Part 17 - With Him

41.5K 1.6K 40
                                    

ANGELA POV

Hari ini aku tidak masuk sekolah. Alasannya? Aku demam dan juga takut untuk kesekolah dan melihat wajah Sean. Kejadian kemarin membuatku sedikit membencinya.

Hmm.. sebenarnya 3 hari sebelum kejadian ini, Ana dan aku sedang melakukan kegiatan rutin kami, yaitu bergosip. Ditengah acara gosip kami Ana memberitahuku jika Sean menyukaiku, aku sedikit shock tapi aku akhirnya aku tidak percaya ucapan Ana dan hanya mengabaikannya.

Aku sudah menganggap Sean seperti sahabat dan kakak ku sendiri. Tapi dia malah melakukan hal itu. Lagipula jelas-jelas dia tahu jika aku sangat menyukai Julian.

Aku juga kasihan padanya. Selama ini dikantin, kelas, atau dimanapun aku disekolah selalu saja aku nongkrong dengannya dan Diana, dan aku selalu menceritakan hubunganku dengan Julian kepadanya dan Diana. Aku yakin dia pasti tidak suka.

Tapi, jangan salahkan aku juga, karena aku tidak tahu kalau selama ini dia menyukaiku.

Ah mengenai kejadian hari itu, Sean dihukum dengan skors selama 1 minggu. Pasti kalian merasa kecepatan kan? Ini semua karena 3 minggu dari sekarang akan ada ujian semester 2.
Yang artinya jika aku lulus maka aku akan naik kekelas 3.

Aku sedikit menyentuh keningku. Sepertinya demamku sudah turun. Kuambil ponselku yang ku letakkan diatas nakasku. Dari kemarin aku tidak menyentuh ponselku memang.

Kuhidupkan ponselku. Tapi tidak bisa, sepertinya kehabisan baterai. Ku colok chargeran keponselku. Lalu kuhidupakn kembali. Kulihat ada beberapa notif dari Julian. Dengan cepat kubuka notif tersebut.

'Sudah bangun An?'

'Sudah makan?'

'Kenapa tidak membalas an?'

'Aku akan kerumahmu sekarang'

'Tidak masuk sekolah An?'

'Demammu belum turun An?'

'Maaf tadi pagi tidak datang kerumahmu, aku kesiangan jadi tidak sempat, maaf '

'Sepulang sekolah aku akan kerumahmu An'

Kulihat sekitar 15 menit yang lalu ia mengirimkan pesan terakhirnya.
Sepertinya ia sangat mencemaskanku. Dilihat dari sms yang sangat banyak dikirimnya.

Akupun mengetikan balasan untuk membuatnya sedikit tenang mungkin.

To: Julian♡
Demamku sudah turun, maaf membuatmu cemas:( datanglah aku merindukanmu

Setelah aku mengirimkan pesanku padanya 5 menit kemudian terdengar bunyi dering ponselku tanda seseorang menghubungiku.

'Halo'
"Sudah mendingan An?"
'Iya, sudah Jul, apakah kau tidak dikelas?'
"Ini sudah pulang Angela, baru sehari kau tidak masuk sudah melupakan semua tentang sekolahmu"
'Hehe, maaf'
"Sebentar lagi aku akan kerumahmu, otw"
'Baiklah, hati-hati, jangan ngebut, mengerti?'
"Baiklah, sampai jumpa" klik

Setelah sambungan terputus akupun meletakkan ponselku kembali kenakas. Aku pun turun kelantai bawah. Kulihat mbok surti sedang memasak.

"Mbok" panggilku pada Mbok surti.

"Ada apa non? Apakah lapar? Apakah demam non sudah turun?" Ucap mbok Surti.

"Sudah turun kok mbok, aku cuma mau nanya mbok, apakah semalam Julian datang kerumah?"

"Ah, iya tadi malam mas Julian datang kerumah non, nganterin makanan terus jenguk non, eh ternyata non deman, jadinya mas Julian minta air es sama lap buat ngompresin non terus nungguin non sampai pagi, tapi tadi pagi kebangun terus cepat-cepat pamit pulang." Ucap mbok Surti panjang lebar. Aku hanya menganggukkan kepala tanda mengerti.

My Cold BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang