Fantasia Cosmo adalah dunia para makhluk fantasi. Dunia ini terdiri atas dua benua yang terpecah menjadi dua dan membentuk dua buah sayap malaikat yang membentang ke timur dan barat. Benua timur, atau East Wing, merupakan tempat para 'Makhluk Baik'--begitulah istilahnya bagi para peri, elf, manusia kucing, putri duyung, dan mahluk lainnya. Sedangkan Benua barat, atau West Wing, adalah tempat para makhluk kegelapan, seperti vampir, iblis, penyihir, dan manusia serigala.
Ada berbagai macam makhluk dengan berbagai bentuk dan kekuatan. Bahkan, ada lebih dari ratusan spesies yang masih tidak diketahui. Kebanyakan dari mereka punah, itu karena peperangan yang terus menerus dilakukan penduduk East Wing dan West Wing.
Namun, lima ratus tahun yang lalu, ada sebuah perang yang dahsyat, yang memisahkan Fantasia Cosmo menjadi dua.
Kini Makhluk Baik dan Makhluk Kegelapan tidak pernah bertemu. Benua kami terbelah oleh lautan yang sangat luas. Setidaknya hal ini dapat menghentikan mudarat kedua belah pihak sampai beberapa lama.
Aku dan kakakku, George, termasuk dalam mahluk yang--hampir--tidak diketahui. Kami berdua adalah peri, namun kami tinggal di West Wing sejak kecil. Itu berarti, kami termasuk dalam Makhluk Kegelapan. Kami tinggal di sebuah desa bersama para vampir yang memaklumi keberadaan kami, dan menyembunyikan identitas kami dari makhluk kegelapan lain.
Sewaktu aku kecil, aku pernah bertanya pada George, mengapa kami sungguh berbeda dengan peri yang tinggal di East. Aku belum pernah melihat mereka sebelumnya secara langsung. aku hanya pernah melihat mereka di buku-buku pengetahuan. Peri East Wing memiliki sayap tipis berkilau, rambut elegan dan telinga yang lancip. mereka hampir setiap saat terbang menggunakan sayap dan mampu melakukan sihir. Aku dan George juga bisa melakukan sihir, tetapi tidak setiap saat, karena kami tidak mampu mengendalikannya. Sayap kami juga tidak selalu ada, mereka hanya muncul saat kami berubah.
Dan saat kami berubah, kami dapat melakukan sihir yang sangat kuat. Itulah mengapa kami tidak bisa melakukan sihir setiap saat, karena sihir kami sangat berbahaya. Para makhluk fantasi yang mampu melakukan sihir dapat diketahui melalui darah mereka, kebanyakan darah para peri berwarna gelap--dan semakin gelap berarti semakin tinggi tingkat kemampuan sihirnya. Itulah mengapa darah penyihir berwarna hitam.
Karena kekuatan kami yang dahsyat begitu kami berubah, itu membuat kategori baru untuk tingkatan sihir dalam darah. Darah kami bahkan bukan hitam, tapi perak.
Sihir juga dapat diukur melalui rambut. Rambut para peri di East Wing adalah gelap elegan. Rambut para penyihir pun lebih gelap lagi. Namun, rambutku dan rambut george ... bercahaya. Aku berwarna oranye yang membara dan George berwarna hijau muda seperti kilau emerald.
Karena rambut dan darah kami yang spesial ini, kami termasuk dalam golongan Makhluk Kegelapan yang mematikan. Yah, aku dan George bukan pembunuh. Hanya saja, ciri-ciri fisik kami ini membuat kami jauh berbeda dengan peri biasa. Kami adalah Peri Hellbender.
Para Peri Hellbender golongan kami telah menjadi buruan para penyihir semenjak ribuan tahun silam. Hingga mereka semua punah, kecuali aku dan George.
Jika aku membayangkan masa kecilku--ingatan pertamaku, aku hanya mengingat api. Api membara di mana-mana, para Hellbender golongan terakhir saling menjerit dan ditangkapi oleh para penyihir. Mereka lalu membunuh para Hellbender dan mengambil darah golongan kami untuk dijadikan ramuan kekuatan yang mujarab yang menjadikan mereka, setahap demi setahap, semakin kuat. Aku masih sangat kecil, hingga kini aku tak pernah bisa melupakan rasa takut menjadi saksi hidup yang tak bisa berbuat apa-apa di tengah tumpukan mayat golonganku. Sampai suatu hari, George membawaku pergi dari tempat mengerikan itu. Kami kabur dan berhasil sembunyi. Kami hidup berdua di sebuah rumah di dekat pemukiman vampir. Aku tidak pernah ingat seperti apa orang tuaku. Begitu pula dengan George.
Kami berhasil hidup berdua selama sebelas tahun. Para Vampir di Norevillage inilah yang membangunkan kami rumah sederhana yang dapat kami huni. Awalnya, mereka merasa bersimpati terhadap keadaan kami saat George dan aku bersembunyi di sana untuk melarikan diri. Mereka berpikir, makhluk kegelapan seperti kami harus diberdayakan, dan mereka pun bersedia menyembunyikan keberadaan kami dari kaum penyihir. Tidak banyak makhluk asing yang datang ke Norevillage, mungkin karena lokasi Norevillage yang terletak di dekat pegunungan dengan banyak hutan--dan hutan selalu dihuni oleh para monster yang buas. Jadi, aku dan George tidak perlu khawatir lagi. Kami sudah biasa saling bekerja sama mengolah kebun dan sawah kami, kami juga berdagang di desa kadang-kadang. Para vampir bersahabat ramah dengan kami. Sebenarnya, menurutku belum tentu para makhluk kegelapan itu jahat. Sangat banyak dari kami yang memiliki sisi malaikat. Dan kami mampu hidup bersama, walau kadangkala selalu ada sifat murni iblis yang bersemayam dalam hati para makhluk kegelapan.
Kini aku berumur lima belas tahun, sedangkan George berumur tujuh belas tahun. Kami hidup dengan tenang. Atau, setidaknya George hidup dengan tenang. Aku tidak--aku selalu merasa penasaran dengan para penyihir itu. Benarkah semua penyihir itu jahat, di balik alasan mereka telah--hampir--memusnahkan kaum Hellbender? George telah berkali-kali memperingatkanku, hati-hati dengan kaum dengan jubah bertudung, mengendarai naga dan berambut gelap. Mereka selalu menjadi mimpi buruk kami berdua.
Akan tetapi, aku tersiksa. Aku sangat tersiksa dengan hidup terkekang di balik ketakutan ini. aku ingin memunculkan sayapku, terbang ke suatu tempat dan mencari tahu lebih dalam tentang Fantasia Cosmo. Aku yakin, ada banyak hal menakjubkan yang belum kutemukan di luar sana. Ingin rasanya kuruntuhkan rasa takutku sesegera mungkin. Aku tidak pernah berharap bisa menjadi mahluk langka. Kami akan diburu jika kami membebaskan diri.
"George, bisakah kau membiarkan aku pergi?" ungkapku suatu hari padanya.
"Pergi ke mana, Ziella?" tanya kakakku itu.
"Pergi ke pusat West Wing, di kota Demozre. Aku mohon, George? aku sudah sangat bosan berada di sini." pintaku lagi, kali ini dengan mata berkaca-kaca. "Aku ingin menuntut ilmu, George. Aku ingin menjelajahi Fantasia Cosmo dan menemukan hal-hal baru."
George menghela napas, lalu ia menatapku lekat-lekat. "Tapi kau satu-satunya yang aku punya, Ziella. Kau tidak akan aku izinkan ke mana-mana. Kau tetap di sini, bersamaku. Oke?"
Aku menatap George pilu. Memang benar, apa yang aku pikirkan? Aku seharusnya tidak egois dan lebih memikirkan George. Aku pun membuang mimpi itu jauh-jauh.
Lalu suatu hari...
Muncul seorang pemimpin yang menyatukan Kedua Sayap Fantasia Cosmo.
Pemimpin ini memproklamasikan perdamaian kedua belah pihak, antara West dan East. Jembatan besar dibangun di antara benua kami. Kini, dunia telah berdamai. Kami melupakan peperangan yang telah terjadi di masa lalu.
Lalu pemimpin Fantasia Cosmo mendirikan dua kerajaan besar di East dan West. East Wing dipimpin oleh seorang raja elf bernama Raja Claumere.
Dan West Wing dipimpin oleh seorang pangeran penyihir.
Ia bernama Pangeran Zveon, para mahluk west mejulukinya Pangeran Kegelapan.
Saat mendengar berita ini dari sahabat vampirku, Gerard, aku sangat terkejut. Tidak lama lagi, Pengeran Zveon akan mengunjungi desa kami untuk upaya persatuan West Wing.
Aku dan George pun sangat ketakutan. Spesies Hellbender bisa saja punah untuk selama-lamanya, dalam waktu dekat ini.
*
*
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark and Light (Wattys 2016 Winner)
FantasyPemenang Wattys Award 2016 @WattysID kategori Cerita Unik / Trailblazers. ROMANCE - FANTASY - ACTION - ADVENTURE *** Ziella dan kakaknya, George, adalah spesies Hellbender yang terakhir. Para penyihir telah memburu spesies mereka, hingga kini...