10.1

1.2K 221 6
                                    

Papan pengumuman tampak ramai menarik perhatian Vitha. Ia pergi bersama Fathir bermaksud melihat-lihat setelah mendengar desas desus basket boys yang merupakan tradisi SMA 25 sebelum acara Prom Night akan digelar. Seperti biasa, Vitha bertubuh mungil mendapat celah masuk untuk melihat siapa saja yang jadi kandidat basket boys.

"Stef.... Stefan masuk deretan kandidat basket boys!" Seru Vitha terperanjat kaget melihat papan pengumuman yang mengumumkan nama sahabatnya ada dideretan nomor 9.

"Gue gak yakin kita bisa mempertahankan Stefan buat gak dilelang" Kata Fathir mulai cemas.

"Gue harus temuin Ibu Nadia" Putus Vitha menarik tangan Fathir pergi menuju ruang guru. Ibu Nadia adalah guru Fisika yang merangkap sebagai Pembina OSIS. Basket Boys adalah tradisi SMA 25 untuk mendapatkan biaya Prom Night dari siswi-siswi disekolah dengan memilih 10 cowok terkenal baik dari prestasi, kepopuleran, dan kekayaan. Para siswa yang terpilih berhak menyediakan sekeranjang makan siang dari rumah. Yang dilelang oleh siswi lain adalah makanan yang ada di keranjang tapi yang namanya siswi pasti kepincut dengan prestasi, populer dan ketajiran cowok-cowok pilihan sekolah. Siapa yang paling banyak menyumbang berhak mendapat makan siang gratis dan ditemani cowok yang membawanya. (Kesempatan emas bagi cewek-cewek yang berharap bisa ngedate hanya dalam mimpi jadi kenyataan)

"Ada apa Vitha?" Tanya Ibu Nadia ketika Vitha dan Fathir masuk keruangannnya.

"Bu, apa maksudnya Stefan William terpilih jadi salah satu basket boy sekolah?"

"Ada masalah dengan hal itu?"

"Tentu Bu, saya sebagai temannya tidak rela kalo Stefan dilelang" Kata Vitha tegas

"Tunggu sebentar, maksud dari Basket Boys itu adalah makanan yang dibawa siswa terpilihlah yang dilelang bukan siswanya. Kamu salah pengertian Vitha,"

"Tapi Bu.... Saya tetap gak setuju. Stefan itu tidak populer disekolah jadi gak cocok jadi kandidat Basket Boys"

"Siapa bilang? Stefan itu mengharumkan sekolah dengan prestasinya sebagai Drummer dari Sky Band, dan juga pernah menjadi pengisi acara Pensi anak kelas 3 tahun kemarin. Hal itu cukup menjadi syarat dari kandidat Basket Boys"

"Tapi Bu.... Pensi tahun kemarin jadi berantakan gara-gara Stefan yang merusak pentas drama. Gimana ceritanya bisa jadi syarat" Balas Vitha tak terima

"Kalian pasti belum tahu ya kalo Stefan dan Yuki menjadi Prince dan Princess Prom Nite tahun ini"

"APA?!!" Fathir dan Vitha memekik bersama membuat Ibu Nadia sempat mundur sebentar dan berdehem. Fathir dan Vitha jadi malu dan lebih menjaga sikap mereka.

"Iya, mereka jadi Prince dan Princess di acara prom nite nanti. Kalian tau siapa yang memilih mereka secara langsung? Kepala Sekolah"

"Kepala Sekolah?!" Pekikan terjadi lagi membuat mereka menjaga sikapnya lagi.

"Ya, tapi ini rahasia ya, Ibu cuma memberi tahu kalian saja. Kalian kan tau kalo Prince and Princess Prom Nite itu pemilihannya rahasia dan orang yang terpilih juga dirahasiakan. Jadi, gak salah kan jika Stefan jadi salah satu anggota Basket Boys? Acara ini sebagai charity kas prom nite kalian juga. Jadi jikalau protes akan membuat kalian rugi" Terang ibu Nadia membuat Vitha menyikut Fathir disampingnya.

"Mau tau lebih jelas siapa yang mengajukan Stefan sebagai basket Boy? Lebih baik kalian tanya sama Bintang Maulana. Dia yang mengajukan Stefan masuk dalam acara ini" Terang Ibu Nadia membuat Vitha dan Fathir saling melihat dan mengangguk mantap.

"Oke Bu, kami permisi" Kata Fathir dan Vitha langsung berlalu pergi keluar dari ruang guru.

"Dasar anak-anak" Kata Ibu Nadia tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

NOT LOVE STORY - DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang