AUTHOR POV
"Diam anak-anak" terdengar suara wali kelas dikelas Angela yang baru memasuki kelas berteriak untuk membuat kelas tenang.
Kelas yang tadi riuh oleh suara murid menjadi tenang seketika karena mendengar suara wali kelasnya.
"Selamat pagi anak-anak" ucap wali kelas menyapa muridnya.
"Pagi buk" secara kompak murid membalas sapaan walikelas mereka.
"Hari ini ibu membawa murid baru, dia merupakan murid pindahan dari Jerman, silahkan perkenalkan namamu pada teman-teman mu" ucap ibu guru bergantian kepada murid-muridnya lalu ke anak pindahan.
"Hai teman-teman, nama saya Sean Derlano, kalian bisa memanggil saya Sean" singkat Sean pada semua teman barunya kelak. Terlihat banyak tatapan siswi-siswi kelasnya menatapnya dengan pandangan kagum.
"Wah ganteng banget sih, udah punya pacar belom?" Tanya seorang siswi centil pada Sean. Sean hanya membalas dengan senyuman tanpa berniat membalasnya. Mendengar pertanyaan itu kelas menjadi riuh oleh banyak pertanyaan kepada Sean
Sean sudah biasa dengan tatapan memuja, kagum atau pertanyaan bersifat privasi kepadanya.Siapa yang tidak suka laki-laki tampan, pintar, tinggi, kaya?
"Baiklah, tenang semuanya. nanti saja tanya jawabnya. Untuk kamu Sean, kamu boleh duduk di bangku kosong disamping Angela." Ucap guru tersebut membuat semua murid diam kemudian Sean berjalan kebangku yang dimaksud tadi.
"Hai Angela" ucap Sean melambaikan tangan pada Angela sesampainya ia ditempat duduknya.
"Hai Sean" balas Angela sambil tersenyum dan kemudiam kembali belajar. Sedikit terkejut melihat Angela tidak terlalu menanggapinya tidak seperti siswi lain.
Walikelas tersebut pun memulai pelajaran dan diikuti oleh semua murid dengan tenang.
***
Terdengar bunyi bel sekolah yang tandanya istirahat untuk murid. Siswa-siswi pun mulai berhambur keluar kelas."Angela, aku masih belum mengetahui sekolah ini, bisa tidak membantuku berkeliling sekolah?" Ucap Sean meminta bantuan Angela.
"Oh, baiklah, ayo" ucap Angela sambil tersenyum manis. Melihat itu Sean sedikit terperangah karena dari awal ia duduk dengan Angela, Angela mulai menarik perhatiannya.
"Ayo Sean, kenapa melamun?" Ucap Angela membuyarkan lamunan Sean.
"Ah tidak"
"Oh oke, ayo" ucap Angela sambil berjalan terlebih dahulu dan disusul oleh Sean.
Sekitar 10 menit kemudian
"Dan yang terakhir, ini adalah gudang sekolah, sedikit menyeramkan, jadi lebih baik jangan masuk kesana jika tidak ada keperluan penting" ucap Angela menasehati."Oh baiklah, terima kasih Angela" ucap Sean.
"Sama-sama, jika perlu bantuanku bilang saja, tidak perlu sungkan" ucap Angela.
"Aku ingin kekantin sekarang, apakah kau ingin ikut?" Ucap Angela pada Sean.
"Boleh"
"Sebelum itu kita kembali kekelas dulu ya. Aku ingin mengajak temanku" ucap Angela dan dibalas anggukan kepala oleh Sean.
Sampai dikelas, Angela memanggil Diana.
"Diana, ayo kita kekantin" ajak Angela pada Diana.
"Oke, tunggu sebentar aku mau mengambil uangku dulu" ucap Diana.
Setelah mengambil uang Diana keluar kelas kemudian mereka berjalan beriringan ber3.
"Oh anak pindahan, namaku Diana Melvia" ucap Diana sambil mengulurkan tangan untuk berkenalan dengan Sean.
"Namaku Sean Derlano" ucap Sean sambil tersenyum dan membalas uluran tangan Diana.
Merekapun berjalan beriringan kekantin.
Ketika sampai dikantin, mereka mengedarkan pandangan untuk mencari tempat duduk.Senyum Angela pun terlihat ketika ia melihat seseorang yang ada dipikirannya sekarang. Ya Julian dan kawanannya sedang duduk dikantin menikmati makanan mereka sambil merumpi. Angela pun mengampiri meja Julian dan diikuti oleh Diana dan Sean dan menduduki kursi kantin.
Sekarang Angela sedang duduk disebelah Julian, disamping kanan Angela ada Sean sedangkan Diana disamping Brandon.
"Eh ada Angela. Hai Angela" ucap Dylan mengoda Angela dengan mengedipkan satu matanya dan dibalas tatapan tajam oleh Julian.
"Biasa aja sih matanya Jul. Entar copot lagi bola matanya" ucap Dylan meledek.
"Udah sih jangan ngeledek Julian terus deh" ucap Angela pada Dylan.
"Ciecie yang di belainnnn" ucap Dimas, Brandon dan Dylan bersamaan yang dibalas oleh Julian dengan tatapan 'kalian minta dihajar ya?', kira-kira seperti itu.
"Eh ngel, siapa tuh?" Stevano bertanya.
"Oh, ini anak baru, baru pindah kekelas kami, dari Jerman. Namanya Sean Derlano" ucap Angela memperkenalkan.
SEAN POV
Apakah kalian percaya cinta pandangan pertama?
Jujur aku tidak mempercayainya, sangat malah.Tapi ketika disekolah baruku, aku bertemu perempuan yang sangat cantik, lucu, periang, sedikit menarik perhatianku . Dan entahlah sepertinya aku menyukainya.
Tapi ketika dikantin ia terlihat sangat mesra dengan seseorang yang kudengar-dengar bernama Julian itu, muncul rasa tidak suka padanya.
Ya bisa dibilang aku mengalaminya, cinta pandangan pertama. Ini pertama kalinya bagiku merasakannya.
Aku terlahir dari keluarga kaya, dari kecil hidupku selalu dimanja, apapun yang aku inginkan selalu diberikan, tidak ada satupun yang bisa mencegahku mendapatkan yang kuinginkan.
Dan sekarang sepertinya aku menginginkannya, ya Angela. Aku menginginkannya, tidak ada satupun yang bisa menentangku atau mengambilnya dariku termasuk Julian itu. Aku akan merebut Angela darinya. Dan itu pasti.
Konflik akan dimulai dari part ini yah. Semoga kalian suka sama cerita aku. Kalo gak suka juga gapapa kok. Hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
Teen Fiction'Dingin' itu kata yang cocok untuk menafsirkan seorang Julian George. Tapi siapa sangka laki-laki dingin ini bisa menyatakan cintanya pada seorang Angela Robinson. Gadis ceria, sedikit jahil mungkin. Namun akankah Angela dapat mengubah seorang Juli...