Yuki sudah mempersiapkan tas kosmetik tepat disamping papan catur. Hari ini hari libur dan Ia punya jadwal kosong sehingga memutuskan mengisi hari libur bersama Stefan. Mereka sudah duduk berhadapan dengan catur ditengah-tengah. Hubungan yang mereka jalani sudah menginjak umur setahun dan keduanya tampak semakin mesra meskipun kuliah dan karir masih menjadi kendala mereka untuk saling bertemu. Karena takut kak Maxime berpikir mesum lagi, Stefan membiarkan pintu kamarnya terbuka lebar.
"Inget ya Baby, kalo pionnya kemakan berarti kamu kalah sekali dan aku berhak coret-coret muka kamu" Tutur Yuki mengingatkan
"Iya, kamu juga harus sportif"
"Pasti dong, kita mulai?" Tanya Yuki menyingsingkan lengan baju yang kebetulan hari ini memakai kemeja dengan rompi dan hotpatns sebab baru pulang dari pemotretan.
"Oke," Kata Stefan sudah siap.
Permainan catur pun dimulai, mereka sibuk berpikir dan saling memajukan pion catur dan permainan semakin rumit. Yuki tampak serius membuat Stefan yang melirik jadi tersenyum sendiri. Soalnya melihat wajah Yuki yang serius dengan bibir tebal, lalu pipi chubby merupakan hal yang menggemaskan baginya dan hasilnya, Stefan malah mencubit pipi pacarnya.
"Sakit baby.... Rese banget sih! Orang lagi mikir juga"
"Habisnya makin cantik aja sih, aku jadi gemes"
"Yeee.... Apa coba" Yuki terlihat malu dan memajukan pion caturnya "Ya udah main," Titah Yuki mengganti pose duduk yang awalnya bersila.
Stefan melihat satu kesempatan memakan pion di papan catur ada didepan mata "Kamu bakal kena baby," Stefan mengambil satu pion Yuki dengan tepat membuatnya tersenyum senang sedangkan Yuki manyun karena kalah.
Yuki merelakan wajahnya mengembangkan senyum Stefan yang mulai memilih alat makeup mana yang pas untuk mencoret wajah pacarnya. "Hehehe.... Hati-hati sayang"
"Buruan..." Sungut Yuki sudah menutup mata tak sabar menerima hukuman dengan membiarkan Stefan melakukan aksinya. Stefan mengambil eyeshadow berwarna biru dan menyapuhnya ke kelopak mata Yuki. Disaat menyapuh eyeshadow, naluri genit Stefan muncul sebab wajah Yuki semakin terawat meski tumbuh satu jerawat dikeningnya.
Stefan mengecup pipi Yuki spontan mata Yuki terbuka cepat "Genit!" Ledeknya terkekeh malu
"Tutup matanya...." Pinta Stefan spontan Yuki pasrah menerima hukumannya
"Udah" Tuturnya puas saat menatap mata Yuki yang berkilau karena tebalnya eyeshadow glitter.
Yuki mengerjapkan mata "Pasti ketebelan, nutup mata aja susah gini" Gerutunya sebal dan Stefan membalas dengan memelet lidahnya.
"Main lagi" Yuki antusias memajukan satu menteri di papan caturnya. Stefan menyiasati dengan memajukan prajurit catur hingga senyum Yuki langsung terkembang dengan cepat memakan pion catur Stefan lalu tertawa puas "Hahahaha.... Sekarang giliran aku" Serunya senang dan orang didepannya manyun
"Santai... baru 1 sama" Kata Stefan menghibur diri sendiri sembari memajukan wajahnya dengan menutup kedua mata. Yuki mengambil eyeshadow berwarna merah menyala lalu menyapuhnya ke kelopak mata Stefan.
"Udah" kata Yuki meletakkan kembali kuas eyeshadow ke tempat semula dan Stefan mulai membuka mata.
Yuki mengulum senyum saat Stefan mengerjapkan matanya "Cantik banget sih," Ledeknya sambil tertawa dan Stefan hanya bisa menerima dengan lapang dada.
"Baru awal baby, nanti pasti kamu bakal kalah"
"Oke deh,"
Mereka terus konsentrasi dengan permainan catur dan hasilnya benar-benar parah. Kekalahan terus menyerang kubu Stefan dan Yuki bebas memoles wajah pacarnya dengan seluruh alat makeup yang ada. Mata sudah ber-eyeshadow, lingkar mata sudah ber-eyeliner, bibir terlihat merekah dengan baluran lipstick shocking pink dan pipi terasa tirus dengan blush on pink membuat wajah Stefan layak disebut cantik menawan. Stefan tak mau kalah, Ia juga mendadani Yuki asal-asalan hingga wajahnya bertema gothik campuran klasik jaman dulu. Mulai dari eyeshadow biru, blush on cokelat, lipstik merah merekah memenuhi bibirnya dan eyeliner yang ketebalan persis seperti orang gila. Bagian wajah sudah habis dipermak dan Stefan kalah lagi membuat Yuki mengambil aksesoris yang terselip dalam kotak makeupnya, sebuah karet gelang kecil warna biru dan menguncir sedikit rambut Stefan di kiri dan kanan membuatnya tak kuasa untuk tidak tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT LOVE STORY - Destiny
Fiksi PenggemarYuki Kato, anak broken home akibat perceraian orang tuanya yang menyebabkan ia 'terbuang' dari hati sang Mama. Mamanya bernama Bellarina yang merupakan mantan model . Namun, Ia terpaksa berhenti karena mencintai lelaki sederhana Hiro Takashima Kat...