Part 38 - Final (End)

57.6K 1.3K 18
                                    

Pagi ini terlihat seorang laki-laki yang sudah rapi dengan jas dan tas kerjanya menuruni tangga untuk keruang makan.

"Sayang, pakaikan dasinya" ucap sang suami kepada Angela sang istri.

"Sabar ya, kau letakkan saja dasinya dimejamu, sarapan dulu, nanti aku pasangkan, aku sedang sibuk menyuapi anakmu." ucap sang istri yang memang terlihat sibuk menyuapi anak laki-laki mereka yang baru berumur 4 tahun.

Anaknya ini memang sangat manja, walaupun sudah besar dia tetap tidak ingin makan sendiri dan maunya disuapi oleh ibunya, jika tidak dia akan merengek terus dan tidak mau makan.

"Baiklah, tapi sayangnya dia juga anakmu sayangku, halo jagoan." Ucap sang suami kepada Angela lalu bergantian menyapa anak laki-lakinya itu.

Mendengar jawaban suaminya Angela mendengus kesal, tapi memang benar sih itu anak nya juga. Haha. Angela memang sudah menikah sekitar 6 tahun dengan suaminya. Dan dia terlihat sangat bahagia.

"Daddy, aku mau mainan balu, belikan ya" ucap Christoper sang anak.

"Sayang baru kemarin mommy membelikanmu mainan, apakah masih kurang?" Ucap Angela.

"Iya, Chlist bosan mom, Chlist ili dengan Kak Feldinand, uncle Justin balu saja membelikannya mainan balu" ucap Christoper dengan cadelnya.

"Benarkah? Memangnya dia membelikan apa pada Ferdinand sampai kami iri jagoan?" Ucap suami Angela.

"Itu si Calmela, dia menyebut itu adiknya, mainanya bisa belgelak lagi. Aku mau yang sepelti itu Daddy." Ucap Christoper polos membuat suami Angela tertawa terbahak-bahak.

"Oh jadi kamu mau mainan yang seperti itu. " ucap Julian si suami menekankan kata seperti itu agar Angela peka.

Ya suami Angela ialah Julian George, mereka sudah mengalami banyak sekali rintangan, tapi akhirnya mereka bisa melewati itu dan hidup bahagia sekarang, dan jangan lupa Christoper Samuel George itu nama anak laki-laki mereka.

"Mommy, Christoper kita ingin mainan seperti itu, maukah kau memberinya?" Tanya Julian sengaja.

"Benalkah? Daddy mau membelikannya?" Ucap Christoper polos.

"Itu bukan dibeli sayang, itu harus dibuat" ucap Julian mengajari.

"Jul, cukup, kau menodai otak anakku dengan hal-hal yang tidak benar" ucap Angela sambil menutup telinga Christoper membuat Christoper kebingungan.

"Hahaah, maafkan aku sayang, anak kita menginginkannya, kita harus memberikannya, apakah aku salah?" Ucap Julian membuat Angela merona.

"Masih saja kau memerah seperti itu, sudah hampir 6 tahun padahal aku terus mengodamu" ucap Julian.

"Sudah, kau lebih baik cepat kekantor, apakah kau tidak terlambat hah?" Ucap Angela mulai mengambil dasi diatas meja makannya lalu memasangkannya ke leher Julian.

"Aku CEO nya sayang, jangan lupakan itu, jadi jika aku terlambat karena keluarga tercintaku itu tidak masalah, aku tidak akan bangkrut hanya karena keterlambatanku" ucap Julian yang dibenarkan oleh Angela.

"Baiklah tuan CEO, kalau begitu terlambat saja terus, setiap hari" ucap Angela kesal.

"As your wish baby" ucap Julian bercanda masih dengan Angela memasangkan dasi dilehernya, namun mendengar jawaban Julian Angela langsung mencubit pinggang Julian menbuat Julian kesakitan.

"Sakit sayang, tidak boleh galak dengan suami sendiri" ucap Julian tertawa puas sudah mengerjai istrinya itu.

"Daddy, janji ya pulang nanti bawakan aku mainan itu" ucap Christoper lagi.

My Cold BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang