FRTR-10A-Her Wedding Dress

20.4K 1.7K 33
                                    

FRTR-10A-Her Wedding Dress


Rain menarik kursi meja belajarnya. Ia patut bangga pada dirinya yang memiliki banyak piala serta piagam perlombaan akademik. Nuansa girly jadi pilihan Miranda untuk kamar anaknya yang belakangan ini malas sekali pergi ke salon. Kamar Rain dipaksa jadi merah muda dan segala warna pastel ada di dalam situ. Gara-gara itu pula Rain semakin sebal dengan Miranda yang selalu memaksakan kehendaknya, dan Rain lebih sebal lagi soal perkataan ibunya itu.

"Aaron." Seiya dengan bibir, kilas balik di otak Rain juga memunculkan wajah pria di sebelah rumahnya. Bukan tipe gue banget," katanya mantap--hanya beberapa saat.

Bulu kuduk Rain meremang saat sepotong memori malam pergulatan mereka terlintas. Tapi ia buru-buru mengumpat dan mengenyahkan segala perasaan; ingin membutuhkan Ron untuk sekadar mengiriminya pesan selamat malam. Bukan untuk hasrat mengulangi hal intim itu lagi. Rain seratus persen bukan perempuan yang menyukai hal-hal nista. Ini mengenai sesuatu yang lain, sesuatu yang ia sendiri tidak mengerti. Ada bagian di dalam pikirannya yang menyuruhnya untuk terus berdoa supaya ponselnya menyala dan terpampanglah nama Ron di sana. Rain sampai bingung sendiri dengan semua keanehan itu.

Rain membenturkan keningnya ke meja. "Gue kenapa ya Tuhan!" Ia frustrasi.

Di sebelah rumah, Ron tengah mendegus sebal sambil membuka seluruh almarinya. Di saat Rain sedang diliputi keheranan tentang perasaan membutuhkan itu, di sini Ron sedang pusing tujuh keliling untuk menemukan outfit yang tepat untuk esok hari. Bisa dibilang, Ron sangat excited untuk menemani Rain selama setengah hari besok.

"Bang, gue pinjem mobil lo ya," kata Leon yang meloyor ke dalam kamar Ron dengan mata yang langsung fokus pada timbunan kemeja di kasur.

Ron kayak cewek remaja yang baru pernah mau nge-date. Tentulah, Ron bakal menganggap acara pembatalan gedung pernikahan Leon dan lainnya itu sebagai kesempatan yang luar biasa. Pergi berduaan dengan gadis yang disukainya, pantaskan disebut nge-date sekalian?

Masa bodoh Rain mau anggap apa soal hari esok atau bahkan tidak menganggapnya istimewa sama sekali. Karena yang penting, dirinya bisa berseri-seri.

"Mobil lo kenapa?" Ron tak suka dengan tingkah adiknya yang asal masuk saja ke kamar.

Bukan masalah malu karena kamarnya berantakan, ini masalah malu yang lebih berlipat ganda. Kalau Leon masuk saat Aaron sedang bergaya bak Justin Bieber di depan cermin tinggi bagaimana?

"Mogok," sahut Leon mulai tertarik untuk menduga-duga apa yang abangnya perbuat. "Mo sedekah baju ya, Bang?" Jelas sekali Leon sedang meledek Ron.

"Ya! Gue mau sedekahin buat lo puas?!" Kini Ron sering sekali melontarkan nada-nada ketus khusus untuk Leon.

"Masih PMS?" Leon tak urung menahan tawa. Ia beralih tumbang ke ranjang Ron yang tidak ditutupi baju.

Saking kesalnya ditertawakan, Ron melempar kemeja yang ia ambil dari almari ke wajah cengengesan adiknya. "Bajingan lo," kata Ron hanya bercanda tapi dengan milik marah.

"Bajingan teriak bajingan," balas Leon lagi dan mereka berdua tertawa renyah.

Untuk beberapa detik, Ron dan Leon tenggelam dalam tawa hingga Ron memilih untuk mengucapkan topik, "Gue gak pernah tau lo punya hubungan sama cewek. Lexy...." Ron agak segan mengucapkan nama calon adik iparnya.

"Yee... gue mah gak kayak lo Bang. Yang suka pamer cewek bohai sana-sini dan ujung-ujungnya saying goodbye," balas Leon dan Ron langsung meng-kampreti adiknya itu.

"Gue gak suka pake barang murah. Jadi gue buang aja," sanggah Ron tak berperasaan karena terang-terangan menyamakan para wanita yang pernah bersamanya seperti barang KW pasaran.

"Evil banget lo Bang. Semoga cewek yang mau lo ajak jalan gak bakal lo sakitin," tebak Leon. Ia menebak kalau Ron akan menggandeng seorang wanita yang ujung-ujungnya lari ke hotel.

Ron melempar kunci mobilnya ke Leon yang bisa ditangkap dengan tepat olehnya. "Dia emang udah sakit. Tapi bukan karena gue."

Tapi karena elo, batin Ron di balik senyum sinisnya.

~•••~

Tbc! Vomment!

Cuma 600kata dan saya sudah melambaikan tangan kepada kalian semua. Lalalala...

Aku selalu badmood dan emosi beberapa hari ini so... mood nulis hambar banget. Beberapa bab draft cerita aku hapusin, saking gak logisnya plot yang aku bikin.

Daripada gak nepatin janji lagi kan aku dosa yak... jadi mending ketik aja sedapetnya di kepala dan silahkan berandai-andai apa yang bakal terjadi selanjutnya! *tawaepil*

TAG [ 2 ] : From Rain To RonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang