Story Of Love Bagian 44

228 33 7
                                    

Kevin dan Stuart mengernyit heran akan Yuki yqng tiba-tiba berlari pergi keluar dari restoran yang baru saja dimasukinya dengan isak tangis.
kevin pun cepat berlari mencoba mengejar Yuki sedangkan Stuart sibuk mengedarkan pandangannya memperhatikan setiap sudut restoran yang dapat dikatakan lebih dari kata luas itu mencari objek apa yang membuat keponakan kesayangannya itu kabur begitu saja. Stuart menyipitkan matanya, ia mempertajam penglihatannya itu dengan alis mengernyit disatukan ketika menangkap sebuah adegan dipojok sana yang bisa dikatakan mesra bila dipandang sekilas. Nafas Stuart tiba-tiba memburu tak beraturan, jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya , wajahnya menampakkan rasa murka dan geram ketika benar-benar meyakini siapa yang tengah ia lihat itu.

" Kurang ajar!" Stuart kini berjalan dengan emosinya yang mulai meluap menuju pojokan restoran itu. Dengan sekali tarikan setelah ia berhasil sampai dihadapan meja pojok itu, Stuart membuat seorang remaja tampan yang tengah berpelukan dengan seorang gadis
bangun dari duduknya dan

BUGGGGG

Dengan cepat , tepat dan keras , pria berperawakan tinggi profosional itu mendaratkan kepalan tangannya ke pipi si remaja tampan hingga pipi mulus remaja itu memar membiru dengan sudut bibir mengeluarkan cairan merah segar. Dan setelah itu dengan kasarnya Stuart mendorong si remaja tampan hingga jatuh ke lantai.

" Apa yang kamu lakukan?!" Teriak si gadis itu  Bella, membentak Stuart kencang sembari membantu remaja tampan itu bangun dari jatuhnya. Bella ternyata tengah menangis, matanya merah sembab, wajahnya pun nampak pucat dan lelah.

" Kamu gak liat barusan?" Balas Stuart tersenyum kecut

" Apa salah gue?" Tanya Stefan

"  Udahlah kalian berdua sama saja gak punya harga diri!" Jawab Stuart dengan entengnya.

Tidak perduli dengan keadaan yang kini memanas, dengan para pegawai resto dan pengunjung yang memperhatikan kelakuannya Stuart memutar tubuhnya embelakangi kedua remaja itu dan melangkah santai meninggalkan mereka.

" Stuart tunggu!" Teriak Bella membuat Stuart menghentikan langkahnya dan berbalik badan

" Apa lagi hah?"  Tanya Stuart nampak tak peduli

" Kamu mau bilang kita putus gitu?fine sekarang juga , detik ini juga aku bukan siapa-siapa kamu lagi! dan kamu bebas mau pacaran,mesra mesraan sama siapapun dimanapun kapanpun!" Lanjutnya dengan penuh penekanan dengan penuh emosi.

" Stuart ."  Desis  Bella putus asa. sungguh ia tidak menyangka jika Stuart begitu mudah mengucapkan setiap kata yg sangat menyakitkan baginya itu.

Bella kembali menangis, hatinya yang jujur sudah remuk , kini makin remuk, hancur, mungkin sudah jadi berkeping keping.

" Apa salah aku?" Tanya Bella dalam isaknya

" Apa? harusnya aku yang nanya kaya gitu apa salah aku?!" Balas Stuart kembali meluapkan emosi . ia kemudian kembali membalikan badannya dan melanjutkan langkahnya dengan santai seolah tak pernah terjadi apa apa sebelumnya. Stuart berusaha untuk santai sesantai-santainya , agar perasaannya yang sebenarnya tengah hancur tak nampak diraut wajahnya.

" Uncle?" Panggil Kevin yang tengah kembali tanpa Yuki. ia mengernyitkan dahinya melihat suasana resto yang berubah jadi 'aneh'.

" Apa yang udah terjadi?" Tanya Kevin pada Stuart yang terus berjalan keluar resto. Namun tidql dapat jawaban. Stuart terus berjalan hingga mobilnya lalu setelah masuk kedalam mobil, ditancanya mobil itu dan akhirnya dengan kecepatan penuh Stuart berlalu begitu saja.

" Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanyanya ingin tahu sambil terus celingak celinguk memperhatikan seisi ruangan berharap menemukan hal yang bisa menghapus rasa penasarannya itu.

Story Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang