Part 7 - First Date

87.2K 3.3K 29
                                    

AUTHOR POV

Pagi yang cerah dihari minggu, terlihat Angela yang mengeliat di tidur cantiknya.

Namun tidurnya diganggu oleh suara yang berasal dari ponselnya. Digapainya ponsel tersebut, terdapat notifikasi baru diponselnya. Dibukanya pesan yang ada.

From: My Julian
Gue ganggu gak?

ANGELA POV

Gue senang banget Julian ngirimin gue chat duluan, hahhh padahal biasanya cuma gue yang ngirimin dia chat tanpa ada tanggapan darinya, atau jika dia nanggepin chat gue palingan cuma dibalas dengan sangat singkat dan dingin olehnya. Oke sekarang abaikan omongan gue karena itu cuma dulu, sekarang sudah beda hehe. Dengan cepat aku membalas pesannya.

To: My Julian
Nggak kok, kenapa?

Beberapa menit kemudian terdengar suara dering dari ponselku yang bertanda terdapat balasan dari Julian.

From: My Julian
Gue mau ngajakin lo jalan, ada waktu gak?

To: My Julian
Baiklah, gue gaada kerjaan kok, mau kemana emang?

From: My Julian
Ada deh, ga blh kepo, entar gue jmpt, klo udh smpe ntar gue chat ya.

To: My Julian
Oke, gue siap-siap skrg. Hehe.

Gue segera bangun dan mandi, setelah 15 menit kemudian gue keluar dari kamar mandi menggunakan handuk lalu berjalan kearah lemari pakaiab, gue kemudian memilih baju yang cocok buat gue pakai, pilihanku terpaku pada baju (dimulmed) tersebut. Setelah berpakaian  gue kecermin dan mulai sedikit berdandan, gue mengerai rambut dan memberi sedikit polesan makeup yang tipis dan liptint warna bibir alami. Tak berapa lama pun, terdengar suara dering ponselku, segera ku ambil ponselku dan membaca pesan yang masuk.

From: My Julian
Gue udah didepan An.

Setelah membaca pesannya dengan cepat gue menyambar tas gue dan memasukkan dompet serta ponselku lalu berlari keluar kamar.

"Mau kemana sayang?" Tanya mom padaku yang heran melihat gue berlarian keluar.

"Aku mau pergi dengan Julian mom " jelasku pada mom , mom memang sudah mengetahui gue berpacaran dengan Julian, gue juga sering cerita mengenai hubunganku pada mom , terkadang mom  menasehatiku dan memberi saran padaku. Oke abaikan.

"Baiklah, mom akan mengantarmu kedepan, mom juga ingin melihat rupa Julian yang membuat anak mom yang tersayang ini bisa jatuh cinta." ucap mom yang membuatku sedikit malu. Ah dasar mom, senang sekali ia mengoda anaknya ini.

"Baiklah mom. Ayo, dia sudah menunggu diluar mom ." Ucap ku pada mom .

Aku dan mom  pun keluar dan terlihat Julian yang turun dari motor ninja merahnya menghampiri aku dan mom.

"Halo, selamat pagi tante" ucap Julian sopan.

"Iya selamat pagi, kamu pacarnya Angela yah?" Mom membalas perkataan Julian.

"Iya tante, nama saya Julian George." Ucap Julian lagi.

"Saya ingin mengajak Angela jalan tante, apakah boleh?" Tanya Julian.

"Boleh boleh. Kamu tidak perlu terlalu sopan seperti itu, hahaha, baiklah, sekarang kalian pergilah. Hati-hati yah. Jaga anak tante" ucap mom.

"Tenang saja tan. Akan saya jaga, baiklah kami permisi dulu tante." Ucapnya setelah itu ia berjalan kearah motornya kemudian ia menaiki motornya. Gue hanya mengikutinya dan ikut menaiki motor ninjanya itu dan kami mulai melesat pergi menjauh dari rumahku.

Ia membawaku kesebuah cafe. Kamipun memasuki cafe tersebut.

"Gue tahu lo pasti belum makan kan? Lebih baik kita makan terlebih dahulu." Ujarnya padaku.

"Baiklah, tapi sebenarnya kita mau kemana? "Tanyaku padanya karena aku sangat penasaran kemana ia akan membawaku.

"Kita akan ketaman bermain" ucapnya sambil melihat menu dan memesan makanan.

"Benarkah?" Ucapku senang, bagaimana ia tahu jika aku sangat ingin ke taman bermain.

"Hmm" gumamnya sambil menganggukkan kepala.

"Kok lo tahu gue pengen banget kesana?" Ucapku senang.

"Apa sih yang gak gue tau tentang lo" ucapnya dan sekarang gue cuma tersipu malu. Beginilah akhir dari obrolan kami, selalu dengan gue yang malu oleh ucapan gombalnya. Haha memang aneh dan lucu jika dipikir-pikir.

Setelah selesai makan kamipun kembali menaiki motor Julian dan pergi ke taman bermain, gue sekarang benar-benar excited. Bagaimana tidak? Taman bermain adalah tempat favoritku dari kecil sampai sekarang. Terdengar kekanak-kanakkan memang, tapi tak apalah.

Sampai disana kamipun memainkan hampir setengah dari wahana yang ada.

"Ayo kita ke sana Jul" ucapku merengek kepada Julian sambil menunjuk wahana didepan sana yang cukup menantang.

"Nanti saja. Sekarang lo duduk disini, gue akan pergi membeli minum, gue tahu lo pasti capek, jangan terlalu maksain diri" ucapnya menasehatiku, gue cuma nurut karena memang benar gue capek banget sekarang.

"Baiklah" ucapku padanya dan diangguki kepala olehnya, kemudian ia mulai pergi membeli minum untukku dan dia.

Beberapa menit kemudian Julian kembali membawa 2 botol air mineral dan beberapa snack untuk ku makan.
Ia memberikan satu botol untukku, sebelumnya sudah dia bukakan tutup segelnya dan langsung ku minum dengan cepat karena gue haus banget.

"Pelan-pelan aja, ga ada yang mau ngambil minum lo." Ucapnya padaku, gue cuma nurut lagi haha.

"Ayo kita main lagi Jul" ucapku yang sudah tidak haus lagi.

"Baiklah tuan puteri, jika lapar bilang padaku, mengerti?" Ucapnya dan kubalas dengan anggukan kepala dan menariknya lagi untuk mencoba wahana lain.

Hari ini gue seneng banget. Udah berapa kali sih gue bilang? Hahaha. Dan acara hari ini selesai dengan makan malam kami di sebuah restaurant mewah yang menurutku romantis, sebenarnya biasa saja sih, tapi karena gue sama Julian jadi apapun itu menurut gue romantis. Setelah selesai makan malam, Kemudian ia mengantarku pulang.

"Udah sampe" ucapnya padaku.

"Oh, iya, duh ngantuk banget, gue turun ya, hati-hati bawa motornya, jangan ngebut" ucapku memperingati dia.

"Yaudah, mandi terus langsung tidur, jangan nonton mulu" ucapnya ku balas dengan cengiran konyol.

"Jangan ngebut ya, udah malem, hati-hati" ucapku lagi sambil turun dari motornya.

"Iya, bawel deh ya" ucapnya bersiap untuk melajukan motornya.

"Kasih tau kalo udah sampe rumah" ucapku dibalas anggukan kepala olehnya, namun tiba-tiba dia mendekat lalu mencium puncak kepalaku membuatku kembali merona, untung sudah malam dan cukup gelap kalo nggak dia pasti ngeliat muka gue yang udah kaya kepiting rebus.

"Yaudah gue pulang dulu ya. Bye" ucapnya lalu mengacak puncak kepala ku pelan lalu mulai melajukan motornya.

My Cold BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang