Chapter 36 - Rhapsodies of Dark and Light

10.1K 910 167
                                    

"Aku sungguh tak sabar untuk pesta kemenangan kita besok!" Stella berseru selagi ia menaruh semangkuk air hangat di meja kecil, tepat di samping tempat tidurku. Zveon segera merendam sehelai handuk putih di dalamnya, memerasnya sedikit hingga kucuran air merembes turun, dan mengusapnya di pelipisku yang sedikit lebam. Walau aku agak terluka, aku bersyukur Zveon telah membunuh Nygmar, hingga misi Fantasy Warrior kali ini tuntas berkatnya.

Aku agak merintih karena merasakan ngilu yang mengurut pelipisku walau Zveon sudah berusaha mengusapnya dengan sangat perlahan. Zveon pun mengulangi usapannya lagi dengan rapalan mantra, ajaibnya ngilu itu tak lagi kurasakan. Aku bernapas lega, sementara tubuhku bersandar di bantal-bantal yang bertumpuk di punggungku hingga aku bisa duduk tegap, terbalut selimut wol merah yang hangat. Zveon duduk bersimpuh di sampingku, seprai dan selimut tertekuk kusut karenanya.

Stella terlihat sangat girang saat itu, ia turut ingin merawatku dengan membawakan barang-barang yang Zveon butuhkan. Mulai dari obat, ramuan, hingga air hangat, Stella dengan senang hati mempersiapkannya seorang diri, padahal ia bisa saja menyuruh pelayan untuk melakukannya. Hatiku hangat menerima ketulusan kedua Saudara Kegelapan itu terhadapku.

Dan, ia menyebut tentang pesta. Perasaan senang membanjiri hatiku, membayangkan segala euforia kemenangan Fantasia Cosmo yang akan dirayakan bersama seluruh makhluk fantasi di Istana Central besok. Benakku terbayang-bayang musik klasik dengan koor biola yang indah serta permadani istana yang memukau. Ratu Anna mengundang para bangsawan, anggota kerajaan, orang-orang penting dan para Fantasy Warrior, yang berarti aku pun diundang dengan terhormat olehnya.

"Kau pergi saja. Aku tak ikut," ucap Zveon tak bersemangat, mata merahnya menatapku sayu.

"Me-mengapa?" Stella terperangah heran. Aku pun terhenyak memandang Pangeran Penyihir-Vampir itu tak percaya.

"Mereka pasti akan menyuruhku berdansa dengan Noola lagi." Zveon memejamkan mata sambil menghela napas. Aku dan Stella saling bertatapan tertegun.

Aku menatap Zveon sedih. "Tapi ... seharusnya kau ikut. Aku ingin kau ada di pesta itu." Aku memandangnya dengan mata berkaca-kaca penuh harap. Lalu aku menambahkan, "Aku tak keberatan jika kau harus berdansa dengan—"

"Tidak," potong Zveon tegas, sedikit membuatku tersentak. Ia menggeleng berulang kali. "Tidak, terima kasih. Aku tidak ingin lagi berdansa dengannya."

Aku dan Stella terdiam meratapi sosok double-gene gagah itu yang melengos resah. Aku mengernyit, memikirkan kejadian beberapa hari yang lalu ketika Noola memaksa Zveon untuk menghisap darahnya. Akibat keputusasaan dan kesedihan Noola yang menciptakan tragedi naas itu, Zveon mungkin telah kehilangan segala kesabaran yang dipupuknya untuk Noola. Bahkan, mungkin ia sudah tidak memercayai Putri Elf itu lagi, semenjak jiwa putri itu terlalu mudah dipengaruhi emosi dan sifat kekanakannya masih mendarah daging. Aku dapat mengerti itu semua.

Tentu saja Stella takkan mengerti. Putri Penyihir berambut biru lurus itu hanya menaikkan alis keheranan, "Padahal selama ini kau selalu berdansa dengannya secara suka rela. Oh! Atau jangan-jangan..." Stella tiba-tiba terkejut menyadari sesuatu, melirikku sambil terkikik malu. "Kakak hanya ingin berdansa dengan Ziella ya?"

Aku belum pernah merasa semalu ini. Aku mengalihkan muka sambil merasakan rona yang melebur di pipi, begitu pula Zveon yang menatapku jengah. Beberapa saat yang lalu, semua orang tahu bahwa ada sesuatu di antara kami, dengan ciuman kami sebagai bukti nyatanya. Stella hanya menunjukkan sikap suportif, mendukung hubungan kami dengan keceriaannya.

Zveon mendesah, dapat kurasakan kegundahannya. "Begitulah," jawabnya singkat. Aku menatapnya sambil merasakan Quartz yang berdebar di dadaku.

"Kau tidak perlu khawatir lagi, Zveon!" Stella menjentikkan jarinya di udara. Aku dan Zveon menatapnya heran. "Kau tidak perlu berdansa dengan Noola lagi."

Dark and Light (Wattys 2016 Winner)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang