Karena kemarin Aldo telah banyak merencanakan sesuatu untuk mengejutkanku --meskipun gagal-- namun tetap saja semua itu membuat aku senang.
Maka dari itu aku pun berinisiatif untuk memberi ia sebuah hadiah. Hitung hitung saling bertukar kebahagiaan.
Tapi memang harusnya seperti ini, berbalas budi karena aku masih tau diri.
Omong omong.. Jangan kaget sebab hari ini aku mencari kado tersebut dengan Brata. Iya Brata. Entah apa yang ada dipikiranku hingga nekat untuk mengajak lelaki jingan tersebut.
"Inget ya lo udah janji sama gue." tutur Brata yang membuatku mengembang kempiskan hidungku.
"Ya."
"Awas aja ingkar."
"Ya."
Satu alisnya terangkat, "Iya apa?"
"Iya ntar gue contekin waktu uas, puas lo samsudin?"
Brata hanya menyeringai kecil yang mana terlihat sangat menyebalkan dimataku.
"Ke tbs aja deh, mau nyari parfum."
"Kado buat dia parfum? Emang dia suka?"
Alah bacot.
Aku mencoba untuk tidak menampar mahluk yang berjalan disebelahku ini karena mulutnya yang banyak mengeluarkan komentar.
"Seneng. Biasanya sih dia makan kembang biar wanginya natural, tapi sekali kali gue beliin lah biar gacapek ngunyah." balasku tanpa minat.
Lagi lagi ia tertawa, "Lucu."
"Iya makasih gue emang lucu."
Sesampainya dicounter tbs, aku segera masuk dengan Brata yang masih mengikutiku dibelakang.
"Mbak, parfum black musk ada ga?
Pegawai wanita yang kutanyai tadi langsung tersenyum dan mengangguk, "Oh baru aja dateng banyak, disebelah kiri sana ya mbak."
"Oke makasih." aku menatap Brata heran, mengapa malah dia yang berterimakasih?
Whoop. Aku tersadar bila mungkin si Bratai itu baru saja memulai aksi sepik sepik tipis bersama mbak mbak pegawai tbs.
Berjalan ketempat barang yang kucari berada, aku pun mengambil dua botol parfum yang aromanya akhir akhir ini sering dipakai oleh Aldo.
"Cobain wanginya dong Gab." pinta Brata.
Aku menyerahkan sebotol parfum itu padanya, "Enak kan?"
"Yah lumayan lah."
Ponselku sepertinya bergetar, aku segera mengambilnya.
Rivaldo; gamau ngemall sm gue? mumpung gue lg di the park.
Kampang emg.
Aku kan sedang berada di the park juga. Bagaimana jika Aldo memergokiku sedang jalan berdua dengan Brata?!?!
"Kenapa lo?"
Kutoleh Brata yang menatapku bingung. "Gapapa. Udah yuk cepet bayar trus pulang."
"Cepet amat."
"Banyak omong banget sih lo?????????" aku memandang Brata dengan sengit, berharap agar lelaki itu cepat menutup mulutnya.
Ia menatapku tidak suka, "Lo pms ya?"
"SHHHHHHHT diem!"
Akhirnya cowok ini terdiam. Aku lalu membayar belanjaanku dengan tergesa gesa. Saat akan keluar dari counter, ponselku kembali berdering.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stingray Affliction
Teen FictionFyi; sedang ditake down karena perbaikan. Soon akan dipublish ulang. "Kenapa baru sekarang?" Bukan perkara mudah bagi Gaby untuk terus bersama Aldo yang lelaki itu sendiri bahkan tidak tau hatinya untuk siapa.