Ada satu hal yang membuatku masih tak habis pikir, bagaimana bisa Aldo memaksaku untuk membolehkannya menginap dikontrakanku padahal bila tetangga sekitar mengetahui itu kami bisa saja diarak mengelilingi perumahan.
Bedebah memang. Mana alasan dia menginap hanya karena tidak ingin berjauhan denganku. Eh hoax.
Alasan sebenarnya adalah sebab ia bilang agar besok saat berangkat touring tidak harus bolak balik dari rumahnya ke kontrakanku.
"Apa liat liat?!" ucapku galak.
Alis kirinya terangkat, dalam sekejap ujung bibirnya naik, lalu kekehan keluar dari bibirnya. Aku yang melihat itu malah ikut tertawa. Bucen bgt fak.
Maksudnya buta akan centah.
"Kenapa sih kok suka marah marah?"
"Gatau juga."
Mangkok masker yang kupegang tadi secara mendadak dirampas olehnya, baru saja hendak mengamuk, Aldo dengan polosnya bertanya "Apaan nih? Mangkok bakso?"
Aku menutup bibir rapat, berusaha tidak mengeluarkan tawa. Kan aku sedang marah;)
"Iya." segera kuambil kembali mangkok tadi, lalu kutuang serbuk masker dan mencampurnya dengan air mawar.
Aldo masih fokus memerhatikan apa yang aku lakukan.
"Oh mau maskeran?"
"Mau bikin bubur."
Keningnya berkerut, aku pun menghela nafas, "Iya mau maskeran."
"Mau juga lah, pakein dong."
Aku mulai mengoles masker yang sudah berbentuk krim pada bagian pipiku. "Ogah, emang gue babu lo."
"Lo kok kejam bener sih hari ini, kenapa? Sini cerita sama abang dek."
Sok bener, beler.
"Siapa yang kejam?" mataku memandangnya sinis saat mengatakan kalimat tersebut.
Cowok yang ada dihadapanku ini memutar bola matanya, "Gue, puas?"
Senyuman yang timbul tak bisa ku elakkan, maka aku segera mencubit pipinya yang sebenarnya tidak begitu berdaging alias kurus.
"Ya Allah mas Do lucu banget kamu!"
"Ga dimaafin."
Sepertinya ia peka akan pujianku tadi sebenarnya merupakan kalimat pengganti kata maaf. "Janji deh, nanti gue maskerin oke oke oke???"
"Udah ga nafsu."
Aku memasang tampang sok sedih, "Yaudah maunya apa?"
Aldo hanya menggedikkan bahunya, ish menyebalkan.
"Eh mas Do lo tau ga--"
"Gak."
"Belom selesai ngomongnya njir, dengerin dulu coba. Masker ini tuh bagus bwanget deh ada kandungan niaciminade sama korean pearl nya. Dijamin abis pake langsung ganteng banget deh."
"Masa?" tanyanya tanpa minat.
"Iya!!"
"Sebenarnya sih gue udah ganteng meskipun ga pake masker itu." kadar narsis lelaki ini memang tidak akan pernah habisnya.
"Ya aja deh terserah elu. Jadi mau pake ga?"
"Boleh lah."
Lalu aku mulai memakaikan masker pada wajahnya.
"Udah belom?" tanyanya sambil trtap menutup mata.
Aku mengernyit, pertanyaan darinya sungguh bodoh sekali. "Baru mau ngoles ya Allah.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stingray Affliction
Teen FictionFyi; sedang ditake down karena perbaikan. Soon akan dipublish ulang. "Kenapa baru sekarang?" Bukan perkara mudah bagi Gaby untuk terus bersama Aldo yang lelaki itu sendiri bahkan tidak tau hatinya untuk siapa.