Gue balik lagi nih! Hehe
Ikutin terus cerita MCB yahSEAN POV
Kemarin aku mengajak Angela menemaniku membeli kado untuk mom. Sebenarnya itu hanya alasan agar aku bisa lebih dekat dengan Angela. Membeli kado mom? Itu mudah saja, tanpa Angela pun aku bisa sendiri.
Tapi lagi-lagi si Julian idiot itu kembali mengagalkan rencanaku. Ia mengikuti kami ke mall dan menarik paksa Angela untuk ikut dengannya. Kulihat raut wajahnya kemarin ia terlihat sangat marah dan cemburu.
Ah aku sangat kesal kemarin karena untuk kesekian kalinya aku gagal untuk jalan dengan Angela.
Tapi ada baiknya aku gagal jalan dengannya, karena aku yakin, Julian dan Angela pasti akan bertengkar. Ini kesempatan yang baik untukku mendekati dan menyatakan cintaku pada Angela.
***
Pagi ini aku baru sampai disekolah. Dengan cepat aku masuk kekelas dan memanggil Angela."Angela" panggilku padanya. Ia yang sedang ngobrol dengan Diana pun langsung menoleh ke arahku.
"Ada apa Sean?" Tanya nya padaku.
"Hmm.. aku ingin ngomong sesuatu. Bisa tidak ikut aku sebentar." Ucapku padanya kulihat ia sedikit berpikir dan kemudian menganggukkan kepalanya.
"An, sebentar ya.. aku mau pergi bentaran sama Sean ketaman belakang. Tunggu yah. Entar kita lanjutin lagi ngobrolnya." Ucap Angela kepada Diana.
"Baiklah, cepat yah, awas lama" ucap Diana padaku dan Angela.
*Ditaman belakang sekolah*
"Mau ngomong apaan Sean?" Tanya Angela padaku ketika kami sudah sampai di taman belakang sekolah.
"Kemarin.. kamu Julian ada ngapain kamu gak? Kayaknya kemarin dia marah banget. Aku takut dia apa-apain kamu." Tanyaku padanya basa-basi.
"Gak kok, kami baik-baik aja, hehe. Dia cuma marah doang, udah itu baikan lagi." Ucap Angela yang membuatku terkejut sekaligus marah.
"Angela, bisa gak sih kamu ngertiin aku. Aku tuh suka sama kamu. Aku tahu kamu duluan kenal nya sama Julian, tapi bisa nggak ngasih aku kesempatan buat deket dan jadi pacar kamu? Putusin si Julian?" Ucapku padanya. Aku tahu aku kelewatan. Tapi aku sudah sangat tidak tahan Angela terus mengabaikan perasaanku.
"A.. ak.. aku gak tahu kalau kamu bisa suka sama aku Sean. M.. maaf aku gak bisa nerima perasaan kamu. Aku sukanya sama Julian dan aku tahu kamu tahu itu lebih dari siapapun. Aku cuma nganggep kamu sahabat aku. Ak...." Ucapnya terhenti ketika aku memegang bahunya dengan kuat.
Aku tidak tahan mendengar penolakannya dariku lagi. Kupaksa cium dia tapi selalu tidak bisa karena ia terus saja menghindar.
"Sean, LEPASKAN!!" ucapnya padaku sambil mendorongku dengan kuat. Peganganku pada bahunya terlepas.
Kulihat ia ingin berlari dari sini. Kutarik tangannya lalu kupaksa cium lagi, namun lagi-lagi tidak bisa karena kekuatannya sangat besar. Ia terus menghindar dari ciumanku.
"TOLONG, JULIAAAANNN" teriak Angela memanggil Julian. Sekarang darahku benar-benar mendidih melihatnya disaat seperti ini masih saja memanggil Julian.
"Tidak akan ada yang akan menolongmu. Apalagi Julian mu itu. Ini sudah jam masuk kelas dan juga kelas Julian jauh dari taman ini." Ucapku padanya sambil tersenyum sinis.
"Brengsek kau!!" Ucapnya padaku, ku cium lagi dia, sekali ini hampir menyentuh bibirnya, namun.....
BRUKKKKKK
JULIAN POV
Setelah dari kantin aku dan Brandon berpisah dengan ketiga sabahatku untuk kekelas Angela, sedangkan mereka kembali kekelas.
Brandon? Jangan tanyakan lagi, dia pastilah ingin bertemu dengan Diana, yang aku tahu sih mereka sekarang sedang PDKT.
Aku dan Brandon pun berjalan kekelas Angela. Kulihat sekeliling kelas tapi Angela tidak ada. Kulihat Diana menghampiri kami didepan pintu.
"Mencari Angela Jul? Dia tadi pergi dengan Sean ketaman belakang. Sudah daritadi perginya, tapi nggak balik-balik lagi. Aku juga bingung, padahal katanya bentaran doang" ucap Diana panjang lebar. Aku langsung mengajak Brandon ikut denganku.
"Baiklah, makasih ya Di" ucapku pada Diana.
"Eh, bentaran, kalian mau nyusulin Angela yah? Ikutan ya. Males gue dikelas." Ucap Diana yang hanya kuangguki kepala tanda setuju.
Ketika hampir sampai ditaman belakang ku dengar suara bel masuk berbunyi. Kuhiraukan saja. Setelah bel berhenti berbunyi ku dengar suara teriakan dan kuyakini suara teriakan Angela.
"TOLONG, JULIAAAANNN" teriak Angela meminta tolong. Dengan cepat aku langsung berlari menghampirinya.
Kulihat Sean brengsek itu mencoba mencium paksa Angela.
Kutarik kerah baju belakangnya. Dan...BRUKKKKK
Ku tinju dia, kulihat ia tersungkur dan jatuh kelantai. Aku berlari menghampiri Angela dan memeluknya dengan erat. Kulihat ia menangis. Ah aku sangat tidak tega melihatnya seperti ini.
"Aku takut Jul" ucapnya dengan suara bergetar. Kupeluk dia dengan erat.
"Jangan takut, sudah tidak apa-apa An. Ada aku disini." Ucapku menenangkannya.
"Sekarang kau ke-uks dulu dengan Diana. Aku akan datang kesana sebentar lagi setelah aku membereskan brengsek ini" ucapku dan hanya diangguki dengan pelan oleh Angela.
Kuhampiri Diana dan menyuruhnya membawa Angela ke-uks, dia langsung berlari menghampiri Angela. Kulihat ia juga sama paniknya denganku.
Setelah Angela dan Diana pergi dari sini.
Aku dan Brandon menhajar brengsek ini.
Sebenarnya aku tidak berpikir ia akan melakukan hal sejauh ini dengan Angela.Berani sekali dia bermain-main denganku. Kuhajar dia dengan pukulanku tapi ditahan oleh Brandon.
"Sudah Jul, ayo kita bawa saja dia keruang kepala sekolah. Jangan kotori lagi tangan kita dengan menghajar anak ini." Ucap Brandon. Benar juga. Lagipula Angela pasti menungguku sekarang.
Aku dan Brandon pun membawa anak ini keruang kepala sekolah. Kemudian aku dan Brandon mendatangi uks tempat Angela berada.
Kubuka pintu uks, kulihat ia tertidur dengan Diana disampingnya sedang duduk menunggui Angela. Untunglah ada Diana. Setidaknya bisa menemani Angela.
Aku dan Brandon pun masuk dan menyuruh Diana dan Brandon kembali kekelas. Mereka pun setuju.
Kulihat Angela terbangun, ia kembali menangis. Kupeluk ia dengan erat.
"Jangan menangis lagi An. Dia tidak akan berani menganggumu lagi. Akan kupastikan itu." Ucapku sambil mengelus rambutnya.
Kulihat ia sudah tenang dan berhenti menangis. Akupun meminta izin untuk membawa Angela pulang.
Kubonceng dia dan kulajukan motorku kerumahnya. Setelah sampai akupun membawanya kekamarnya dan menyuruhnya tidur namun sebelum itu kusuruh Mbok Surti untuk menukari baju sekolahnya dengan baju yang lebih nyaman. Kuselimuti ia lalu kucium keningnya. Lalu beranjak keluar kamarnya.
"Jangan pergi" ucapnya padaku menahan sambil memegang tanganku.
"Aku tidak pergi An. Aku akan menunggumu diluar." Ucapku padanya.
"Tidak, disini saja. Aku tidak mau kau pergi" ucapnya manja. Aku hanya tersenyum dan menganggukkan kepala. Aku menarik kursi kesebelah ranjang Angela dan duduk disana. Kugenggam tangannya.
"Tidurlah, aku akan menjagamu Angela." bisikku yang kuyakini ia mendengarnya karena setelah aku mengatakannya ia tersenyum lalu kembali tertidur dengan pulas.
Jangan lupa Vote dan Commentnya.
Thanks.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
Teen Fiction'Dingin' itu kata yang cocok untuk menafsirkan seorang Julian George. Tapi siapa sangka laki-laki dingin ini bisa menyatakan cintanya pada seorang Angela Robinson. Gadis ceria, sedikit jahil mungkin. Namun akankah Angela dapat mengubah seorang Juli...