5 bulan kemudian....
Terlihat seorang wanita sedang berdiri dibalkon rumahnya menatap langit malam.
ANGELA POV
Sudah hampir 5 bulan, laki-laki itu meninggalkanku dan aku tidak tahu alasannya. Ia menghilang secara tiba-tiba 5 bulan lalu. Padahal tidak ada masalah apapun.
Aku membencinya, dia tidak menepati janjinya padaku. Janjinya yang tidak akan pernah meninggalkanku apapun dan kapanpun itu.
Tapi rasa cinta dan rinduku melebihi rasa benci ini. Aku ingin tahu dia dimana sekarang. Tapi apa dayaku.
Didalam pikiranku sekarang sudah banyak sekali pikiran. 'Apa dia sudah tidak menyukaiku lagi?' , 'apa dia punya wanita lain?', 'apa dia lelah dengan hubungan ini?' , dan masih banyak lagi pikiran-pikiran negatifku tentangnya.
Besok hari dimana aku pindah ke Australia untuk kuliah, semua sudah diatur oleh daddy ku. Dan aku sudah benar-benar tidak bisa mengelak sekarang.
Jika tidak daddy akan menjodohkanku. Hanya memikirkannya saja sudah membuatku bergidik ngeri. Dijodohkan dengan orang yang tidak pernah kau kenal, dan menikah dengannya. Jika benar-benar terjadi entahlah mungkin aku akan kabur saja atau bunuh diri lebih baik haha pikiranku sempit sekali.
Sebelum aku pergi aku cuma berharap aku bisa melihat wajah yang sangatku rindukan, hanya melihatnya sudah cukup. Aku tidak meminta lebih, tapi aku tahu itu tidak akan terjadi. Hahhhhh.
Oke aku kedinginan sekarang. Memang udara malam ini cukup dingin. Lebih baik aku masuk sekarang dan packing.
***
Pagi ini terlihat seorang pria paruh baya sedang menaikkan sebuah koper besar kearah bagasi belakang mobil."Sudah selesai tuan, apakah ingin berangkat sekarang?" Tanya sopir keluarga Robinson bertanya pada majikannya.
"Iya sebentar lagi, Angela masih belum selesai, entah apa yang dilakukan anak itu" ucap Robinson ayah Angela.
"Oke baiklah tuan" ucap sopir tersebut lalu menunggu di depan mobil.
15 menit kemudian terlihat Angela keluar dengan membawa sebuah tas bermerknya dan sebuah tas gandeng bersama Ibu dan Kakaknya.
Mereka lalu masuk kemobil dan mobil melaju membelah jalanan menuju ke bandara.
Sesampainya dibandara terlihat Ibu Angela mengeluarkan air matanya. Wajar bukan anak perempuan satu-satunya akan meninggalkannya dan tinggal dinegeri orang.
"Mom don't sad. I will come back early. Just 3 or 4 years maybe." Ucap Angela mencoba menenangkan Ibunya.
"Mom will miss you sweetheart." Ucap Ibunya memeluk Angela erat.
"Dad , brother i will miss you so much. Take care and still health. I love you." Ucap Angela sambil memeluk orang tua dan kakaknya bergantian.
"Kamu juga sayang, jangan sakit ya. Jaga diri disana. Okey?" Ucap ayahnya dan dibalas anggukan oleh Angela.
"Sering-sering pulang anak kecil. Jaga diri, jangan memikirkannya terus, belajarlah dengan baik disana, awas saja nilaimu jelek. Mengerti?" Ucap kakaknya lalu memeluk adik kesayangannya itu.
"I know, cerewet. Lihat saja nanti, nilaiku akan sangat baik disana dan aku akan mengambil posisi CEO mu. Hahah" ucap Angela membuat orangtua dan kakaknya tertawa juga. Jelas dia hanya bercanda karena Angela mengambil Design disana. Cukup garing memang.
Setelah acara perpisahan dan pelukan-pelukan Angela pun mulai mengeret koper besarnya masuk kedalam untuk check-in.
***
Setelah berjam-jam dipesawat akhirnya Angela sampai di Australia. Ia pun mulai menaiki taksi menuju ke apartemennya.Sampai diapartemennya ia langsung membaringkan diri dikasur Queen size nya.
Tak sampai 5 menit ia pun tertidur.
***
Pukul 20.00 Angela pun terbangun dari tidurnya.
"Ah aku ketiduran. Lapar sekali, lebih baik mandi lalu mencari makanan." Ucapnya.
Setelah selesai mandi dan sedikit ber make-up Angela pun keluar dari apartemennya lalu pergi mencari makanan yang bisa dimakannya.
Cacing diperutnya sudah berdemo ria sekarang. Dan itu membuatnya sedikit pusing.
***
Sehabis makan iapun kembali keapartemennya. Baru saja melewati pintu ia dikagetkan dengan bunyi dering ponselnya.Diana calling....
"Hallo Anaa, ada apa?" Ucapnya.
"Angela kau benar-benar tidak menganggapku sahabatmu ya? Kenapa ke ausie gak ngasih tau aku? Kan aku mau ketemu kamu sekalian nganterin kamu kebandara" ucap Diana dengan nada merengek.
"Aku lupa An, maafkan aku, daddy menyuruhku berangkat secara mendadak. Aku jadi tidak sempat memberitahumu" ucap Angela.
"Kau menyebalkan An, aku akan ke ausie minggu ini menyusulmu, jika tidak aku pasti akan merindukanmu An" ucap Diana membuat Angela tersenyum.
"Terserah kau saja, aku tidak akan melarangmu kali ini" ucap Angela menyerah, karena dia tahu sahabatnya satu ini sangatlah gigih.
"Bagus, percuma saja kau melarangku, karena aku akan tetap pergi sayang." Ucqp Diana lalu tersenyum penuh kemenangan.
"Yaya, sampai jumpa nanti Anaa" ucap Angela.
"Okeyy, bye Angelaa" ucap Diana lalu panggilan terputus.
Setelah dirasa panggilan sudah terputus Angela pun mulai merebahkan tubuhnya ke kasurnya.
Namun tak sampai 5 menit ia menutup matanya terlihat panggilan masuk mengisi ponselnya.
08********** calling....
Terlihat satu panggilan yang Angela tidak tahu nomornya. Panggilan tidak dikenal.
Karena penasaran ia pun mengangkatnya.
"Hallo" ucap Angela, namun tidak ada sahutan disana. Lalu panggilan terputus.
Iapun kebingungan. Lalu kembali meletakkan ponselnya disamping bantalnya.
Tak sampai 3 menit kemudian ponselnya berdering kembali.
08********** calling...
Masih dengan nomor yang sama kembali menelponnya.
Angela kembali mengangkatnya.
"Hallo" ucap Angela lagi.
Tak terdengar suara apapun tapi panggilan tidak terputus seperti tadi.
"Siapa ini?" Ucap Angela lagi.
1 menit kemudian.
"Hallo Angela, apa kabarmu?" Ucap diseberang sana.
Angela memelototkan matanya. Ia kenal suara itu. Bahkan sangat mengenalnya. Suara maskulin laki-laki yang sangat dirindukannya. Suara yang sangat ingin didengarnya sekarang.
Julian. Juliannya kembali.
Hai gua balik lagi nih, pada penasaran gak sama kelanjutannya? Ditunggu aja ya. Hehehe.
Pada ngikut lomba 17an gak nih? Haha btw HAPPY INDEPENDENCE DAY FOR INDONESIA YANG KE 71.😄😁

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
Novela Juvenil'Dingin' itu kata yang cocok untuk menafsirkan seorang Julian George. Tapi siapa sangka laki-laki dingin ini bisa menyatakan cintanya pada seorang Angela Robinson. Gadis ceria, sedikit jahil mungkin. Namun akankah Angela dapat mengubah seorang Juli...