Bab 16. Doesn't Mean I Don't Know Anything

1.3K 173 36
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Langkah mantap Hitam membawanya menuju ke ruang kerja. Baru saja ia menyelesaikan rapat sekaligus makan siang—meski terhitung terlambat karena jam sudah menunjuk ke angka dua—bersama dengan salah satu kliennya. Melewati meja Riri, ia mengangguk sebentar ketika sekretarisnya itu menyapa.



"Di dalam ada Ibu Arumi, Pak."



Tangannya yang sudah memegang ganggang pintu berhenti, membalik tubuhnya, Hitam memandang kepada perempuan itu. "Arumi?"



"Sudah sejak satu jam yang lalu." Lanjutnya membenarkan.



Hitam diam sesaat sebelum memasuki ruangannya. Benar saja, di dalam ia mendapati Arumi yang semula duduk di kursi kerja miliknya—yang langsung berdiri ketika melihat kemunculannya dari balik pintu.



Tanpa tedeng aling-aling, Arumi mendekat kepada Hitam yang sudah maju beberapa langkah, memberikan sebuah kecupan ringan di pipi laki-laki itu. Hitam tersenyum, balas mengecup Arumi di kening dan mengusap sayang surai panjang sang perempuan.



"Udah lama?" tanya Hitam, menuntun Arumi untuk duduk di sofa yang ada diruangannya.



Arumi mendudukkan dirinya bersebelahan dengan laki-laki itu, kemudian menjawab, "Lumayan, sekitar satu jam-an."



"Kenapa nggak telfon dulu? Kalo tau kamu mau dateng 'kan aku bisa balik lebih cepet."



"Kayak sama siapa aja." Maklum Arumi. Lagipula Arumi bukanlah tipe orang yang akan mempermasalahkan hal sepele seperti ini. Baginya masih banyak hal lain yang bisa dipermasalahkan, dan rasanya membuang waktu jika harus dipusingkan oleh hal-hal tidak penting.



"Udah makan siang?" Hitam membawa tangannya ke punggung sofa, merentang tepat dibelakang punggung Arumi. Gerakan yang sebenarnya biasa saja, tapi disaat bersamaan dapat diartikan sebagai gesture seorang laki-laki gentle.



Arumi mengangguk, "udah bareng Sam, dan Sam sekarang juga lagi sama Rizal." Baru teringat akan tujuannya untuk datang ke kantor Hitam, Arumi kembali berujar. "Oh iya, ada yang mau aku tunjukin ke kamu."

The DregsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang