#19 Kai-Seulgi

866 40 1
                                    

It's Okay, Kim Jongin
[Jongin-Seulgi Story]
Cast :
EXO’s Kai [Kim Jongin]
Red Velvet’s Seulgi [Kang Seulgi]
Author : LeeHyunRa
Genre : Idol Life, Friendship, Little bit Romance
Length : Ficlet [1.1K Words]
Rating : PG-13
Disclaimer : This story is mine. Absolutely mine.

Happy Reading ^^

© 2016 LeeHyunRa presents..

“Aku tak suka melihatnya bersedih seperti ini..”

“Jonginie?” seruku tak percaya saat kedua kaki ini berhasil memasuki sebuah ruangan yang biasa ku gunakan untuk melatih kemampuan dance-ku. Bagaimana aku tak terkejut, saat ini dengan kedua mataku sendiri, aku menangkap sesosok pria yang tengah terduduk menyendiri dipojok ruangan, lengkap dengan keringat yang membanjiri tubuh kekarnya.

Masih ditempat yang sama, aku pun mencoba untuk menyerukan nama yang sama, berharap seruan ku kali ini dijawab oleh sang sosok. “Kau Jongin-kan?” Nihil. Sosok itu masih terdiam seribu bahasa. Apa sosok yang aku lihat kini adalah sesosok hantu yang tengah menyerupai sahabatku, Jongin? Astaga.. bicara apa aku ini.
Dengan langkah yang pelan dan penuh rasa ragu (atau lebih tepatnya rasa takut), aku pun mulai mendekati sosok yang menyerupai Jongin itu.

“Jong” Panggilku saat aku berhasil berada kurang lebih 1 meter disampingnya.

“Kau berisik Seulgi-ya. Tentu ini aku, kau pikir aku ini siapa? Hantu?” balas sosok itu tiba-tiba, yang berhasil membuat aku terkejut beberapa saat.

Setelah mendengar jawabannya itu, aku pun akhirnya yakin jika sosok ini adalah manusia – aniyo. Sosok ini memanglah sahabatku, Kim Jongin.

Setelah mendapat jawabannya itu, aku pun langsung mendudukan tubuhku ini tepat disampingnya “Apa yang kau lakukan disini Jong? Dan kapan kau kembali ke Korea?”

Hening. Kurang lebih sekitar 30 detik, pertanyaanku ini diabaikan olehnya. Dan lihatlah, sosok disampingku ini malah asik memutar botol air minum – layaknya seorang anak kecil yang tengah kehilangan arah jalan pulang. Menyebalkan. Sebelum aku mengutarakan kekesalanku berikutnya, namja berkulit tan ini pun akhirnya membuka mulut sexy-nya  “Aku hanya ingin menyendiri. 1 Jam yang lalu aku sampai”

“mwo? Kau gilaaaa, 1 jam yang lalu? Mengapa kau tak istirahat Jong? Lalu keringat ini? jangan bilang kau langsung berlatih sesaat kau sampai?” semprotku tak percaya. Bagaimana aku tak menyemprot sosok yang aku anggap sahabat terbaikku ini. Satu jam yang lalu ia baru sampai di tanah Korea, setelah perjalanan panjang yang kira-kira mengahabiskan waktu 14 Jam dan sekarang, bukannya pergi beristirahat – ia malah menyiksa tubuhnya seperti ini. Kau memang gila Jongin.

“Kau memang selalu bisa membaca apa yang ada dipikiranku, Seul” Balas Jongin dengan senyum yang entah mengapa, aku merasa bahwa senyum itu adalah senyum yang sedikit dipaksakan. Sebenarnya ada apa dengannya?
Dengan mengabaikan senyum manis milik Jongin, yang biasanya membuatku tersipu tanpa alasan. Aku pun lebih memilih untuk mengintrogasi namja gila disampingku ini.

“Kau gila, apa kau ada masalah Jong?”

“Jong? Kalau kau ada masalah, kau bisa menceritakannya padaku atau pada Sehun. Jangan menyiksa tubuhmu seperti ini”

“Apa kau telah melihat web drama yang aku mainkan?” Tanya Jongin yang kini mulai menatap lurus tepat di kedua mataku. Tatapan itu, mengapa aku merasa taapan itu adalah sebuah tatapan putus asa. Seorang Kim Jongin putus asa? Tidak mungkin.

“Tentu, mengap-“ Belum sempat aku menyempurnakan jawabanku, dengan seenak jidatnya Jongin  memotong ucapanku dan kembali menatap kearahku dengan tatapan penuh harap.

“Bagaimana menurutmu?”

“Jong, sebenarnya apa yang terjadi?” tanyaku mulai khawatir – sungguh, aku tak pernah melihat tatapan Jongin yang bisa dikatakan tertekan seperti ini.

“Tidak baguskah? Sudah kuduga. Berarti komentar di Internet itu benar, aktingku memang memalukan”

“Jong.. maksudmu?”

“Aku telah mengecewakan banyak orang Seul. Sepertinya aku memang tak cocok didunia akting. Tidakkah kau pikir aku terlalu memaksakan diri? Menyedihkan.” Sesal Jongin. ia pun mulai melepaskan tatapannya padaku, dan lebih memilih memandang lantai yang dingin ini.

Aku tak bisa seperti ini. Tanpa ragu, aku pun mulai meraih tangan Jongin yang sebelumnya asik memutar botol air mineral dan membawa sosoknya untuk melihat ke arahku. Dapat ku lihat, Jongin sedikit terkejut dengan tindakanku ini, tapi mau bagaimana lagi.. aku tak bisa melihatnya tertekan seperti ini. Dengan lembut, aku pun mencoba untuk menenangkannya.

“Jong, lihatlah aku.. Untuk apa kau mendengar komentar pedas diluar sana. Bukankah ini adalah akting perdanamu, jadi wajar bukan jika kau masih terlihat sedikit kaku. Kita ini hanya perlu belajar, jika kau dianggap gagal sekarang – kau bisa belajarlagi dan lagi, hingga kau bisa menunjukkan pada semua orang yang merendahkanmu, bahwa kau itu bisa dan telah berkembang menjadi lebih baik. Apa kau pikir, dulu kau bisa langsung menari dengan baik hanya dalam satu kali mencoba? Tidak Jong, kita semua membutuhkan waktu dan latihan terus menerus, sehingga kita bisa seperti ini. Ayolah Jong.. mana Kim Jongin yang selama ini aku kenal? Kim Jongin yang selalu bersemangat dan positive thinking? Kau bukan Kim Jongin sahabatku, jika kau lemah dan cengeng seperti ini”

Diam. Setelah mendengar semua kata-kataku, Jongin hanya bisa terdiam dan mata sayunya dengan intens menatap kedua mataku tanpa ampun. Dengan lembut, aku pun membalas tatapan sayunya itu dengan sebuah senyuman.
Tak lama, sosok sahabatku ini mulai membuka suaranya.

“Yaaa!! Siapa bilang aku cengeng! Dasar beruang gendut!” dengan seenak jidatnya, Jongin menghempaskan pegangan tanganku di tangannya dan mengataiku ‘beruang gendut’? benar-benar sahabat yang tak tahu berterimakasih!

“Tapi, kau benar, Seul. Aku tak harus menyerah dan bersedih karena komentar itu. Aku akan tunjukan pada mereka, jika kemampuan akting-ku akan berkembang dan terus berkembang, hingga aku bisa mengalahkan Kyungsoo” sambung Jongin dengan penuh semangat yang berapi-api. Aku pun hanya bisa tersenyum geli mendengar ucapan gilanya itu.

“Mengalahkan Kyungsoo oppa? Jangan bodoh Jong! Tentu itu tidak mungkin. Kau dan Kyungsoo oppa itu terlalu jauh untuk dibandingkan. Sadarlah Jong!” Balas ku tak mau kalah, seraya tanganku mulai menepuk-nepuk pundaknya ringan – mencoba menyadarkannya dari pikiran yang konyol.

“Sialan. Bukannya mendukungku, tapi kau malah menjatuhkanku. Sebenarnya kau itu sahabatku atau musuhku, hah?” Tanya Jongin kesal.

“Aku hanya mencoba berpikir realistis, Jong”

“Kau menyebalkan” Setelah mengucapkan kata itu, Jongin pun mulai bangkit dari duduknya dan melangkah menuju pintu keluar.

Aku pun hanya bisa memandang sosok tan itu kesal, “YAAA!! Bukannya mengucapkan terimakasih karena telah mencoba menenangkanmu, tapi kau malah.. Aihh.. handuk ini, YAAA Kim Jongin! Kemari kau!” jerit ku kesal, saat dengan seenaknya Jongin melemparkan handuk bekas pakai-nya tepat dimukaku.

Dapat ku lihat kini Jongin terkikik geli melihat tingkahku yang kesal karena handuk bekas pakainya. “Kau terlalu berisik beruang gendut – tapi, terimakasih untuk nasihatmu sebelumnya. Ohya, itu adalah hadiah untukmu – selamat ulang tahun Kang Seulgi” Dengan santainya Jongin mulai meninggalkan ruangan latihan  dan tentunya aku –dengan sejuta pemikiran yang tak masuk akal.

“Mwo? Hadiah?” Sadarku, saat mataku menyadari bahwa di tempat yang sebelumnya Jongin duduki, kini telah teronggok sebuah kotak kecil berpita orange – lengkap dengan sebuah tulisan ‘TO MY SEULGI – Happy Birthday’ – entah mengapa, saat membaca tulisan itu, jantungku tanpa sadar mulai berdetak tidak karuan. Perasaan apa ini?

Tanpa sadar, sebuah senyuman pun terulas di bibirku saat tanganku ini mulai meraih hadiah itu.
Gerak tanganku yang berniat untuk membuka kotak itu, sejenak berhenti saat merasakan ponsel-ku bergetar – tanda terdapat pesan masuk.

From : Jonginie
“Semoga kau menyukainya, Seulgi-ya. dan Terimakasih untuk Hari ini. Kau memang (bukanlah) sahabatku”

Senyumku pun semakin memekar, setelah aku membaca isi pesannya. Aku memang bukanlah sahabatmu, Jong. Karena aku berharap, kita memiliki hubungan yang lebih, lebih dari sebuah kata sahabat.. tapi, bisakah?

To : Jonginie
“Terimakasih untuk hadiahnya. Kau memang bukanlah sahabatku, Jongin"

END

Kpop Idol' Love story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang