"Kamu udah siap, sayang?" Tanya Yuki sudah memegang pegangan dorongan kursi roda yang diduduki orang yang sangat Ia cintai, Joy.
"Emangnya kita mau kemana?" Tanya Joy bingung
"Kita akan main...."
"Aku bukan laki-laki yang punya masa kecil suram Sayang, aku sangat bahagia saat masih kecil"
"Really? Aku gak yakin"
"Aku serius, Yuki" Kata Joy mantap dan cuek dengan tingkah kekanakan Yuki yang kumat.
Yuki berbisik ke telinga Joy "Okey... kalo gitu kita taruhan! Kalo aku berhasil membahagiakanmu dengan caraku, aku berhak mendapat satu kecupan. Gimana?" Tanya Yuki
Joy menoleh "Dasar genit" Cibirnya lalu mengulum senyum
"Mau ngga? Atau kamu memang takut kalau aku menang dan mendapat satu kecupan manis dari kamu, hem?" Tantang Yuki meremehkan Joy.
Joy melirik orang yang sedang meremehkannya dan tentu saja tak perduli dengan tantangan itu. Ia hanya melihat lalu lalang orang sekitar mereka "Terserah, aku tak terlalu tertarik" Balasnya seperti biasa mampu memancing bibir Yuki manyun total. "Oke.... kamu harus takut sayang, soalnya aku bakal buat kamu kalah"
"We will see..."
"Oke.... 1....2...3..." Yuki berlari sambil mendorong Joy spontan Ia memegang erat pegangan kursi roda. Yuki menyingkirkan semua orang yang berlalu lalang didepannya mengundang teriakan, sumpah serapah membuat Joy mengulum senyum dan lambat laun Ia merasa tertarik karena seru mendengar amukan itu malah tertawa dan bisa merasakan dirinya hidup kembali hingga berseru senang.
"HEH! KALIAN BERDUA!" Pekik seseorang menggema menghentikan Yuki dan menoleh ke belakang. Tak disangka telah berdiri dua satpam dengan tampang sangar menghampiri dan Yuki ketakutan sekarang. Ia memegang erat handle kursi roda mempersiapkan ancang-ancang untuk kabur.
"Kita dikejar! Aaaaa!" Serunya berlari menghindari kejaran satpam menuju pintu lift yang terbuka dan masuk kedalam. Ia menekan tombol close dan akhirnya lift itu tertutup sesaat sang satpam hampir berhasil menangkapnya.
Mereka mengatur nafas yang masih ngos-ngosan untuk menetralkan jantung yang berdetak kencang. Yuki mengurut dada seraya menelan ludah lalu mengeluarkan nafasnya lega dan terkekeh senang "Hahahaha!!!! Hosh...hosh...hoshhh"
Joy melihat tampilan Yuki "Elo keringatan"
"Biarin keringatan, tapi seru kan...."
"Lumayan" Kata Joy bermaksud memancing manyunan Yuki kumat dan hasilnya persis. Yuki manyun dan mencubit pipi Joy "Rese! Udah diajak main juga, masih lumayan. Ini tuh seru tau...."
"Masa?"
"IIhhh rese!"
"Hehehe... emang lumayan kok" Kata Joy berbohong
"Oke, kita main kemana lagi ya?"
"Gimana kalo ke atap"
"Atap? Atap rumah sakit"
"Iya"
"Ide bagus" Yuki memencet tombol lift lantai teratas. Saat lift berhenti dan otomatis terbuka, mereka keluar dari sana pergi menuju tangga darurat. Yuki menopang Joy dengan hati-hati saat menaiki tangga. Perhatian Yuki yang tulus membahagiakan Joy dan rela menunggu Yuki yang mengambil kursi roda setelah sampai dipintu atap.
Atap memang sebuah puncak yang aneh sebab tak terurus namun pemandangan langit menyulapnya jadi terlihat indah. Yuki mendorong kursi roda Joy menuju pertengahan atap dan berhenti untuk melihat langit yang cerah. Yuki menikmati dengan menghirup nafas dalam-dalam dan membuangnya lepas "Keren!" Serunya antusias. Yuki mengajak Joy mengitari atap membuatnya senang bukan kepalang karena pemandangan atap saat sore hari begitu indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT LOVE STORY - Destiny
FanficYuki Kato, anak broken home akibat perceraian orang tuanya yang menyebabkan ia 'terbuang' dari hati sang Mama. Mamanya bernama Bellarina yang merupakan mantan model . Namun, Ia terpaksa berhenti karena mencintai lelaki sederhana Hiro Takashima Kat...