Pagi ini Angela terlihat kerepotan sekali. Karena keinginannya membawa Ferdinand keacara ulang tahun Diana, dia jadi harus bangun pagi dan disinilah dia, di sebuah Mall ternama diJakarta bersama Jeselyn, menemani Ferdinand sambil mengandeng tangan anak itu ke sebuah butik baju anak, untuk membeli baju baru untuk anak itu.
Sedaritadi memang Ferdinand diantar oleh supir dan ibunya kerumah Angela, dia rewel dan berkata ingin kerumah Angela secepatnya. Akhirnya Jeselyn yang tidak ingin melihat anaknya terus-terusan menangis mengajak Ferdinand kerumah Angela.
Sesampai dirumah Angela, Ferdinand yang memang sudah dari kemarin diajak oleh Angela keacara ulangtahun Diana merasa senang dan maka dari itu pagi-pagi dia sangat rewel untuk bertemu Angela, dia ingin dibelikan kemeja dan celana baru untuk dipakai nanti malam.
Padahal baju anak ini sudah sangat banyak dan memenuhi lemari pakaiannya, tetapi dia tetap tidak mau dan ingin membeli yang baru.
Setelah membeli kemeja dan celana jeans baru untuk Ferdinand, mereka pun makan pagi bersama Jeselyn.
Terkadang Jeselyn merasa bingung, siapa ibu dari anak ini, dia atau Angela. Tapi terkadang itu justru malah membuatnya tertawa, karena anaknya sangat dekat dengan tantenya itu. Dia juga memaklumi karena Ferdinand pasti merasa kesepian karena dia hanya anak tunggal, dan tidak memiliki sepupu karena Jeselyn juga anak tunggal dan Angela belum menikah.
***
Malam pun tiba, terlihat tamu-tamu Diana sudah mulai berdatangan, Angela dengan balutan Dress berwarna Peace dengan mengerai rambutnya dan Ferdinand dengan kemeja dengan warna hampir senada dengan Angela dan Jeans hitamnya terlihat sangat tampan untuk anak seumurnya dan terlihat sangat mengemaskan.Angela pun memasuki ruang pesta lalu menghampiri Diana.
"Diana, Happy Birthday ya, semoga langgeng dengannya, dan semakin ++ lah untuk mu" ucap Angela.
"Terima kasih Angela. Wahh Ferdinand, kau sungguh mengemaskan dan sangat tampan." Ucap Diana.
"Iya, aku memang tampan, seperti daddy , happy bilthday Tante, hehehe" ucapnya lalu mencium pipi Diana, membuat Diana semakin gemas dengan Ferdinand.
"Terima kasih sayang. Duh Angela bisakah anak ini untukku saja?" Tanya Diana.
"Haha, aku tidak tahu, tanyakan pada kak Justin ya. Mungkin kau akan mati terlebih dahulu sebelum mengambil anaknya" ucap Angela lalu tertawa.
"Seram sekali, tidak jadilah, haha" ucap Diana.
"Haha, bercanda, kau tau anak ini sungguh merepotkan, dia pagi-pagi datang kerumahku lalu membangunkan aku, hanya untuk dibelikan baju dan celana baru untuk acaramu ini, padahal bajunya sudah sangat banyak" ucap Angela.
"Bagus dong, artinya dia bersemangat datang keacaraku, haha, aku jadi tambah suka pada anak ini" ucap Diana.
"Hei Fer, maukah kau jadi pacar tante?" Ucap Diana bercanda pada Ferdinand namun dia tercengang mendengar jawaban anak itu.
"Tidak mau, kata Angela tante sudah punya pacal, lagipula aku juga sudah punya pacal disekolah, lebih cantik dari tante pastinya. Haha" ucap Ferdinand membuat Angela terkejut lalu tertawa terbahak-bahak.
"Ih jahat banget sih Ferdinand, tante sedih" ucap Diana dengan suara mengelikan menurut Angela.
"Bialin, Angela aku lapal, ayo kita makan saja" ucap Ferdinand.
"Baiklah, ayo kita makan sayang, aku duluan ya Di, entar aku kesini lagi. Bye." Ucap Angela.
"Okey, have fun ya Ferdinand, Angela." Ucap Diana.
"Okey" ucap Angela, "byebye tante" ucap Ferdinand lalu Diana membalas dengan lambaian tangan.
***
Setelah selesai makan Angela ingin mendatangi Diana kembali, namun dia mengurungkan niatnya karena dia melihat Julian dan teman-temannya sedang mengerubungi Diana untuk mengucapkan selamat mungkin.Dia lalu mengajak Ferdinand duduk disebuah sofa di dalam ruangan.
"Angela, kenapa kita kesini, aku mau main belsama tante Diana. Kita kesana saja yuk" ucap Ferdinand kesal.
"Nanti saja, tante Diana sedang sibuk menerima tamu, kita disini saja dulu ya" ucap Angela pada Ferdinand.
Ferdinand lalu mengangguk lalu duduk memainkan iPhone Angela yang diberikan ke Ferdinand agar dia tidak bosan.
Kemudian setelah memastikan Ferdinand sudah tidak rewel dia pun mulai menatap Julian dari kejauhan. Tidak ada perbedaan yang mencolok dari laki-laki itu, masih cool, pendiam, tampan, hanya yang membedakan ada 2 hal.
Pertama dia sudah bekerja dan sukses, cara berpakaiannya juga sudah berbeda, kedua adalah dia sudah tidak bersama dan bukan milik Angela lagi. Itulah perbedaannya.
Setelah dirasa cukup lama ia menatap laki-laki itu dia pun menoleh kesebelahnya untuk melihat Ferdinand, namun ia panik seketika ketika melihat Ferdinand tidak berada disebelahnya.
Diapun langsung berdiri dan mencoba mencari Ferdinand dengan mengedarkan pandangan kesegala arah, namun nihil, Ferdinand tidak ada.
"Kemana dia, ais dasar bodoh Angela, itu karena kau terus menatap laki-laki itu membuatmu lupa pada Ferdinand. Ah kemana dia" ucap Angela panik.
Dia pun mulai hampir putus asa ketika dirasa ia sudah mencari lebih dari 20 menit. Ia pun langsung menghampiri Diana. Dia tidak memperdulikan apa-apa lagi walaupun Julian ada disana menatapnya. Yang penting diotaknya sekarang Ferdinand ketemu.
"Di, Ferdinand hilang" ucap Angela panik. Julian dan teman-temannya yang tadi ribut langsung terdiam karena mendengar suara Angela.
"Hah? Bagaimana bisa?" Ucap Diana.
"Tadi setelah makan aku menyuruhnya memainkan ponselku sambil duduk di sofa sana, eh tak berapa lama tiba-tiba ia hilang, bagaimana ini?" Ucap Angela hampir menangis.
"Duh, tenang Angela, Den, bantu aku mencari anak kecil menggunakan baju kemeja warna nya hampir mirip dengan Dress Angela, ini fotonya" ucap Diana lalu menunjukkan foto Ferdinand.
"Baiklah, tenang An, aku dan yang lain akan mencoba mencarinya" ucap Julian langsung mengambil ponsel ditangan Brandon mencoba melihat wajah Ferdinand.
"Aku juga akan mencari" ucap Angela.
"Oke, kita berpencar ya, Julian dan Angela kekanan, aku dan Stevano ke kiri, Dimas dan Dylan kearah kolam renang, saling kontak jika sudah ketemu." Ucap Brandon.
"Maaf aku tidak bisa ikut mencari" ucap Diana sedih.
"Tidak apa Di, aku mengerti, ayo kita cari sekarang, aku takut terjadi apa-apa" ucap Angela panik kembali.
Mereka pun mulai mencari lagi.
***
Angela dan Julian mulai mencari, sebenarnya banyak sekali pertanyaan yang ingin ditanyakan oleh Angela, tapi dia mengurungkan niatnya karena dia lebih memperdulikan Ferdinand sekarang."Ferdinand, namanya Ferdinand, teriak saja sambil mencari." Ucap Angela.
"Baiklah" ucap Julian lalu mereka hening kembali, masih sibuk mencari.
"Maaf" ucap Julian pelan setelah sekian lama mereka terdiam, namun Angela masih bisa mendengarnya.
"Nanti Jul, aku sedang tidak ingin membahasnya" ucap Angela dingin lalu berjalan cepat mencari Ferdinand kembali.
Tak berapa lama Julian mendengar suara anak kecil menangis.
"Angela" panggil Julian.
"Aku sepertinya menemukannya." Ucap Julian lagi.
Susah ya buat comment haha, yasudahla, aku akan melupakan target.
Thanks.
![](https://img.wattpad.com/cover/74661668-288-k505846.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
Teen Fiction'Dingin' itu kata yang cocok untuk menafsirkan seorang Julian George. Tapi siapa sangka laki-laki dingin ini bisa menyatakan cintanya pada seorang Angela Robinson. Gadis ceria, sedikit jahil mungkin. Namun akankah Angela dapat mengubah seorang Juli...