"Hatccchhhiiiimmm!!!!"
"Hatccchhhiiiimmm!!!!" Stefan dan Yuki bersin bersama tepat didepan piring Vitha yang berisi mie membuat temannya itu manyun berat.
"Kalian nyebarin virus ke makanan gue!!" Protesnya sebal melihat mie yang telah disiapkan malah penuh dengan gerombolan virus.
"Hehehe... Sorry" Balas mereka kompak membuat Vitha kesal dan mengadu kepada Fathir sang pacar "Sayang, mereka berdua rese nih! Mentang-mentang udah baikan"
"Ya kamu juga salah, mau aja nyuapin mereka berdua. Udah tau lagi flu parah gitu,"
"Ya sebagai ungkapan bahagia mereka baikan, Sayang. Wajar dong... dikasih hati sedikit, ini malah ngelunjak!" Cibir Vitha memicingkan matanya membuat Yuki dan Stefan mengalihkan perhatiannya kepada yang lain
"Ya udah, sebagai hadiah kasih aja ke mereka. Ketimbang kamu kena virus, lagian bentar lagi kita pulang kok"
"Iya deh, Nih makan!" Sodor Vitha cepat
"Makasih Ratu Vitha yang manis, makan Stef" Sambut Yuki dengan bahagia dan langsung memakannya tanpa perduli orang disampingnya sangat ilfeel
"Tapi kan bekas bersin, Ki"
"Bersin siapa? Bersin gue dan elo, jadi virusnya gak nular dong... ntar gue habisin nih" Ancam Yuki memutar mie yang ada di piring Vitha dan melahapnya membuat Vitha ilfeel seketika. Stefan hanya bisa menghela nafasnya saja melihat hal itu. Otak Yuki kadang-kadang sengklek juga kalo warasnya hilang jadi mereka sudah terbiasa.
Yuki melahap mie itu dengan nikmat membuat Vitha bergidik ngeri "Gue cabut, gue cabut! Gak kuat liat setan Yuki balik" Kata Vitha kabur
"Sorry guys" Fathir ikutan pergi
"Dasar Vitha drama queen" Cibir Yuki kembali menikmati mie dan menawarkannya kepada Stefan. Stefan menolak mentah-mentah tapi yang namanya Yuki tetap saja memaksa hingga Stefan mengalah.
"Oke Guys! Waktunya kita berangkat," Teriak Pak Oscar dan semua dengan sigap membuang piring sterofom berisi mie itu ke tong sampah yang tersedia. Mereka mulai berbondong-bondong masuk kedalam bus termasuk Yuki, Stefan, Fathir dan Vitha. Kini mereka duduk berdampingan dimana Fathir bersama Vitha dan Stefan dengan Yuki. Stefan membiarkan Yuki duduk didekat jendela karena Ia tahu bahwa Yuki sangat suka melihat pemandangan. Pak Oscar memberikan masker kepada mereka membuat mereka memasangnya sebagai antisipasi flu mereka menyebar.
Vitha yang melihat hal itu tentu saja terkikik geli "Cieee.... maskeran bareng" Sindirnya membuat Yuki mulai kesal. "Minggir Stef, kayaknya Vitha mau juga pake masker"
"Sayang...." Vitha langsung memeluk Fathir ketakutan
"Dasar Vitha manjanya kelewatan" Ledek Yuki
"Wek!" Vitha memeletkan lidah membuat Yuki geram
Stefan menahan Yuki untuk berdiri "Udah, lo gak sendiri" Tuturnya sehingga Yuki tenang dan tersenyum membuat matanya menyipit lucu. "Elo memang bestfriend gue paling the best!" Pujinya bahagia dan merangkulkan tangan Stefan ke lehernya "Cuma elo yang berhak peluk gue selama perjalanan." Katanya membuat Stefan tersenyum dan mengelus kepala Yuki.
"Oke Guys! Waktunya kita pulang," Kata Pak Oscar membuat bus langsung berjalan keluar dari pekarangan hutan.
Yuki merasa tenang dalam pelukan Stefan dan membuatnya bahagia "Lo tau Stef, tempat ini gak bakal gue lupain selamanya. Karena tempat ini, gue bisa baikan sama elo. Gue bersyukur dan berterima kasih banget sama elo, karena masih mau jadi bestfriend gue lagi" Tuturnya perlahan menatap Stefan disampingnya.
Stefan membalas tatapan itu sambil tersenyum "Kalo gitu danau dan hutannya harus punya nama" Ujarnya ngasal
"Gue udah punya kali...."
"Apa?"
Yuki tersenyum lebar "Stefki's Forest and Lake"
"Stefki?"
"Stefan dan Yuki, keren kan"
"Elo emang jagonya kalo bikin nama" Puji Stefan
"Gue gitu lhooo.... Hatcciiiimmm" Yuki bersin membuat Stefan kaget.
"Sorry" Ucapnya sambil cengengesan
"It's oke, bagusnya kita istirahat aja. Ntar tambah sakit lagi"
"Iya deh, met tidur my Bluestar"
"Met tidur my Redstar"
"My kiss" Pinta Yuki membuat Stefan tersenyum dan mengecup keningnya. Yuki menyenderkan kepalanya ke bahu Stefan seraya menutup mata "I love you're parfum" Kata Yuki masih menutup mata membuat Stefan tersenyum
"Kalo gitu, gue bakal sering membelinya"
"Wajib" Balas Yuki sembari menghirup wangi parfum Stefan dan lambat laun tertidur. Nafas Yuki yang teratur membuat hati Stefan serasa damai. Ia terus membelai kepala Yuki agar bisa nyenyak "Makasih Tuhan, Kau telah mengembalikan Yuki padaku. Aku tahu cintaku masih ditangguhkan, tapi yang terpenting Yuki selalu ada disampingku" Gumamnya dalam hati merasa bersyukur.
=00=
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT LOVE STORY - Destiny
Fiksi PenggemarYuki Kato, anak broken home akibat perceraian orang tuanya yang menyebabkan ia 'terbuang' dari hati sang Mama. Mamanya bernama Bellarina yang merupakan mantan model . Namun, Ia terpaksa berhenti karena mencintai lelaki sederhana Hiro Takashima Kat...