FRTR-6-Message From Rain

20.3K 1.8K 59
                                    

FRTR-6-Message From Rain

Di mana lagi Ron akan lebih menunjukkan kemeranaannya, kalau bukan berada di rumah salah satu sahabatnya. Yang jadi korban Ron, masih saja si Kenzo. Sejak Ron mendatanginya sambil mewek ala bocah remaja yang ditolak cintanya, ia sudah berpikir untuk menumpang di rumah duda keren itu dan meminta bantuannya.

"Ken! Gue gak kuat Ken! Gue mau hubungin Rain, Ken! Gue gak kuat!" Sedari tadi ia tak henti-hentinya protes kepada Kenzo yang menyita ponselnya sejak tigapuluh enam jam lalu.

Ron bergerak gusar di sofa panjang, teriak-teriak lebay; seakan ia tidak bisa menemui Rain lagi.

"Gue sebenernya juga udah gak kuat denger lo berkoar-koar kayak di hutan. Tapi mau gak mau gue harus tahan, lo juga tahan kalo mau dapet perhatian dari Rain lo itu." Kenzo duduk di sofa singel dan ia hendak menyalakan televisi.

Dengan songongnya, Ron sengaja menendang remot televisi yang hendak Kenzo ambil ke lantai. "Gue butuh saran lo biar Rain mau maafin gue! Nah elo malah nyita hape gue! Dan gak ngebolehin gue nemuin Rain! Otak lo di mana Kenken!" Ia cemberut.

Kenzo mendelik dan menyambar remot itu sebelum Ron menendangnya menuju kolong rak televisi. "Makanya gue sita! Lo tuh yang gak punya otak!"

Semua yang mereka berdua kenakan hanyalah baju biasa tapi tetap terlihat sangat pantas dan cocok dipakai oleh mereka.

"Kalo lo sita! Gimana gue bisa hubungin Rain! Kenzo!" balas Ron geregetan.

Kenzo lebih geregetan lagi; menghadapi pria yang sudah berkawan lama dengannya ini. Ia menghela napas panjang; berusaha sabar. "Ron. Lo minta saran gue kan?"

"Iya. Dan sampe sekarang lo gak nyarain apa pun. Sahabat macam apa lu?" kata Ron sewot. Ia menenggelamkan wajahnya ke bantal persegi motif abstrak.

Biarpun ada sepuluh bidadari iklan parfum yang menanti Ron di atas ranjang, ia lebih memilih menyebur ke pasir hisap jika itu caranya untuk mendapatkan maaf dari Rain.

Kenzo mengeluarkan ponsel Ron dari dalam saku celana. Perlu kode empat digit angka guna membuka ponsel pintar itu, tapi Kenzo tak perlu sulit-sulit memutar otak. Ia tersenyum karena kodenya tepat dan terpampanglah foto seorang gadis yang sedang bergelung bersama selimut.

"Njir. Ini foto pasti diambil after ena-ena itu ya?" tanya Kenzo sembari berdecak ke arah Ron yang sontak terduduk dan segera meloncat untuk mendapatkan ponselnya kembali.

"Sok tau lo!" Ron berhasil mendapatkan ponselnya, ia langsung menguncinya lagi, "SOK TAU!" tambahnya berbohong.

Kenzo mengiyakan saja, padahal sudah jelas gambar itu diambil saat kapan. Semuanya semakin jelas saat melihat reaksi Ron tadi.

Ron berubah lemas. Ia duduk lagi kemudian menengadahkan kepalanya; menatap nanar langit-langit. "Gue udah tau kalo dari dulu dia suka sama Leon. Gue mengalah, walaupun sakitnya bukan main."

"Lo udah kesekian kalinya ngomong gitu, bro. Gue nyita hape lo juga bukan tanpa alasan. Lo bilang kalo Rain adalah cewek yang beda. Dia benci dugem, apalagi seks bebas."

Ron mengangguk, mendengarkan perkataan Kenzo.

"Cewek yang semacam itu, biasanya takut kalo dia bakal hamil mendadak. Apalagi kalo yang ngehamilin, tipe brengsek kayak lo."

TAG [ 2 ] : From Rain To RonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang