(19) Nineteenth

1.1K 84 9
                                    

Mulmed: Alex Pettyfer as Lord Louis Marchlay 

Menurut kalian, lebih ganteng Affan atau Louis?

Enjoy!

***

Affan POV

Rasanya tinggal sejengkal lagi untuk menemukan wanita itu. Kukira ia pasti ada di sana, mengadu dan berlindung pada kedua orang tuanya, terlebih pada ibunya. Karena setahuku, dia merupakan wanita yang masih belum bisa mandiri dan cengeng. Emosinya pun tidak stabil. Kadang dia meledak-ledak tidak jelas. Ada juga masanya dia menangis tanpa henti. Sekarang kemana lagi kedua kakiku mencari wanita yang ku rindukan itu? Apa aku sudah kelewat batas menyakitinya?

"Untuk apa kau kesini?" tanya seorang wanita paruh baya yang berdiri dengan dingin di hadapanku.

"Aku ingin bertemu dengan Zamo dan meminta maaf padanya. Aku benar-benar jahat karena tidak jujur dari awal. Jadi, aku kesini untuk memperbaiki semuanya," aku menatap mata sang 'calon ibu mertua'. Ah, tidak pantas kusebut dia begitu. Toh, ia belum merestui hubunganku dengan putri kecilnya.

Wanita itu meremehkan, "Aku sudah duga dari awal kalau kau tidak cocok untuk Zamo. Makanya aku memutuskan agar Louis menikahinya. Ya, aku sudah kenal lama dengan kekasihnya itu. Mereka dulu sangat dimabuk cinta. Siapa sangka akhirnya mereka berjodoh?"

Tanganku terkepal kuat mendengar pujian yang diberikan ibu Zamo pada Louis. Hatiku jadi memanas.

"Sebaiknya kau pulang. Bekerja keraslah di kantor dan segera mencari sosok istri yang mendampingi hidupmu, juga supaya kau cepat-cepat melupakan Zamo."

"Apa maksud tante berbicara seperti itu?"

"Kau tidak paham juga, ya? Zamo sudah bahagia dengan Louis. Dia tidak ada di rumah ini. Kalau kau tak percaya, silakan periksa," jawabnya sambil membuka pintu selebar mungkin.

Perfect StormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang