Waktu telah menunjukkan hampir pagi. Setelah merayakan keberhasilan bersama rekan-rekannya, Joy menyibukkan diri dengan menggambar sketsa dress. Ia belum bisa tidur dan Shain dengan sabar menemaninya.
Shain melihat Joy yang menggambar desain sambil sesekali tersenyum membuatnya curiga "Dari tadi aku melihatmu selalu tersenyum, Joy. Sepertinya kamu sedang bahagia? Apa ada kabar baik?" Tanyanya basa basi
"Tidak, mungkin perasaan elo aja" Balas Joy
Shain merasa ada yang tak beres akhirnya meneliti Joy dengan seksama membuat objek yang dipandang itu sedikit risih. Joy berhenti mendesain dan membalas pandangan Shain "Oke.... Elo emang rajanya kalo mencurigai seseorang" Ujarnya mengalah.
"Ini baru saudaraku. Kamu harus menceritakan apapun yang sedang terjadi padamu sekarang"
"Iya...." Balas Joy bersiap-siap untuk berbicara. Ia menegakkan duduknya yang sedari awal santai lalu menatap Shain dengan sangat serius "Gue jatuh cinta"
Ungkapan Joy membuat mulut Shain menganga lebar "Ap...APA?!"
"Gue serius, gue jatuh cinta"
"Sama siapa? Vega?"
"Bukan, tapi sama Yuki"
Shain makin melebarkan mulutnya tak menyangka jika Joy bisa jatuh cinta dengan modelnya sendiri "Hah??!!! Yuki... Yuki Kato?!" Tanyanya lagi berusaha mengulang pertanyaan yang mungkin salah dengar.
"Iya,"
Shain berusaha mengembalikan ekspresi terkejutnya yang berlebihan menjadi normal lagi. Ia menatap Joy tengah menggambar sketsa dress sambil tersenyum membuatnya ikut tersenyum. "Wah... apa kamu yakin? Umurnya masih kecil, masih ABG"
"Hehehe.... dia udah 17 tahun Shain, tepatnya jam 12 tadi malam"
"Benarkah?"
"Iya,"
"Aku... aku... aku bingung mau ngomong apa, yang jelas selamat. Karena kamu udah merasakan apa yang namanya cinta. Tapi... sedikit bocoran, Yuki udah lama naksir kamu"
"Oh iya?" Joy tersentil "Sejak kapan?"
"Pasca penyelamatan di Winona Agency, remember Joy?" Ungkap Shain membuat Joy mengulum senyum tersipu sembari memainkan pulpennya "Gue juga" Tuturnya jujur
"Hah?!" Lagi-lagi Shain terperangah kaget.
"Gue mulai mencintainya saat Yuki dikelilingi kunang-kunang. Dia sangat cantik dan... jantung gue berdetak cepat saat itu"
"Astaga..... Tuhan maha adil ya, gak nyangka kalian sehati. Jatuh cinta aja bisa bersamaan" Pikir Shain lalu Ia kembali fokus bertanya "Terus, kapan kamu nembak dia?" Tanyanya tak sabar mendengar jawaban Joy
"Bagusnya kapan?" Tanya Joy membuat Shain tertawa
"Jangan bilang kamu mendadak bego karena jatuh cinta," Ledek Shain dan langsung bangkit menjauhi meja Joy. "Rese!" Gerutu Joy melempar pulpennya kearah Shain yang tertawa "Lemparanmu meleset Joy, aku bisa menangkisnya. Kamu mau minum apa?" Tanya Shain
"Terserah,"
"Oke," Shain menutup pintu ruang kerja Joy untuk menyiapkan minuman di pantry. Joy merenung dan akhirnya tertunduk malu mengakui kebodohannya yang terlalu takut untuk jujur pada Yuki. Ia membuka laci mejanya yang terlihat selembar foto lalu mengambil dan memandangnya. Foto dimana Yuki duduk bersila dan tangannya serasa sembunyi ditumpukan kakinya dengan ekspresi yang begitu lucu. Wajah yang sengaja dijelekkan dimana pipi mengempot, mata tertutup dan bibir mengerucut membuat Joy tersenyum. Foto yang diberikan Bastian sebagai jaminan kalau Yuki memang calon model sesuai dengan kriteria yang dicarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT LOVE STORY - Destiny
FanfictionYuki Kato, anak broken home akibat perceraian orang tuanya yang menyebabkan ia 'terbuang' dari hati sang Mama. Mamanya bernama Bellarina yang merupakan mantan model . Namun, Ia terpaksa berhenti karena mencintai lelaki sederhana Hiro Takashima Kat...