FRTR-16-His Bad Propose

19.7K 1.8K 453
                                    

FRTR-16-His Bad Propose


Ron tidak peduli saat ia harus menembus lampu merah agar ia bisa cepat sampai ke apotik untuk membelikan sesuatu; yang bisa memberikan kejelasan tentang masa depannya bersama orang tersayangnya. Tak bisa ia sembunyikan soal kebahagiaan yang ia rasakan usai mendengar permintaan Rain beberapa menit lalu, meski ia sempat kaget. Untunglah tak ada polisi yang mengejarnya, jadi ia tak perlu menghajar siapa pun yang menghalangi jalannya.

"Asik!" Ron tersenyum lebar, "Gue bakal jadi ayah dong?!"

Dengan mata yang berkaca-kaca, Rain berucap, "Dasar Kak Ron tolol! Beliin test pack sekarang juga sana!"

Ron, yang masih heran dengan kelakuan Rain; yang tiba-tiba melempar kalender ke arahnya, keterkejutannya bertambah jadi dua kali lipat. "A ... apa? Ba ... barusan yang kamu bilang apa?"

Wanita itu cuma melotot sekilas, setelah ia membanting pintu kamar mandi, ia baru berkata, "Najis banget punya anak dari kamu!"

Ron akan pura-pura tak mendengar kata: najis, ia malahan langsung berteriak, "Serius?! Oke! Aku beliin sekarang juga!" Ia semringah sekali.

Pria lajang itu balik lagi ke kamar Rain untuk mewanti-wanti wanita itu. "Eh, kamu jangan ke mana-mana! Jangan mainan sabun! Aku gak mau kamu kepleset!"

Belum apa-apa, ia sudah begitu cemasnya.

"Bodo!" balas Rain; perasaan wanita itu berbanding terbalik dengan apa yang Ron rasakan.

Wanita itu malah bersedih.

~°°~

"Enggak mau! Enggak mau!" Itulah yang Rain ucapkan berpuluh-puluh kali sembari memukuli kepala Ron menggunakan guling kesayangannya, "Najis tau enggak?! Najis! NAJIS!"

Mata Rain sembap, ia terisak, dan Ron cuma cengar-cengir menerima apa pun yang Rain pukulkan ke badannya.

"Kenapa Kak Ron harus seneng?! Aku menderita Kak! Kakak tolol! Kak Ron bego! Kurangajar...!" Di tangan kiri Rain, ia memegang bukti yang menerangkan bahwa ia sebentar lagi harus menjadi istri dari pria brengsek di depannya ini.

"Ya ..., ya senenglah! Ayolah Rain! Nikah itu enak!" Jawaban Ron terdengar gila di telinga Rain.

"Enak apanya?!" Rain makin semangat untuk memukuli pria yang tak ia cintai, pria yang tidak ia inginkan, pria yang telah mengobrak-abrik jalan cerita cintanya.

Enaklah, bisa meluk kamu tiap malem, batin Ron begitu bahagia, ngeliat kamu tiap hari!

Rain lemparkan alat penguji kehamilannya sembarang. "Mungkin itu salah!" katanya, masih tak mau menerima kenyataan, "Itu pasti rusak!"

Rain beranjak dari kasur, ia memilih mondar-mandir sambil memijit pelipisnya. "Ini salah!"

"Apa lagi yang salah? Aku udah beliin lima. Dan itu dua garis semua. Ini faktanya Rain." Ron membuang napas berat.

Rain membelakangi Ron. "Salah! Ya ...," Rain refleks memegang perut ratanya, "Bayinya sih gak salah ... Kak Ronnya yang salah!" Ia kembali jadi wanita yang keras kepala.

"Gue selalu salah di mata lo, kapan gue benernya? Tunggu Nicki Minaj pake cadar?" gerutu Ron seraya mencengkeram guling bersarung merah muda itu.

Pria penggerutu itu sedang manyun, namun saat Rain menghadap dirinya lagi, ia berikan senyuman paling manis yang ia bisa lakukan. "Ma ... masa aku harus beneran ni ... nikah sama Kakak?"

TAG [ 2 ] : From Rain To RonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang