Kevin terbelalak kaget, ia membulatkan matanya dan berjalan perlahan memasuki kamar bernuansa ungu itu.
tubuhnya bergetar tanda ngeri akan hal yang ia lihat. Ceceran darah mengotori lantai kamar adik kesayangannya itu." Yuki! " Seru Kevin saat pandangan matanya menyorot seorang gadis yang terkulai tak sadarkan diri di ambang pintu kamar mandi.
Cepat-cepat Kevin berlari menghampiri lalu mengangkat tubuh mungil sang adik dan menaruhnya di ranjang dengan sangat hati-hati.Memang tak terduga, Yuki pingsan dengan darah yang keluar dari lubang indra penciumannya, begitu banyak darah yang keluar sampai berceceran dilantai dan tentu menodai piama yang dikenakan Yuki.
Kevin yang kini panik, khawatir, ketakutan dan gelisah langsung saja menelfon dokter pribadi keluarganya.
=========
Nampak pergerakan lemah dibalik kelopak mata gadis cantik yang masih terbaring di ranjangnya itu.
Ya, dialah Yuki . Yuki mulai sadar jemari lentiknya pun mulai bergerak diiringi dengan pergerakan kelopak matanya yang hendak terbuka.
Seorang pria yang duduk di sampingnya nampak lega, ia tersenyum manis dalam rasa panik dan khawatirnya.Ya dia Stefan, kekasihnya. Stefan memang sudah berada di rumah Yuki. sebenarnya ia datang kerumah Yuki untuk menjemputnya pergi kesekolah. Tapi ternyata saat ia datang ia mendapati Kevin yang tengah mondar mandir dengan wajah paniknya di depan kamar Yuki. Dan tentu saat Kevin mengetahui kehadiran Stefan ia pun menceritakan kejadian yang Yuki alami.
Bahagia Stefan rasakan, kedua tangannya terus menggenggam erat tangan kanan Yuki, berharap suhu tangannya dapat menghangatkan tangan dan mungkin tubuh Yuki yang dingin atau mungkin dengan kata lain ia ingin mentransfer energinya pada Yuki yang terkulai lemas.
" Yuki " Itulah yang Stefan ucapkan saat Yuki benar benar sadar dari pingsannya.
Yuki menghela nafas panjang yang lemah, menatap Stefan sebentar lalu memutar matanya memalingkan pandangannya kearah yang lain agar tak lagi menatap wajah Stefan yang sejujurnya tak ia inginkan saat ini. dan Stefan hanya menatap bingung.
" Kak Kevin. " Ucap Yuki.
Saat ini suaranya begitu lemah, serak bahkan kurang jelas terdengar.Stefan mengangguk, ia mengerti yang Yuki inginkan kini adalah Kevin. walau sebenarnya ia agak sedih karna yang pertama Yuki panggil bukan lah dirinya, tapi dengan senang hati ia cepat-cepat keluar memanggil Kevin yang tengah berbincang dengan dokter. Memang dokter pribadi itu baru saja selesai memeriksa Yuki dan kemudian meminta Kevin untuk berbincang mengenai kenapa Yuki bisa jatuh pingsan.
=====
" Kakak ." Ucap Yuki memanggil Kevin yang keluar dari balik pintu kamarnya dan diikuti Stefan dibelakangnya.
Yuki tersenyum senang kala itu, Namun aneh, berubah kecut saat melirik Stefan yang tersenyum kepadanya.
" Kakak ." Rengek Yuki manja saat Kevin benar-benar berada disampingnya. Ia memeluk Kevin dengan erat, menenggelamkan kepalanya didada Kevin yang bidang. Kevin terkekeh pelan, karna memang baru kali ini Yuki bersikap manja saat sakit. Tapi tak bisa dipungkiri Kevin senang adik semata wayangnya itu bermanja manjaan padanya.
" Hari ini jangan sekolah dulu ya. " Perintah Kevin sesaat setelah Yuki kembali berbaring dan Kevin memilih duduk ditepi ranjang di samping Yuki, sedangkan Stefan duduk ditepian ranjang tepatnya di dekat kaki Yuki.
" Kata dokter kamu itu kecapekan. liat aja kantung mata kamu besar banget, bengkak, item lagi, muka kamu juga pucet, mulut kamu apalagi." Tutur Kevin lanjut bicara dan dibalas anggukan kecil oleh Yuki.
" Tapi Kakak temenin Yuki yah. Yuki bosen kalo sendiri dirumah. lagian gimana kalo Yuki pingsan lagi? Gak ada yang nolongin. please!" Ucap Yuki, tetap saja Yuki menggunakan nada manja dalam setiap kata yang ia ucapkan dan ditambah memasang wajah super imutnya yang berekspresi memelas penuh harapan. Siapapun yang melihatnya pasti gemas dibuatnya termasuk Stefan yang dari tadi hanya diam memperhatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Love
Teen FictionHanya menceritakan bagaimana perjuangan seorang lelaki mendapatkan hati gadis pujaannya. Gadis yang telah membuat ia merasakan bagaimana indahnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Segala cara ia lakukan untuk mendapatkannya. Ia tidak perduli walau...