Satu bulan berlalu.....
"Thanks" Ucap Yuki mengambil cup yang diberikan Joy untuknya. Ia tengah bersiap-siap diruang tunggu khusus untuk kelompok mereka sebelum tampil. Disana ada Vega, Shain dan Joy sedangkan Ivan sibuk dengan laptopnya mengkaji ulang musik yang mengiringi Yuki nanti. Yuki memakai baju yang di desain Joy untuknya meskipun masih berlapiskan jubah, rambut bersanggul minimalis dengan glam hair accesoris berupa jepitan yang menutupi poninya yang sengaja dibuat menyamping. Jepitan yang menutupi poninya bermatakan swaroski besar dengan paduan bulu angsa berpadu makeup Yuki yang terlihat tegas dimana matanya bertumpuk smoke eyes warna ungu dengan glitter dan bibir yang merah merekah membuatnya tampil sangat elegan.
"Lo tau apa yang elo lakukan" Kata Joy dan Yuki mengangguk cepat terlihat rasa cemas dimatanya. Joy menangkap hal itu dan menatap manik mata Yuki dengan serius menyiratkan motivasi untuk menghilangkan kegugupan yang bergejolak di hati Yuki lalu memegang pundaknya "Elo harus percaya diri dan anggap saja gaun bertumpuk ini jiwa elo. Elo harus bisa Yuki, ini adalah bukti dan jangan sia-siakan kerja keras elo selama ini"
"Iya,"
"Inget janji elo yang bakal buktikan di panggung ini dan membawa kembali darah model Bellarina Sastrohandoyo, Mama elo"
"Iya"
"Oke, give me you're hug" Kata Joy dan Yuki melakukannya. Joy mengelus punggung Yuki agar Ia bisa tenang.
"Apa ini akan berjalan lancar Joy?" Tanya Yuki
"Believe you're self Yuki, sebab ketika elo diatas panggung, gue hanya bisa percaya pada elo dan Tuhan saja. Gue gak berharap menang, gue cuma harap kerja keras kita membuahkan hasil" Tutur Joy dan Yuki lalu mengangguk mengeratkan pelukannya. Entah mengapa bisikan Joy membuatnya sangat tenang sekarang.
"Oke guys, it's show time" Ivan datang memberitahu schedule mereka membuat Joy melepas pelukan dan menatap Yuki sungguh-sungguh. Yuki membuang nafas sebentar untuk mempersiapkan diri namun Ia terpaku saat Joy mendaratkan ciuman di keningnya, jantungnya bergemuruh hebat "Gue harap elo kasih gue bukti bukan janji" Pesan Joy tersenyum dan Yuki ikut tersenyum apalagi kala Joy membelai wajahnya.
Joy keluar dari ruangan dan kini Yuki hanya ditemani Vega. Vega sedang bersiap-siap untuk mengiringi sekaligus membantu konsep catwalk Yuki nanti. Yuki hanya melihat dirinya kini berjubah ungu polos dengan sebuah kerah tinggi menutupi leher yang jenjang spontan Ia merasa amat tegang dan gugup. Yuki memakai 3 lapis gaun terdiri dari 2 lapis jubah dan satu gaun pamungkas Joy yang masih dirahasiakan. Yuki hanya bisa melihat di televisi menyorot langsung suasana acara tersebut. Yuki melihat satu sosok, Mamanya duduk paling depan sesuai tempat duduk yang Joy dapatkan. Wajah sang Mama serta tampilan yang membulatkan tekadnya dan memunculkan semangat dalam dirinya. "Aku akan buktikan Ma, kalo aku memiliki darah Mama. Model..." Yuki membatin.
Joy masuk dan menatap Yuki "Giliran kita" Tuturnya dan Yuki menatap mantap manik mata Joy mengisyaratkan kalo Ia akan menjadi dirinya sendiri. Yuki berjalan diikuti oleh Vega yang sudah siap.
"Kalian pasti bisa" Joy memotivasi modelnya membuat Yuki menoleh "Gue percaya kalian berdua" Tuturnya tersenyum tulus dan dibalas oleh Yuki dengan senyuman pula. Yuki dan Vega pergi dengan segala tekad untuk menang.
Panggung meredup, kumpulan asap mengebul hanya menyisakan Vega yang berpose di depan Yuki. Alunan musik Lill Wayne feat Bruno Mars – Mirror berkumandang membuat lampu sorot tepat kepada Vega. Vega mulai beraksi menutupi Yuki yang berjalan seakan-akan Yuki patut untuk disembunyikan dan dengan segelintir memperlihatkan matanya. Yuki berhenti di bawah blower dan ketika suara Bruno Mars berkumandang (reff) lampu menyala menyorotnya dan blower aktif menerbangkan jubah Yuki. Ia memperlihatkan kharismanya terpancar jelas sesuai arahan Ivan yang membuat semua mata pengamat menyorotinya saat ini. Pengamat memandang jubahnya yang polos berjuntai indah. Lampu kembali meredup dan lampu sorot aktif membawa Yuki yang berjalan berlenggak lenggok sesuai arahan dan aura wajahnya yang sombong memancarkan keseksian sempurna. Yuki melepas jubahnya saat berjalan dan tepat di reff kedua lampu kembali menyala membuat Yuki tampak jelas sudah berganti jubah yang lain, kini sebuah jubah transparan berbahan lacey polos ditumpuk sebuah bordir bergambar kupu-kupu dengan kerah tinggi seperti ratu-ratu eropa penuh dengan swaroski dan sedikit manik-manik yang bergantung. Kembali semua terkesima dan Yuki bisa melihat Mamanya yang menatap bangga dirinya saat diatas panggung. Lampu kembali redup, lampu sorot beraksi, rap terus berkumandang dan Yuki berjalan menuju blower terakhir yang ada di tengah panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT LOVE STORY - Destiny
FanfictionYuki Kato, anak broken home akibat perceraian orang tuanya yang menyebabkan ia 'terbuang' dari hati sang Mama. Mamanya bernama Bellarina yang merupakan mantan model . Namun, Ia terpaksa berhenti karena mencintai lelaki sederhana Hiro Takashima Kat...