AUTHOR POV
Setelah insiden Carra dibentak oleh Stevano kemarin, ia sedikit takut untuk mendekati Julian. Oleh karena itu dia memutuskan untuk hiatus sebentar mendekati Julian.
Keuntungan bagi Angela dan Julian tentunya. Karena tidak diganggu oleh Carra lagi mereka menjadi semakin dekat dan romantis. Setelah liburan mereka diPuncak selesai, hari ini mereka mulai sekolah lagi dikelas 12.
Angela dan Julian sekelas tentunya membuat mereka nambah mengumbar keromantisan mereka dimana-mana. Seperti sekarang, dikelas sekarang sedang tidak ada guru.
Mereka sedang dipojok belakang berbincang ringan sesekali tertawa geli.
"Jul, aku mendapatkan pesan dari Sean" ucap Angela sukses membuat Julian menoleh kearahnya dan menatapnya lekat. Lalu sedetil kemudian ia menatap ponselnya lagi, bermain game.
"Dia bilang apa?" Ucap Julian enggan.
"Dia ngajakin aku ketemuan." Ucap Angela lagi. Memang Sean setelah ujian kemarin ia pindah sekolah karena malu dan merasa bersalah.
"Oh" gumam Julian, membuat Angela sebal setengah mati karena Julian terlihat tidak peduli.
"Ih, ngeselin cuma dijawab 'oh' aja" ucap Angela ngambek kemudian pergi. Sebenarnya ia ingin Julian menyuruhnya untuk tidak pergi atau sekedar basa basi mengantar atau apa lah. Tidak ada inisiatif sekali.
Bel istirahat sudah berbunyi daritadi memang, makanya Angela keluar untuk kekantin sekalian mencari Diana untuk curhat.
Sedangkan Julian ia sebenarnya sudah kesal karena Angela diajak ketemuan oleh Sean brengsek itu. Tapi ia tidak ingin terlalu mengekang atau mengatur-ngatur Angela, ia takut Angela tidak nyaman, eh tapi ternyata ia salah, Angela malah marah padanya sekarang.
Dengan cepat ia mengejar Angela. Setelah ia menemukan Angela didekat koridor menuju kelas Diana ia pun segera menarik Angela ketaman belakang sekolah.
"Lepasin Jul" ucap Angela kesal.
"Kamu marah An?" Tanya Julian.
"Enggak" ucap Angela membuang muka kekanan.
"Sebenarnya aku juga gak suka dia ngajakin kamu ketemuan" ucap Julian akhirnya.
"Tapi aku juga gak mau ngatur kamu dan buat kamu gak nyaman. Tapi aku salah, kamu malah marah sama aku. Maaf bebs" ucap Julian lagi.
"Oke, kamu nanti kasih tahu aku dimana dia ngajakin kamu ketemuan, nanti kamu perginya sama aku. Aku gak bakalan tenang kalo kalian cuma berdua. It's the truth." ucapnya lalu diam menunggu respon Angela.
"Really? It's in your mind? Or just wanna make me stop to angry with you Jul?" tanya Angela.
"Tidak Angela, aku sudah jujur sama kamu. Gak bohong" ucap Julian.
"Baiklah, aku maafkan, ah aku lapar Jul, kekantin yuk" ajak Angela lalu menarik Julian pelan.
"Iyaiya" ucap Julian lalu mengacak rambut Angela pelan.
"Ih, berantakan Jul, jangan diacak gitu" ucap Angela protes.
"Gak mau, maunya diacakin aja, biar kamu nambah jelek" ucap Julian.
"Jelek-jelek tapi kamu mau wlekkk" ucap Angela menjulurkan lidahnya sebentar.
"No comment babe" ucap Julian lalu keluarlah tertawa Angela.
"Udah ah, kamu mah kalah mulu kalo ngomong sama aku, gak ada tantangan" ucap Angela lalu mulai memesan makanan setelah sampai dikantin.
"Ih, sombong" ucap Julian lalu mulai berjalan setelah makanannya dan Angela sudah jadi. Diambilnya nampan itu lalu membawanya kemeja kosong, Angela hanya mengikuti.
"Kenyataan kali" ucap Angela angkuh.
"Iya in aja deh biar seneng" ucap Julian menyerah. Mereka hanya berdua, teman-temannya yang lain entahlah kemana.
Mendengar jawaban Julian, Angela tersenyum geli lalu memakan makanannya.
Terdengar bunyi dering ponsel Angela setelahnya. Lalu Angela mengeluarkan ponselnya lalu membaca pesan itu.
"Jul, Sean ngajakin ketemuan di Cafe bintang, nanti jam 7 malam, dibilang mau jemput aku" ucap Angela sambil menyodorkan ponselnya kepada Julian untuk laki-laki itu baca.
"Bilangin gak usah, terus bilangin aku yang bakalan nganterin kamu" ucap Julian.
"Dia bilang oke" ucap Angela lalu diangguki kepala oleh Julian tanda mengerti. Lalu mereka kembali makan.
***
Jam 19.00.Angela sudah siap dengan baju kaos berlengan panjangnya lalu celana jeans panjang serta tak lupa sepatu converse kesayangannya. Ia tinggal menunggu Julian.
Beberapa menit kemudian terdengar bunyi dering ponsel.
"Halo, iya Jul" ucap Angela.
"Aku udah didepan rumah kamu An, keluarlah" ucap Julian.
"Oh oke aku keluar, bye" ucap Angela lalu mematikan sambungan teleponnya.
Lalu ia memasukkan ponselnya kedalam tas kecilnya lalu berjalan keluar rumah. Orang tua Angela sedang berada di Singapore sekarang. Sedangkan Justin ia sedang dikantor seperti biasa.
Terlihat Julian sedang bersender dikap mobilnya.
"Yuk" ucap Angela lalu mereka masuk kedalam mobil.
Beberapa menit kemudian mereka sampai disebuah Cafe bintang lalu Julian memarkirkan mobilnya.
Setelah mereka masuk kedalam Cafe mereka mulai mengedarkan pandangan mencari Sean. Terlihat Sean melambaikan tangannya dan Julian melihat itu. Lalu Julian menarik Angela pelan kearah meja tempat Sean duduk.
"Hai" ucap Sean canggung.
"Hai" balas Angela tersenyum singkat.
"Mau apa kau mencari Angela lagi" ucap Julian dingin dan datar. Mendengar itu Angela terkejut, karena sudah agak lama Julian tidak mengeluarkan suara dingin nan datarnya kepada Angela.
"Hmm, aku.." ucap Sean menggantung.
"Aku ingin minta maaf An, ak benar-benar minta maaf mengenai kejadian waktu itu, aku tidak berani meminta maaf waktu itu, aku takut kau marah padaku, aku takut kau membenciku dan menatapku dengan kebencian, aku tidak berani, ak.." ucapan Sean terputus ketika Angela memotongnya.
"Tidak apa Sean, aku sudah memaafkanmu, tapi tolong menjauh dariku sebentar lagi, aku masih butuh waktu untuk benar-benar melupakan kejadian itu." Ucap Angela. Mendengar itu Sean sedikit kecewa namun ia paksakan diri untuk tersenyum pada Angela.
"Baiklah jika itu mau mu An, aku akan menurutinya, aku akan menjauh, panggil aku jika sudah waktunya untukku bisa kembali menjadi teman baikmu" ucap Sean sambil tersenyum.
'Memang cinta tak bisa dipaksakan, walaupun kau melakukan apapun untuk menarik perhatiannya tapi matanya selalu tertuju pada orang lain, bukan kamu, jadi aku memilih menyerah, dia memang tak bisa jadi milikku sampai kapanpun. Setelah ini aku akan menghilangkan perasaanku padamu An. Dan aku berharap kau bisa bahagia.' ucap Sean dalam hati lalu tersenyum.
"Baiklah aku akan pergi, sampai ketemu nanti An, Jul" ucap Sean lalu beranjak pergi.
Angela menatap kepergian Sean dengan berat.
'Aku minta maaf karena menolakmu, dan membuatmy melakukan hal nekat itu, tapi setelah kau melakukan hal itu padaku entah kenapa aku tidak bisa terlalu membencimu, kau seperti kakak bagiku dan sahabatku.tapi aku berjanji setelah aku memulihkan perasaan takutku padamu aku akan menemuimu sebagai teman baikmu. Dan aku berharap setelah kita bertemu lagi kau bisa menggangapku temanmu" ucap Angela dalam hati.Sepertinya aku akan menamatkan cerita ini dipart 27/28. Dibaca terus ya.
Oh iya baca juga cerita aku yang CRAZY GIRL VS COLD BOY.
Jangan lupa vommentnya.
Thanks.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
Teen Fiction'Dingin' itu kata yang cocok untuk menafsirkan seorang Julian George. Tapi siapa sangka laki-laki dingin ini bisa menyatakan cintanya pada seorang Angela Robinson. Gadis ceria, sedikit jahil mungkin. Namun akankah Angela dapat mengubah seorang Juli...