Aku baru saja menemui Sean di cafe. Dia memberiku nasehat. Dan sepertinya kata-katanya benar, aku harus memberitahu Julian. Jika tidak mungkin saja ia akan lebih marah jika tahu belakangan. Ah besok aku akan menemuinya.
Akupun memasuki mobilku lalu melajukannya membelah jalanan yang sangat ramai. Aku kembali kerumah, ketika aku memasuki rumah kulihat ada tamu. Pantas saja tadi dihalaman rumah terdapat mobil yang tidak pernah kulihat.
Mom memanggilku. Akupun menghampiri mom dan daddy serta kak Justin. Ternyata tamunya adalah calon istri kak Justin bersama orangtuanya.
Menurutku sih calon istri kak Justin sangat cantik, elegan, dan sepertinya baik, memang sih aku belum pernah menyapanya atau ngobrol dengannya dengan sangat spesifik.
Aku duduk disamping kak Justin dan kak Jeselyn. Kak Jeselyn memang sedikit lebih tua dariku. Kami berbeda 3 tahun. Sedangkan aku dengan Kak Justin berbeda 5 tahun.
"Gini, jadi pertunangan kalian akan dilaksanakan seminggu lagi, dan pernikahan kalian akan dilaksanakan bulan depan" ucap Daddy tegas.
"Kok cepet banget dad" tanyaku spontan ketika mendengar ucapan daddy tadi.
Mendengar ucapanku tadi membuat para orangtua tertawa.
"Apa ada yang lucu?" Tanyaku polos.
"Tidak tidak, hmm itu tidak terlalu cepat sayang, kami sudah mempertimbangkannya dengan matang" ucap Ayah kak Jeselyn.
"Apakah kalian ada yang keberatan?" Tanya mom pada kak Justin dan kak Jeselyn.
"Tidak" ucap mereka bersamaan membuat kami tertawa. Sepertinya mereka sudah saling suka. Haha.
Setelah pertemuan keluarga ini kami makan malam bersama lalu mereka pamit pulang.
Setelah mereka semua pulang akupun masuk kekamarku lalu mandi.
Setelah selesai mandi dan berpakaian tidur akupun keluar kamar, aku lalu mengetuk kamar kak Justin.Tok tok tok
"Kak, ini aku, boleh aku masuk" tanyaku pada kak Justin.
Iapun membukakan pintu untukku, aku pun masuk dan langsung duduk dikasurnya.
"Tumben kamu kekamar kakak, ada apa?" Tanya kak Justin. Memang aku jarang sih masuk kekamar kakak, lebih tepatnya tidak berminta haha, di kamarnya itu dia memelihara hamster. Aku benci binatang jadilah aku sangat jarang masuk kekamarnya.
"Ehm aku mau nanya kak, apakah kakak menyukai kak Jeselyn?" Tanyaku, ia sedang memberi makan hamsternya, setelah selesai memberi makan ia duduk dihadapanku.
"Hmm sedikit, dia baik, cantik, perhatian. Ya seperti itulah" jawab kak Justin
"Baguslah, setidaknya kau harus menyukainya walaupun hanya sedikit kak, karena nanti kalian akan menikah, dan aku yakin kau akan mencintainya sebentar lagi. Lagipula dia baik, tadi aku sempat ngobrol dengan dia, dan aku sangat senang karena dia yang akan jadi istrimu kak, aku harap kau tidak membuatnya kecewa kak." Ucapku panjang lebar membuatnya tersenyum.
"Siap bos" ucap kak Justin.
"Kak..." ucapku memanggilnya.
"Kenapa?" Tanya nya.
"Aku masih belum bisa memberitahu Julian kalau aku akan kuliah diluar negeri kak" jawabku lirih.
"Kenapa? Kau bilang kemarin kau ingin memberitahunya An" ucap kak Justin.
"Aku tidak tahu, ketika aku melihatnya aku tidak bisa memberitahunya, aku takut dia marah dan memutuskanku" ucapku padanya.
"Tapi besok aku akan mengatakan padanya. Aku akan menerima apapun akhir yang akan dia katakan." Ucapku padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
Teen Fiction'Dingin' itu kata yang cocok untuk menafsirkan seorang Julian George. Tapi siapa sangka laki-laki dingin ini bisa menyatakan cintanya pada seorang Angela Robinson. Gadis ceria, sedikit jahil mungkin. Namun akankah Angela dapat mengubah seorang Juli...