"Gimana?" Tanya Stefan kepada Yuki yang meneliti penampilannya sekarang memakai kaos foto Einstein ditemani celana gombrong selutut dan sepatu kets dongker.
Satu hal yang menarik perhatian Yuki sedari tadi "Kayaknya gue pernah liat tuh bando" Gumamnya meneliti bando yang tersemat di kepala Stefan
"Ini bando lo kali" Balas Stefan males
"Hah? Serius?!"
"Iya, gue ambil waktu acara lulusan SMP. Waktu itu lo kerepotan sama rambut elo yang digerai, makanya lo kasih ke gue. Ini jimat tau,"
"Masa?"
"Iya... kalo gak ada bando ini, gue gak bisa sukses main drum" Goda Stefan
"Halah... paling cuma mitos ciptaan elo aja. Kalo mau sukses ya harus usaha dong, gak boleh percaya hal begituan" Jabar Yuki membuat Stefan menghela nafas. "Yukiiiii!!!! Gimana gue jujur kalo gue pancing kayak gini aja, telmi elo berat!" Gerutunya dalam hati dan mendengus sering.
"Napa lo?" Tanya Yuki heran "Lo gak kerasukan setan banteng kan Stef?"
"Au ah, gelap. Sekarang gimana tampilan gue?" Tanya Stefan beralih pembicaraan
"Keren sih, tapi ada yang kurang"
"Apa?"
"Gelang persahabatan kita mana? Gak afdol kalo tuh gelang gak lo pake, soalnya Eyang Yuki yang imut gak ridho restuin elo manggung! Ngerti Stefan,"
"Emm..." Stefan merogoh kantong celananya dan menemukan gelang kulit hitam berliontin bintang "Nih,"
"Hehehe... bagus kalo lo bawa"
"Pasanginlah"
"Manja banget sih"
"Wajib dong, elo kan masuk ke acara ini gak gratis"
"Iya.... sekali rentenir tetep rentenir" Yuki ngedumel sambil memasang gelang di tangan Stefan. Bintang yang tak sengaja melihat itu berubah sendu dan nelangsa. Kedekatan Stefan dan Yuki membuatnya sedih dan melihat tampilannya malam ini dengan jaket hitam tanpa lengan dan kaos merah bermotif tulisan I'M HAPPY "Udah deh Bin.... elo udah punya Emily" Tuturnya menghibur diri memilih berkumpul dengan personil Sky Band yang lain. "Hai Guys" Sapanya dan Yuki menoleh takjub. Ia terpesona sampai bingung mengekspresikan rasa kagumnya pada Bintang "Adudududuh..... kenapa selalu aja Bintang merusak penampilan gue! Lo tau gak Bintang, hari ini elo terlihat AMAZING!!" Puji Yuki teriak dalam hati "AMAZING!!!" untuk kata ini, Yuki malah keceplosan membuatnya jadi pusat perhatian "Upps...." Yuki merasa pipinya merah padam gara-gara insiden koyol yang selalu dia lakukan jika sudah ketemu kecengan.
Stefan mengacak poni Yuki "Iiih... Stef! Ngapain ngacak poni gue sih?!" Sungut Yuki sebal
"Gelangnya dirapi-in dong Ki, masa semrawut gini talinya" Protes Stefan melihat tali gelang persahabatan mereka yang keriting.
"Sini!" Titah Yuki merapikan tali gelang milik Stefan "Makanya jangan dilepas gelangnya. Udah dibilangin makin dikerjain gak bener! Huuffft... Awas kalo lo taro dalam saku lagi, gue mutilasi lo" Ancamnya memelototi Stefan
"Iya... dasar bawel!"
"Bodo! Pokoknya harus inget apa yang gue bilang"
"Iya..." Stefan menurut lalu menggenggam tangan Yuki "Doain gue ya, pas battle sukses" Imbuhnya penuh harap membuat Yuki tersenyum manis dan merapikan rambut Stefan "Of course dong, gue yakin lo pasti sukses! Gue selalu doain elo kok sebelum tampil" Tuturnya jujur dan Stefan bahagia. Biarpun Yuki tak tau perasaannya, tapi dari perhatian Yuki kepadanya membuat Stefan senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT LOVE STORY - Destiny
Fiksi PenggemarYuki Kato, anak broken home akibat perceraian orang tuanya yang menyebabkan ia 'terbuang' dari hati sang Mama. Mamanya bernama Bellarina yang merupakan mantan model . Namun, Ia terpaksa berhenti karena mencintai lelaki sederhana Hiro Takashima Kat...