PROLOG

6.1K 452 28
                                    

Pernah merasa menatap hidup dalam hampa meskipun bumi tetap berputar sesuai porosnya?

Aku, Yuki Kato. Profesiku sekarang adalah model papan atas yang dulunya hidup dalam kehampaan, tak tau arah dan tak punya cita-cita. Aku dari keluarga broken home, memiliki Mama seorang single parent beranak dua yaitu Aku dan Bastian, adikku. Mamaku adalah sosok yang kaku, otoriter dan terkesan pilih kasih. Bellarina namanya, biasa dipanggil Bella. Hobinya adalah terus memintaku belajar dan belajar karena menurutnya, aku cerminan seseorang yang mengkhianatinya dan perebut kebahagiaanku. Dia Hiro Takashima Kato, Papaku. Mereka bercerai karena Papa tak bisa bertanggung jawab sebab status tetapnya sebagai pengangguran merangkap pemabuk. Dan mama hanya menyayangi Bastian, sebab dia anak terakhir, masih SD, berintelektual, punya sifat dewasa persis seperti dia yang justru membuatku cemburu. Ini adalah hal yang menyedihkan dalam hidup sebab merasa jadi orang yang tak berguna untuk Mama. Sehingga aku berprinsip, duniaku adalah dunia kepedihan yang harus kuarungi suka atau tak suka. Tetap berusaha jadi orang terbaik untuk satu senyuman tulus dari Mamaku. Namun karena prinsipku juga, telah menjadikanku remaja tomboy yang sangat egois. Aku yang haus akan kasih sayang, perceraian kedua orang tuaku telah merenggut mimpi besarku. Tapi inilah hidup, tak ada yang sempurna.

"ZAP! ZAP! ZAP! ZAP!" Kilatan lensa kamera menyakitkan meskipun kacamata masih melindungi mataku. Saat ini, Aku diapit beberapa petugas bandara termasuk bodyguard managementku demi keluar dari kerumunan wartawan yang menuntut klarifikasi dari masalah yang harus kuselesaikan apapun resikonya.

Satu wartawan begitu teguh melontarkan pertanyaan dengan perekam suara mengarah kepadaku "Nona Yuki Kato, bagaimana tanggapan anda soal kabar yang mengatakan anda sudah menikah diam-diam"

"No Comment," Balasku datar menghindari perekam suara dan kilatan lensa kamera dengan sabar.

Wartawan tidak bergeming masih tetap bertanya "Tapi Nona, benarkah anda akan mengadakan sebuah Konferensi Pers? Apakah benar suami Anda seorang pilot sebuah maskapai penerbangan?"

Mereka terus menghujamku dengan banyak pertanyaan monoton hingga aku gerah dan berhenti mendadak membiarkan mereka mengabadikan tampilanku sekarang. Profesiku telah mengubahku jadi wanita stylist dan highclass. Rambutku terawat indah dan terurai lurus dengan ponytail yang menutupi kening. Boot heels membentuk tampilanku menjadi lebih tinggi semampai meskipun mantel kulit dan pasmina rajut menutupi leherku yang jenjang serta menghangatkanku dalam perjalanan menapaki tanah kelahiran. Dress kaos abu-abu membentuk siluet tubuhku yang ramping mencatatkan sejarah hidup bahwa cita-citaku adalah model.

Aku membuka kacamataku dan menatap wartawan yang mengerumuni sekarang "Tunggu saya di konferensi pers 3 jam lagi, makasih" Tegasku seraya memakai kacamata dan melangkah pergi. Petugas bandara menjalani tugasnya sebagai barikade diriku dari sorotan kamera dan hujaman pertanyaan wartawan.

Didepan bandara telah berjejer mobil dari managementku. Alphard hitam nan elegan tengah menungguku termasuk beberapa orang didalamnya. Pintu bandara terbuka otomatis melatahkan pintu Alphard terbuka. Beberapa orang kepercayaanku menghampiri dan mengambil tas diatas troli untuk dimasukkan kedalam bagasi mobil. Wartawan semakin ramai membuat seseorang menarik tanganku dan memaksa untuk masuk kedalam mobil. Ia terus berbicara dengan hand talker mengkoordinasikan seluruh jajaran agar bergerak cepat meninggalkan bandara.

"Semua beres Yuki," Tuturnya sigap

Aku tersenyum lega "Thanks Vega, kita ke apartement"

Vega mengangguk lalu memberi perintah kepada supir "Pak, jalan"

"Baik Nona,"

Mobil melesat pergi meninggalkan bandara menuju apartement, rumah keduaku. Apartement pemberian Pak Ben, presiden direktur management yang kunaungi. Pak Ben merupakan salah satu pendukung karirku yang melejit di dunia fashion internasional. Ya, popularitasku meningkat tajam setelah jadi anak bimbingan dari Bens management. Sedangkan di Indonesia, aku adalah artis yang berpengaruh dan memiliki fans dalam komunitas yang kunamai sendiri, Yukikato Lovers.

NOT LOVE STORY - DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang