Story Of Love Bagian 21

695 91 9
                                    

Bel tanda pulang telah berbunyi lagi. Dan tentunya semua siswa/i berhambur keluar dari kelas mereka masing masing termasuk juga dengan Yuki. Dengan langkahnya yang tidak istimewa alias cuek bebek Yuki berjalan melewati area sekolah menuju gerbang sekolah.
Sesampainya dikerbang sekolah, Yuki langsung disambut oleh sebuah taxi, taxi langganannya yang tadi pagi ditumpanginya juga.
Taxi tersebut langsung melaju menuju kediaman Yuki setelah Yuki masuk kedalam taxi tersebut. D perjalanan Yuki sempat berbincang banyak bersama sang supir taxi. Ya walaupun perbincangan mereka hanya seputar tebak tebakan, canda, lawakan, atau apalah itu. Tapi yang pasti perbincangan tersebut bisa membuat Yuki merekahkan sebuah senyuman bahkan tawa dibibir tipisnya.

Sesampainya dirumah Yuki langsung masuk dan berlari menuju kamarnya.
Dikamar Yuki kemudian menaruh tasnya dimeja, membuka topi dan menaruhnya diatas tasnya. Setelah itu Yuki duduk diatas ranjangnya. Dibukanya sepasang sepatunya yang seharian ini telah bertengger di kakinya yang jenjang.

Yuki melempar sepasang sepatunya ke belakang ranjangnya. Lalu Yuki merebahkan tubuhnya diranjang super empuk itu.

Yuki menguap sambil merentangkan kedua tangannya kesamping.
Dengan perlahan Yuki memejamkan kedua bola matanya hingga akhirnya Yuki tertidur pulas.



*****




" Kakak bidadari cantik kangen !!" Teriak puluhan anak panti pada seorang gadis cantik yang baru saja keluar dari sebuah mobil verrari putih yang terparkir tepat didepan halaman rumah panti yang dihuni oleh puluhan anak panti tersebut sambil berlari menghampirinya dan memeluknya.

" Iya Kakak juga kangen banget sama kalian. " Jawab si gadis cantik tersebuy seraya membalas pelukan anak anak panti tersebut dengan wajah merekah penuh kebahagiaan.

" Kak Stefannya mana kak? Kok gak ada?" Tanya salah seorang anak panti dengan nada polosnya.

'Deg'

Yuki terdiam membeku, bibirnya kaku seketika, mendengar pertanyaan tersebut fikirnya melayang jauh kembali pada masa lalu yang sangat menyakitkan, kembli pada bayangan saat Stefan melumat bibir meronanya hatinya begitu sakit. sesakit sakitnya tapi disisi lain hatinya juga marah semarah marahnya pada cowok ganteng berambut cokelat itu. Tapi namanya juga anak anak apa mau dikata, Yuki kemudian menorehkan senyumnya lagi.

" Kak Stefannya lagi sibuk sayang." Jawabnya tanpa memperlihatkan rasa marahnya

" Yah gak asik dong "

" Emangnya Kakak gak asik ya ?"

" Ya asik juga tapi kan lebih asyik lagi kalo ada Kak Stefannya ."

" Hem yaudah deh kak mending kita sekarang maen aja yok. "

" Iya kak ayok kita maen ." Ajak semua anak panti dengan manjanya

" Hem nanti ya kakak mau ke ibu dulu oke ." Tolak gadis berambut panjang itu dengan halusnya

" Oh iya nih Kakak punya ice cream buat kalian makan ya ." Lanjutnya sambil memberikan sebuah kantong plastik berisi puluhan bungkus ice cream yang cukup untuk semua anak anak panti.

Ya kali ini Yuki memang tengah berada di panti asuhan KASIH IBU yang beberapa waktu lalu ia kunjungi bersama Stefan, walau sebenarnya tidak direncanakan. Karna sebangunnya tadi dari tidurnya yang lelap ia tak tau akan melakukan aktivitas apa jadi daripada ia hanya diam dikamar ia memutuskan untuk berkunjung ke panti agar menghapus kesedihannya akan kehilangan semua sahabat sahabatnya.

" Ibu " Ucap Yuki seraya berjalan menghampiri ibu panti yang sedang duduk dikursi diruang kerjanya dan kemudian memeluk erat ibu panti.

" Yuki kamu kenapa nak?" Heran ibu panti membalas pelukan Yuki.
Yuki tak menjawab ia hanya menggeleng sambil terus memeluk erat ibu panti. Butiran bening perlahan menetes keluar dari pelupuk mata gadis cantik ini seraya mempererat lagi pelukannya.

Story Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang