Hari ini Maxime dan Stefan berlatih musik dikamar masing-masing. Bunyi suara gitar eletkrik dan ketukan drum beriringan membuat rumah keluarga William sangat berisik. Beberapa hari lagi mereka akan tampil dalam perlombaan ajang musik antar sekolah, jadi sang Mama sudah terbiasa menghadapi dua anak laki-lakinya yang tengah serius berlatih saat ini. Tria mengalihkan perhatian dengan memberi bimbingan pada Yuki tentang cara membuat olahan cokelat. Stefan adalah teman yang terbaik, disaat Yuki bersedih pasca kejadian beberapa hari lalu yang berimbas pada sikap Bella yang kembali acuh padanya, rela mencetuskan ide buat meminta Mamanya berkorban waktu untuk mengajarkan Yuki membuat cokelat. Alhasil sekarang Yuki berada didapur menyibukkan diri dengan melelehkan cokelat sedikit campuran mentega di pan khusus.
"Nah, gitu.... Yuki cepat belajar ya" Puji Tria sambil teriak-teriak karena suara drum dan gitar elektrik mengalahkan suaranya.
"Makasih Tante" Balas Yuki tak kalah keras membuat mereka tertawa bersama.
"Om Andreas udah pulang ya Tan?" Tanya Yuki
"Iya, Stefan sangat senang saat Papanya pulang. Maklumlah udah hampir 5 bulan Om Andreas kerja"
"Iya, pasti kembali deh kebiasaan lamanya tidur dikelonin Papa"
"Kok tau?!"
"Hehehe... ya dong, kebiasaan-kebiasaan unik yang gak akan pernah ditinggalin ama Stefan harus diinget Tante" Kata Yuki membuat Tria tersenyum simpul mengerti. Yuki memang pengingat yang baik apalagi hal-hal yang berbau unik.
Tria mengelus kepala Yuki dan mengecupnya "Papa kamu gimana kabarnya Ki?" Tanyanya membuat Yuki berhenti mengaduk adonan cokelat.
"Yuki masih membencinya?" Tanya Tria meneliti ekspresi Yuki yang mencoba melupakan "Gak Tante, Yuki gak marah sama Papa" Tuturnya lembut membuat Tria tersenyum dan mengecup kening serta mengadu kepala "Baguslah, Papamu orang yang baik Ki"
"Iya Tante,"
"Kalo gitu, kamu ngaduk terus ya, soalnya Tante mau ngasih cemilan cokelat kita ke Stefan dan Maxime"
"Biar aku aja," Tawar Yuki mengambil nampan berisi 2 jus berbeda warna dan 2 piring cemilan cokelat.
"Kamu tau jus itu buat siapa?" Tanya Tria
"Tau dong Tante... jus pepaya kan khusus buat Stefan, soalnya dia susah BAB. Tapi kalo jus apel khusus buat kak Maxime karena kurang Vitamin C makanya kulitnya sering kering. Iya kan Tante," Jabar Yuki tersenyum
Tria tertawa "Bener! Ya udah, kamu antar aja"
"Oke deh Tan," Yuki pergi ke kamar Maxime dan Stefan. Kamar yang bisa dijangkau duluan tentu saja kamar Maxime. Yuki membuka pintu kamar dan terlihat kamar yang penuh poster-poster band rock metal mulai dari Linkin Park, Simple Plan, U2, Metalica, Muse, dan sebagainya di dinding. Ia melihat Maxime yang memakai celana basket, kaos tanpa lengan dengan lingkaran lengan yang besar menampakkan bentuk perutnya yang hampir sixpack sedang sibuk dengan gitarnya menimbulkan suara berisik.
"KAK MAX!!!! CEMILAAAN!!!!!" Teriak Yuki tidak membuat Maxime yang sedang asyik memetik gitar elektriknya, sadar. Yuki menaro tampan di meja belajar yang tak jauh dari pintu, mengambil cemilan dan mendekati Maxime.
"KAK MAXIME!!! CEMILAAAAN!!!!" Teriak Yuki di kuping Maxime membuatnya spontan berhenti. Yuki nyengir hingga Maxime menajamkan mata dan tanpa babibu, ngetekin leher Yuki.
"Tante!!!!" Yuki berteriak membuat Maxime membekap mulutnya
"AWWW" Yuki menggigit jari Maxime membuatnya tersenyum puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT LOVE STORY - Destiny
Hayran KurguYuki Kato, anak broken home akibat perceraian orang tuanya yang menyebabkan ia 'terbuang' dari hati sang Mama. Mamanya bernama Bellarina yang merupakan mantan model . Namun, Ia terpaksa berhenti karena mencintai lelaki sederhana Hiro Takashima Kat...