Part 27 - Change and Still Sad

23.3K 1K 1
                                    

AUTHOR POV

Siang hari ini terlihat Angela baru saja pulang dari sekolahnya diantar oleh Julian. Ia masuk kerumahnya dan hendak menaiki anak tangga untuk pergi kekamarnya namun langkahnya terhenti ketika suara memanggilnya.

"An, sini sayang, mom and dad wanna talk to you and Justin." Ucap wanita paruh baya yang tak lain adalah Ibunya Angela.

"Wait mom, aku bahkan baru pulang, ganti baju dan makan siang pun belum." ucap Angela cuek lalu menaiki tangga lagi.

"Baiklah, cepatlah turun dan makan An" teriak ibunya karena dilihatnya Anak bungsunya itu tetap berjalan dan tidak menghiraukan perkataannya.

***
Sesuadah Angela berganti baju dan makan siang ia pun duduk disofa ruang keluarganya bersama ibu, ayah dan Justin.

"Jus, aku akan menjodohkanmu dengan anaknya teman Dad. Dia sangat cantik dan baik, namanya Jeselyn dan ini fotonya" ucap ayahnya Angela sambil menyodorkan sebuah foto wanita cantik.

"Dan kita akan mengadakan pertemuan dengan keluarganya minggu depan jadi kalian berdua harap mengosongkan waktu kalian, okey?" Ucap ayanya lagi.

"Dan untuk mu Angela, sudah cukup kau menghindari dan mendiami mom and dad, your mom very sad you know?" Ucap ayahnya pada Angela. Mendengar itu Angela menundukkan kepalanya sedih.

"Dan, daddy membatalkan perjodohanmu" ucap ayahnya lagi membuat Angela mendongakan kepalanya menghadap ayahnya.

"Really dad? " tanya Angela semangat sambil memeluk ayahnya dan ibunya bergantian.

"Thanks" ucap Angela lagi.

"But, sebagai gantinya kau harus kuliah diluar negeri An, dan sekali ini daddy benar-benar tidak ingin ada penolakan dan keputusan daddy sudah bulat." Ucap ayahnya.

"It's same dad, i never have a choice you know? Now whatever you want. Aku sudah muak sekarang." Ucap Angela marah. Rasanya seperti diterbangkan setinggi-tingginya lalu dalam sedetik dihempaskan sedalam-dalamnya dengan kuat.

"Maafkan daddy An, ini semua kulakukan agar kau bahagia sayang." Ucap ayahnya lalu beranjak dari sofa yang didudukinya diikuti ibunya yang menatap anak perempuannya dengan tatapan sedih lalu pergi. Bukannya ia tidak mau membantu tapi ia juga tidak bisa apa-apa, suaminya itu sangat keras kepala.

Justin yang sedaritadi diam kini mulai memeluk adiknya yang sedaritadi menangis.

"Maafkan kakak An, cuma ini yang bisa kakak lakukan, setidaknya kau tidak dijodohkan. Toh hanya luar negeri An, dan juga tidak akan lama." Ucap Justin menenangkan adiknya itu.

Angela tidak menanggapi ucapan kakaknya itu dan hanya menangis.

***
Waktu berjalan dengan cepat, sekarang Angela dan keluarganya sedang berada disebuah restaurant mewah. Mereka sedang menunggu keluarga yang akan dijodohkan dengan Justin kakaknya Angela.

Beberapa menit kemudian terlihat seorang wanita cantik dan ayah serta ibunya di belakangnya.

Wanita itu mengenakan gaun merah sederhana namun terlihat sangat cantik, rambut yang bergelombang dibiarkan terurai. Ia pun duduk dikursi disebelah Justin.

"Hallo Rob, apa kabar?" Ucap ayah wanita itu kepada ayah Justin.

"Baik Lex, kau sendiri?" Ucap ayah Justin membalas.

"Tidak pernah sebaik sekarang haha" ucap ayah wanita itu.

"Apakah ini Angela? Sangat cantik anakmu Rob" ucap ibu wanita itu yang sedaritadi diam.

"Iya, ini Jeselyn kan, dia sangat cantik juga. Dan ini Justin yang akan dijodohkan dengan Jeselyn." balas ibu Angela dengan senyuman semangatnya.

"Sangat tampan, iya kan Jes?" Tanya ibu wanita itu, Jeselyn hanya tersenyum malu.

"Hai, aku Justin" ucap Justin sopan sambil tersenyum menyapa Jeselyn.

"Hai, aku Jeselyn." balas Jeselyn.

Setelah bertegur sapa singkat itu mereka pun terdiam cukup lama, hanya mendengar percakapan orangtua mereka.

Angela sedaritadi hanya diam, ia sangat malas untuk pergi tadi, jika bukan karena kakaknya ia tidak akan beranjak dari kamarnya bahkan sesentipun. Memang tadi kakaknya memaksanya untuk ikut, jadilah sekarang dia duduk di kursinya sambil menatap bosan makanannya.

"Bagaimana? Kapan perjodohan ini akan dilaksanakan?" Tanya ibu Justin.

"Sebaiknya diadakan pertunangan lebih dahulu agar mereka bisa lebih dekat sebelum pernikahan dilaksanakan." Ucap ibu Jeselyn.

"Baiklah, sekarang lebih baik kita tentukan tanggalnya, dan Justin ajak Jeselyn jalan-jalan diluar sana selagi kami menentukan tanggalnya, nanti kami akan memberitahu kalian" ucap Ibu Justin dan Justin menganggukkan kepala tanda setuju dan pergi keluar diikuti oleh Jeselyn.

***
Angela baru saja memasuki kamarnya, ia baru pulang dari acara yang menurutnya sangat sangat membosankan itu. Ia sangat kesal dengan kakaknya itu, dia pergi dengan calonnya dan meninggalkannya didalam sana bersama obrolan membosankan mengenai perjodohan kakaknya itu.

"Hahhhh" leguhnya keras tanda lelah dan bosan.

Ia lalu merogoh ponselny yang berada didalam tas kecilnya lalu menghidupkan ponselnya yang sedaritadi tidak disentuhnya.

Terlihat banyak pesan masuk dan panggilan tidak terjawab dari Julian.

10 panggilan tidak terjawab dan 7 pesan masuk.

Dibukanya pesan masuk itu.

Julian: An, i miss you

Temani aku, aku bosan dirumah.

Dimana? Kenapa tidak mengangkat telponku?

Kau membuatku khawatir An, balas dan angkat telponku.

Astaga An, ada apa denganmu? Kenapa sekarang jarang sekali membalas dan mengangkat telponku? Apa aku ada salah?
Jangan seperti ini please.

Baiklah, jika ada waktu telpon aku An, good night love. I miss and love you so much.

Begitulah pesan-pesan dari Julian. Dengan cepat ia menelpon Julian.

"Halo, Angela? Darimana saja kau An? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Julian membuat Angela terkekeh geli karena Julian sepertinya sangat mencemaskan dirinya.

"Tanyakan satu-satu Jul, aku pusing untuk menjawabnya. Segitu cemasnya kah kau?" Ucap Angela mengoda Julian.

"Aku sangat mencemaskanmu An, ahh dimana kau? Aku jemput kau sekarang." ucap Julian kesal.

"Ini sudah malam Jul, kau mau membawaku kemana?" Tanya Angela.

"Aku tidak perduli, dari kemarin kau selalu sibuk. Dimana An?" Ucap Julian.

"Aku dirumah. Jemputlah, aku akan menunggumu" ucap Angela pasrah.

"Baiklah, 10 menit lagi aku akan sampai, tunggulah." Ucap Julian lalu mematikan sambungan.

"Tidak apa, setidaknya aku masih punya waktu 3 bulan sebelum kelulusan untuk bersamanya. Aku janji Jul tidak akan menghindarimu lagi dan akan bersamamu sampai 3 bulan kedepan. Tetaplah bersamaku sampai waktunya tiba. Aku akan mencari waktu yang tepat untuk memberitahumu semuanya. Maafkan aku" ucap Angela dalam hati.


Sorry karena kemarin gue bilang kalo cerita ini bakalan gue tamatin di part 27/28. Tapi sepertinya tidak sesuai harapan hehe. Mungkin di part 30 atau lebih. Sorry ya.

Jangan lupa vote dan commentnya ya.

Thanks.

My Cold BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang