Part 26 - Can't say

22.7K 1.1K 3
                                    

AUTHOR POV

Setelah dari cafe dan meninggalkan Diana, Angela mulai mengendarai mobilnya menuju rumah Julian.

Beberapa menit kemudian ia sampai di perkarangan rumah Julian lalu memarkirkan mobilnya.

Setelah mematikan mesin mobil, Angela keluar dari mobil dan mengetuk pintu rumah Julian, terlihat pembantu rumah tangga dirumah Julian membukakan Angela pintu.

"Non Angela ya?" Tanya perempuan paruh baya yaitu pembantu rumah tangga Julian kepada Angela.

"Iya Mbok, Juliannya dimana?" Tanya Angela.

"Oh, den Julian sudah menunggu non daritadi, kata den Julian kalo non sampai disuruh langsung kekamar den aja" ucap Mbok tersebut.

"Oh, okey, saya masuk dulu ya mbok" ucap Angela sambil tersenyum lalu berjalan masuk.

Ia menaiki tangga dan masuk kekamar Julian.

"Jul" panggil Angela, dilihatnya Julian sedang tiduran sambil memainkan ponselnya.

"Oh, An sudah sampai, kupikir kau akan lama sampainya" ucap Julian lalu menarik Angela duduk diranjangnya.

Angela pun duduk disamping Julian, terlihat Julian meletakkan ponselnya dinakas disamping ranjangnya.

"Jul.. "

"An.. " ucap mereka bersamaan.

"Kau duluan" ucap Julian.

"Ehm, tidak apa, kau dulu saja, omonganku tidak terlalu penting." Ucap Angela.

"Tidak, tidak penting juga, kau duluan saja" ucap Julian.

"Aku tadi cuma mau nanya kamu udah makan atau belom" ucap Angela sambil tersenyum sedikit dipaksakan.

"Apa kau baik-baik saja An?" Tanya Julian.

"Hmm, aku baik-baik saja Jul, jangan khawatirkan aku." Ucap Angela.

"Kau tahu? Sejak tadi aku menelponmu, aku sangat khawatir, coba kau periksa ponselmu, berapa banyak pesan yang aku kirimkan" ucap Julian.

"Aku hanya tidak ingin menunjukkannya karena aku takut kau yang malah berbalik khawatir padaku" ucap Julian pelan lalu memeluk Angela erat.

"Aku tidak apa-apa Jul" ucap Angela sambil membalas pelukkan Julian.

"Matamu sembab dan merah, aku tahu kau sehabis menangis, menurutmu bagaimana aku bisa tidak mencemaskanmu An?" Ucap Julian.

"Tadi ada masalah aku dengan Diana, hanya sebatas menangis sebentar lalu mataku menjadi seperti ini, aku tidak apa Jul" ucap Angela berbohong, ia benar-benar belum siap untuk menceritakan semuanya pada Julian, mungkim belum waktunya pikirnya.

"Benarkah? Kau tidak berbohong padaku kan An?" Ucap Julian melepaskan pelukkannya.

"Hmm, tidak bohong." Ucap Angela lalu mencoba tersenyum agar Julian percaya.

'Mungkin nanti, belum saatnya, aku janji akan menceritakan semuanya nanti padamu Jul, tapi aku mohon, sampai waktunya tiba tetaplah disisiku, jangan pergi' ucap Angela dalam hati.

***
Angela baru sampai dirumahnya pada pukul 7 malam. Saat itu orangtua dan kakaknya sedang makan malam.

"An, kau darimana saja, mom sangat mencemaskanmu" ucap Ibunya yang melihat Angela memasuki rumah hendak menaiki tangga.

"Ayo kita makan dulu, kau pasti belum makan kan, mom memasak makanan favoritmu" ucap ibunya lagi.

Angela hanya diam dan tak bergeming ditempat, ia sama sekali tidak berniat menjawabnya atau sedikit menanggapinya.

"An, sejak kapan daddy mengajarkanmu untuk tidak sopan? Mom dari tadi bertanya dan berbicara padamu tapi kau sama sekali tidak menanggapinya." Ucap ayah Angela yang melihat anak perempuannya sedaritadi tidak menjawab pertanyaan istrinya itu.

"Sama seperti kalian yang tidak memperdulikan perasaanku dan kak Justin kan? Hanya memperdulikan diri kalian sendiri, sudah cukup dengan aku dan kak Justin yang kalian terlantarkan dengan urusan pekerjaan kalian diluar negeri" ucap Angela dingin.

"Kalian hanya menitipkan kami berdua dengan Mbok, yang orang tuaku itu kalian atau Mbok Surti hah? Kupikir setelah sekian lama akhirnya pulang kesini akan membuatku dan kak Justin merasa senang, tapi kenyataannya sama sekali tidak. Aku lebih memilih kalian tetap diluar negeri dengan segala urusan kalian daripada mencampuri kehidupan pribadi ku dan kak Justin. Ak..." ucap Angela panjang lebar dan nada suaranya dingin dan datar terputus karena bentakan ayah Angela.

"CUKUP AN!" ucap Ayah Angela.

"Ck, sekarang daddy sudah sangat bisa membentakku.
Baiklah, terserah kalian, tapi aku dan kak Justin sama sekali tidak akan pernah untuk menuruti kemauan kalian, dan jangan pernah untuk berharap" ucap Angela sambil menangis dan berlari keatas menuju kamarnya.

Angela menelungkupkan badan diselimutnya dan menangis sejadi-jadinya.

Tok tok tok

"An, ini kakak, apakah kakak boleh masuk?" Ucap Justin pelan.

Dengan cepat Angela bangkit dari duduknya lalu menghapus airmatanya lalu membuka pintu yang sempat dikuncinya ketika ia masuk.

"Hai kak" ucap Angela mempersilahkan Justin memasuki kamarnya.

"An, apakah kau baik-baik saja?" Ucap Justin memeluk Angela.

"Aku tidak apa kak, apakah kakak baik-baik saja, kenapa masih tidak membantah hah? Kenapa hanya diam?" Ucap Angela.

"Tidak An, kakak tidak apa dijodohkan, lagipula usia kakak sudah sangat cukup untuk menikah, dan kakak sudah melihat siapa yang akan dijodohkan dengan kakak, dia cantik, jadi tidak masalah." Ucap Justin tersenyum untuk menenangkan adik kesayangannya ini.

"Dan kakak berjanji, kau tidak akan dijodohkan dan hanya kakak, biar kakak yang mengatasi ini, cukup diam dan tetap bersama Julian-mu itu, mengerti?" Ucap Justin.

"Dan.. jangan menangis lagi sweetheart, cukup serahkan semuanya kepada kakakmu yang tampan ini" ucap Justin sambil mengedipkan matanya membuat Angela tertawa.

"Tapi apakah kau benar-benar baik-baik saja kak?" Ucap Angela memastikan.

"Hmm, kakak baik-baik saja An, bagi kakak, asalkan kau bahagia itu semua sudah cukup" ucap Justin.

"Terima kasih kak, aku sangat sayang padamu" ucap Angela lalu memeluk Justin kembali.

"Kakak juga An" ucap Justin lalu membalas pelukkan Angela.

"Oke, apakah kau sudah makan?" Tanya Justin.

"Sudah, tadi aku makan bersama Julian" ucap Angela semangat.

"Baiklah, sekarang tidurlah" ucap Justin menuntun Angela keranjangnya.

Beberapa menit kemudian terlihat Angepa sudah tertidur pulas. Justin menaikkan selimut Angela sebatas leher.

"Kakak akan melakukan hal yang terbaik Angela, jangan khawatir, semuanya akan terjadi seperti yang kau inginkan" ucap Justin lalu mengecup kening Angela lalu keluar dari kamar Angela.

Sorry ya gue baru update, mungkin kedepannya gue bakalan sedikit lama buat update, karena gue sedikit sibuk.
Tapi gue bakalan usahain buat update jadi mohon ditunggu saja.

Dimohon pengertiannya ya hehe.

Jangan lupa vote dan commentnya ya, thanks.










My Cold BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang