Jam menunjukan pukul 12.30 waktu siang. Yuki kini berada disebuah Rumah Sakit "NUSA BAKTI" tepatnya nama Rumah Sakit tersebut.
Yuki bermaksud untuk menjenguk seorang gadis, Gadis yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri.
Tara Stefanie adalah nama gadis tersebut. Tara gadis cantik yang berumur 14 tahun ini memiliki penyakit jantung yang kemungkinan umurnya hanya 2 bulan lagi menurut vonis dokter. Yuki sangat menyayanginya, Awalnya mereka kenal saat 2 tahun lalu. Saat kakek Yuki meninggal di Rumah Sakit tersebut dan tidak sengaja Yuki bertemu dengan Tara dan akhirnya berteman dan bersahabat sampai sekarang. Meskipun Yuki tidak tahu siapa keluarga Tara dan asal usulnya tapi dia tahu Tara itu sedang sakit, penyakitnya parah dan tidak bisa bertahan sampai lama lagi. Dan Yuki hanya ingin membuat hati Tara bahagia di sisa umurnya .
" Tara," Yuki menghampiri Tara yang berada di ruang rawat.
" Kakak cantik ". Jawab Tara, Ya Tara memang memanggil Yuki dengan sebutan ' Kakak cantik '
" Tara lagi apa ?"
" Hem lagi gini gini aja kak hehe " cengir Tara
" Gimana kalo kita jalan jalan ke taman Rumah Sakit aja? "
" Boleh. Yuk kak ".
Mereka pun bermain di taman Rumah sakit, Tara yang sudah tidak bisa berjalan lagi duduk di kursi roda. Yuki sangat bahagia melihat Tara tersenyum walaupun sebenernya hatinya juga sakit karna ia tahu kalau hidup Tara tidak bertahan lama lagi.
Ya itulah Yuki, meski tomboy tapi ia memiliki hati yg lembut.*****
Yuki sekarang sedang berada didalam rumahnya dikarenakan hari sudah sore dan dia harus istirahat karna besok hari pertama Yuki sekolah.
" Aku pulanggg " Teriak Yuki sambil membuka pintu rumah.
" kok sepi gini rumah. Ah yaudah deh mending minum dulu " Yuki kemudian masuk dan berjalan ke dapur untuk mengambil minum.
Tapi saat Yuki baru saja memasuki area dapur, Ia melihat seorang cowok. Cowok yang membuat ia kesal tadi pagi saat insiden bertabrakan di Toko Buku.
" Eh lo. " seru Yuki sambil menunjuk cowok tersebut dengan sengit.
" Kok lu bisa disini sih ?." Tanya cowok tersebut.
" Harusnya gue yang ngomong kaya gitu ke elo. Jangan jangan lo mau maling ya?." Tuduh Yuki
" Hah enggak..."
" Ah bohong lo! Kakak ada maling kak, kak ada maling. Mang Ujang ada maling.. Mang Ujang.. Kakak " Kini Yuki berteriak sambil memukul cowok tersebut.
" Aw Aw Aw sakit tau, gue bukan maling, Aw sakitttt. "
Yuki terus berteriak sambil memukuli si cowok tanpa menghiraukan perkataan si cowok.
Kevin dan Mang Ujang pun datang begitu pula Bi Narsih Pembatu di rumah Yuki sambil menghampiri Yuki di dapur." Mana malingnya? Mana ?" Kevin tampak tergesa gesa saat ia sampai di dapur.
" Ia Non Yuki mana malingnya?" Mang Ujang sambil membawa pentungan.
" Ini nih dia malingnya!" Yuki masih memukuli cowok yang tampak masih menghindari pukulan dari Yuki.
" Gue bukan maling tau, masa ia ganteng ganteng gini jadi maling," bersikeras.
" Ya ampun Yuki.. Dia emang bukan maling sayang. Udah udah jangan dipukulin lagi kasian tau dek." kevin berusaha melerai Yuki untuk tidak memukuli cowok malang itu.
" Kalo bukan maling trus apa ? kok dia bisa disini sih?" Bingung Yuki
" Dia itu temennya kakak dek. Ayo sini kenalan dulu. Ini tuh temen kakak namanya Stefan ".
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Love
Teen FictionHanya menceritakan bagaimana perjuangan seorang lelaki mendapatkan hati gadis pujaannya. Gadis yang telah membuat ia merasakan bagaimana indahnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Segala cara ia lakukan untuk mendapatkannya. Ia tidak perduli walau...