ketujuh

2K 104 1
                                    

Rasakan itu Aldo~~

Aku masih tersenyum sinis, HAHAHA akhirnya ia merasakan apa yang aku rasakan saat hatiku memanas karena terbakar api kecemburuan.

Hasemeleh. Alay banget aku.

Jujur saja, bila melihat komentar di post an instagramnya aku kadang suka kesal sendiri. Banyak sekali komenan dari para fansnya ini. Kolom komentarnya itu loh, sudah seperti kost kost an perempuan.

Maklum, followers yang dipunyai Aldo memang tidak bisa dikatakan banyak, namun tidak pula sedikit.

"Ngapain buka ig gue?" aku hampir saja menjatuhkan handphoneku saat mendengar ucapan Aldo.

Tai. Kan jantungku jadi kaget:(

"Ga sengaja kepencet bego."

"Kalo sama gue sans aja lah, gausah berdusta gitu."

Aku menatap bengis dirinya, secara aku tidak ingin ia besar kepala.

Sengaja mengalihkan pembicaraan aku berkata, "Eh lo kan selebgram masa gaada yang nge endorse sih, ngenes banget lah."

"Meskipun gue ga diendorse aja gue dah kaya." jawaban yang cukup menohok harga diriku.

Aku meringis, huehuehue baru ingat bahwa kasta kami berdua ini tidak sama. Beda jauh malah sepertinya..

Ayah mengapa aku dan dirinya berbeda:(

"Sombong banget nih, jodohnya siapa sih?"

"Ya yang mau mau aja deh." dalam hati aku bersorak AKU MAS ALDO AKU!! JADIKAN AKU PASANGAN HIDUPMU!!

"Kaya ada yang mau sama lo aja." ucapku sok sinis.

"Trus yang ngejar ngejar gue dari dulu itu siapa ya? Mas Aldo kalo mau les di dru--" aku langsung menutup mulutnya, "DIAM KAMU BRENGSEK."

Lalu setelahnya Aldo tertawa terpingkal pingkal hingga mengelus elus perutnya.

Anak bangsat, untung saiyank.

Saat ini kami berdua sedang duduk santai di sofa ruang tamu kontrakanku. Sehabis dari kampus tadi kami langsung kesini. Sengaja tidak mampir kemana mana.

Aku berdiri dari dudukku, "Gue mau masak dulu deh laper."

Aldo mengeluarkan jempolnya, "Sip, pasti lagi latihan buat jadi istri gue ya?"

Aku tersenyum, "Hehehe ogah."

Aku lantas berbalik badan dan mulai berjalan ke dapur. Beberapa langkah sebelum kakiku sampai, aku mendengar suara pelan yang keluar dari bibirnya, "Cewek gengsinya sok iye banget. Segala gamau ngaku lagi."

Aku yang mendengar suaranya mencoba menahan senyumku. Lalu mulai menyiapkan bahan dan peralatan untuk memasak.

Melihat kondisi lemari pendingin, sepertinya saat ini aku akan memasak chiken salted egg saja.

Aku baru saja akan mencelupkan potongan ayam ke dalam baluran tepung saat Aldo tiba tiba sudah berada disebelahku.

"Mau masak apa sik bunda?"

Aku tertawa kecil, bajigur ditanyain gitu aja udah ketawa ketiwi nih aku.

"Chiken salted egg, adek mau dibikinin gak?"

"Mau dong bun.. Tapi cabein dikit ya. Adek mau merasakan bagaimana pedasnya kehidupan duniawi ini."

Aku menatapnya yang juga sedang menatapku, lalu aku tertawa, lagi.
Aldo yang memerhatikanku lantas merecokiku karena menjadi manusia yang gampang sekali tertawa alias receh.

Stingray Affliction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang