarak dan waktu – akibat LDR antara Seoul-New York, tak membuat kekuatan cinta mereka berdua melemah. Hingga akhirnya satu tahun setelah kepulangan Wonwoo ke tanah kelahirannya, Wonwoo dan Seulgi pun segera melangsungkan pernikahan mereka yang terkesan sederhana namun khidmat.

Saat itu, Seulgi benar-benar merasa bersyukur karena dirinya dijodohkan untuk bersama dengan sosok Wonwoo. Sosok yang tak hanya mencintai Seulgi sangat, namun ia juga sangat pengertian dan paham dengan semua yang Seulgi inginkan. Rumah tangga yang mereka jalani selalu tampak romantis, penun cinta dan membuat banyak teman Seulgi merasa iri dibuatnya. Tapi itu hanya awalnya. Ya. beberapa bulan kemudian, sosok Wonwoo yang Seulgi kenal pun mulai berubah sedikit demi sedikit. Tak ada lagi Wonwoo yang selalu menatapnya dengan pandangan penuh cinta, tak ada lagi Wonwoo yang selalu memberikan kecupan manisnya saat ia membuka mata di pagi hari. Tak ada lagi Wonwoo yang selalu melakukan apapun yang Seulgi inginkan – tak ada lagi, tak ada lagi. Semua itu berubah secara otomatis tanpa Seulgi ketahui apa alasan yang membuat sang suami berubah. Sebenarnya apa yang membuat Wonwoo berubah? Hal ini masihlah misteri bagi seorang Kang Seulgi.

Lamunan Seulgi pun terganggu, saat kedua telinganya menangkap sebuah suara tanda seseorang tengah mencoba untuk membuka pintu rumahnya. Apa itu Wonwoo? Siapa lagi jika bukan sang suami? Mengingat hanya mereka berdualah yang mengetahui kata sandi kediaman mereka. Atau itu salah satu jalang milik sang suami? Seulgi harap bukan.

Berbalut sebuah bathrobe putih yang menutupi tubuh polosnya. Seulgi pun mulai melangkah menuju daun pintu dan langsung menyapa orang yang ada dibalik pintu – tanpa tahu siapa sosok yang sebenarnya berada disana.

Setelah pintu terbuka, Seulgi pun langsung menyapa sosok dibalik pintu dengan penuh semangat, “Sayang, kenapa kau tid- Kau?” sapaan Seulgi seketika terputus saat kedua matanya menangkap sosok yang tengah berada dihadapannya sekarang. Dia? Bagaimana dia ada disini? batin Seulgi tak percaya.

TBC.

Why? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang