kelima

2.4K 115 5
                                    

Aldo dan aku memasuki kontrakan minimalis ini. Lalu saat sedang menghidupkan lampu teras, aku melihat ia yang memegang pigura foto yang menampilkan gambarku bersama keluarga.

"Ga pengen balik? Ga kangen sama mereka?"

Hahaha lucu. Maaf ya tapi ini udah gatahan pengen banget bilangnya..

GOBLOQ NYA HQQ DEH........ YA LO PIKIR AJA SENDIRI DEH.

"Hah ngapain kangen sama mereka." Aldo kaget mendengar jawabanku.

Aku pun langsung melanjutkan ucapanku. "Ya kangenlahhh, lo akhir akhir ini iya banget deh kalo buat gue geregetan."

Aldo lalu berkata, "Lo-- kapan mau balik? Kalo mau kesana kabarin dong, gue mau ikut. Sekalian kenalan sama orang tua lo, masa lo doang yang kenal sama keluarga gue."

Bajingan..... Aku lemah kalo sudah begini. Pening juga ya musuh Aldo, selalu bisa membuat perasaanku terbang setinggi langit.

Aldo yang melihatku meringis langsung memegang dahiku.

"Panas, pantes kelakuannya edan dari tadi."

Aku menekuk bibirku, "Gatau deh, lo nyebelin mulu dari tadi. Gue gamau ya temenan sama lo."

Aldo cekikikan, memang anak sableng. Sableng sableng gitu lo sayang kali..

H3h3h3 biadab sekali alam bawah sadarku.

Aku dan Aldo masih bertatap tatapan, aku dengan pandangan sadis dan ia dengan pandangan jenakanya.

"Gausah liat liat anjing."

"Emang gue lagi ngeliatin anjing."

Aku mulai berfikir, hah sebentar sebentar..

Lalu setelah sadar aku melotot, "Lo yang anjing, anjing!" pinter nih, double kill.

Aldo terbahak dengan kencang, ih gemes deh jadi pengen sentil paru parunya.

"Lo kapan baliknya sih?!" karena kesal akhirnya aku mengatakan itu. Dan Aldo masih berupaya meredakan tawanya saat mendengarku.

"Kan beloman cerita gue."

Aku memutar bola mataku, "Ya kaya gue mau aja dengerin."

"Lo perasaan kalo berhubungan sama gue selalu mau mau aja." ucapannya membuatku setuju, memang iya kan ya?

"Emang iya sih." ucapku tanpa sadar.

Aldo tertawa lagi, dan aku cemberut. Masih tidak habis pikir mengapa bila menyangkut dirinya aku akan mudah sekali bertindak bodoh. Keledai mirip kali sama aku, eh apa pinteran si keledai ya?

"Malem Do, sana balik." ucapku mengalihkan.

"Baru aja duduk nih gue aisyah..."

Aku tertawa mendengarnya, "Halalin adek dulu bang, baru boleh malem malem tetep sama sama~~"

Aldo menatapku seperti jijik, "Najis dong."

"Bercanda doang elah, idup lo emang nge sok gitu ya." ucapku.

Padahal aku sendiri gasuka dibercandain;')

Tiba tiba ia berdiri lalu mengusap usap rambutku, andai Aldo tau bahwa efek yang dirinya berikan itu sungguh memporak porandakkan seluruh tubuh ini.

"Yaudah gue pulang, besok lo ngampus ya? Ati ati ya.. udah denger berita belom kalo ada mahasiswi yang digorok lehernya?"

"Anjing."

Aldo menyeringai, kulihat ia  mendekat padaku kemudian mensejajarkan wajahnya pada wajahku sehingga saat ini kami saling memerhatikan satu sama lain.

Stingray Affliction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang