Malampun tiba, Stefan sedang duduk di kursi balkon kamar sambil melihat bintang. Tak terasa Ia tersenyum sendiri saat mengingat kebersamaannya dengan Yuki hari ini. Maxime iseng memasuki kamar Stefan dan melihat adiknya yang duduk manis dibalkon sambil menatap bintang. Ia sering melihat kebiasaan Stefan seperti ini membuatnya suka menggoda adik bungsunya itu.
"Ehem... lagi nginget Yuki ya" Maxime berdehem mengagetkan Stefan sebentar. Stefan hanya tersenyum simpul lalu melihat bintang kembali.
"Yuki... Kato... hari ini dia tampil dengan poni sedahi dan Loly kucing kesayangan. Elo dan Yuki memang temen yang aneh, kalo temen gak mungkin kemana-mana berdua. Kayak kembar siam tau gak" Maxime meledek dan Stefan meliriknya.
"Ye... kembar siam apaan, gue sama Yuki gak selalu berdua kok"
"Masa? Kalian itu cocoknya pacaran bukan temenan. Gak sadar ya kalian berdua itu lengket banget lebih dari orang pacaran"
Stefan terkekeh "Elo berlebihan lihat gue sama Yuki, Max. Yuki itu suka sama Bintang dan bagi dia, gue itu sahabatnya gak lebih. I'm her bestfriend forever" Tandasnya percaya diri.
Maxime manggut-manggut "Oke bestfriend... tapi apa elo sanggup untuk terus jadi bestfriendnya? Menurut gue, hubungan kalian itu kayak lagunya Zigaz yang Sahabat jadi Cinta. Kalau soal Bintang, itu bukan cinta pertama Yuki kali Stef, dia cuma mengaguminya doang." Tuturnya santai lalu berhenti memetik gitar dan menatap Stefan "Cinta itu, tau kemana dia akan berlabuh baik dalam keadaan senang maupun susah. Disaat orang yang kita cintai datang, itu berarti hatinya membutuhkan kita dan itulah cinta, perlu tempat bersandar. Cinta itu tuntunan hati, ketika hati menuntun cinta melangkah kepada siapa akhirnya, itulan cinta yang sebenarnya. Jadi elo jangan beranggapan bahwa Bintang itu cinta pertamanya Yuki"
Stefan meresapi jabaran Maxime yang tengah memetik gitar. Stefan melihat sesuatu, coretan di gitarnya spontan dahinya mengerut. "Sebentar," Ia mengambil gitar, melihat coretan itu lalu tersenyum "Dasar Yuki, selalu aja jahil." Gumamnya menggelengkan kepala
'Yuki Kato – Stefan William! We are Bestfriend Forever lhoo..... ada gitar baru gak bilang-bilang jadi eyang Yuki murka' isi tulisannya lengkap dengan smile dan simbol love persis seperti tulisan ALAY.
Maxime ikut membaca catatan itu "Buset tuh anak, gitar baru beli udah dicoret aja" Komentarnya lalu tertawa "Apa gue bilang, persahabatan kalian gak wajar! Liat aja, Yuki seenaknya nyentuh barang-barang kesayangan elo mulai dari drum, dan sekarang gitar elo. Ckckck... bener-bener ngeri..."
"Udah deh, gak perlu bahas Yuki lagi. Oh iya, tadi Bintang nemuin gue katanya dia mau nambah jadwal latihan. Elo ada waktu? Jangan lupa tanya Mike juga apa dia bisa tambah jadwal? Secara elo tau pacarnya protektif banget sama dia."
"Ooh... soal itu Bintang udah ngomong di telepon. Elo tenang aja, perform kita bakal sukses! Oh iya, ada penambahan challenge. Panitia bilang ke gue, setelah kita tampil katanya bakal ada battle antar personel. Jangan lupa latihan ya, Drummer Sky Band"
"Oke, gue bakal cari lagunya. Oh iya, gue baru dapet inspirasi buat lagu"
"Ntar gue liat deh, pasti Yuki ikutan bantuin elo kan" Tebak Maxime dan Stefan hanya nyengir kuda.
"Emang persahabatan kalian gak wajar... Good Nite. Jangan mimpiin Yuki ya, ntar mimpi basah lagi" Ledek Maxime lari terbirit-birit sebelum Stefan menjitak kepalanya. Stefan paling kesal mendengar ocehan kakaknya soal itu.
Maxime tertawa didepan pintu karena aib Stefan ketahuan. Dulu, Stefan sempat memimpikan Yuki di malam pertama ia mengenal wet dream. Parahnya, Stefan saat itu sekamar dengan Maxime makanya Maxime tidak akan melupakan hal itu di otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT LOVE STORY - Destiny
FanficYuki Kato, anak broken home akibat perceraian orang tuanya yang menyebabkan ia 'terbuang' dari hati sang Mama. Mamanya bernama Bellarina yang merupakan mantan model . Namun, Ia terpaksa berhenti karena mencintai lelaki sederhana Hiro Takashima Kat...