Part 8

201 14 1
                                    

"Hal ini berlaku untuk setiap makhluk. Manusia, hewan, ....werewolf. Kalian pikir kalian hidup sendiri di dunia ini?"

Dengan langkah santai, Pak Jim mengambil kembali buku tebalnya dan memberikannya pada Kevin yang tidak sedang memegang apapun.

Kevin membuka buku itu disembarang halaman ditengah-tengah buku. Perlahan ia membaca halaman yang ia buka dan membuka halaman lain—mencari tahu isi buku itu. Buku itu menunjukan berbagai makhluk fantasi dan gaib yang seharusnya hanya ada dalam cerita. Werewolf, Vampire, Unicorn, Lycan, Pixie, Goblin, Elf, Mermaid. Makhluk-makhluk yang mustahil ada dalam dunia ini.

"Aku tak pernah menyangka kau mereka semua benar-benar nyata," gumam Edison yang berada tepat diatas Kevin.

"Setiap proses pasti ada efek sampingnya. Begitu pula The Prison Soul." Pak Jim melanjutkan penjelasannya. "Tubuh yang menjadi wadah akan menyatu dengan makhluk yang dikurung dalam tubuhnya. Puncaknya adalah saat si wadah berumur 17 tahun.

"Dua belas Mortem Wolf harus dipenjara pada penjara yang aman. Mereka semua dipenjara dalam proses Prison Soul pada tahun 1960. Dan sayangnya, kalianlah yang menjadi wadahnya."

"Tunggu! Seribu sembilan ratus enam puluh?" Potong Kevin. "Bahkan kami lahir tahun 1965."

Pak Jim menarik nafas panjang. Raut wajahnya berubah seketika. Dia seakan menahan rasa sedih jika harus mengingat kejadian 22 tahun yang lalu.

"Yang para Mortem bicarakan kepada Leonardo tentang seseorang," kata Pak Jim. "....adalah Sir Arthur Damian Ravenhawk. Dia adalah seorang dosen, politisi, ......sahabat."

Dia memandangi protret Sir Arthur yang ada diruangannya dengan ekspresi sedih—penuh penyesalan. Penyesalan karena tidak bisa menghalangi Sir Arthur untuk mengorbankan dirinya sendiri.

"Dia adalah pemimpin dari organisasi rahasia, Orde Medeis yang didirikan lebih 100 tahun. Dia gugur saat melakukan proses Prison Soul—memindahkan 12 werewolf ke 12 bayi laki-laki dalam waktu yang hampir bersamaan.

"Itu sebabnya butuh 5 tahun untuk proses itu benar-benar selesai."

"Cukup sulit melacak keberadaan kalian satu-persatu," dia melanjutkannya.

"Beruntung Mortem ke-12 ada pada anak laki-laki kedua sahabatku. Namun sayangnya sahabatku itu meninggal karena kecelakaan. Meski begitu aku berterima kasih karena aku bisa menemukan satu dari 12 Mortem dengan mudah."

"Maksudmu aku, Pak?" Celetuk Stephan yang merasa sedang dibicarakan.

"Jadi itu artinya," kata Alex. "Kami semua diberi beasiswa karena hal ini?"

"Aku harus mengumpulkan kalian. Dengan itu aku bisa mengawasi perkembangan kalian," kata Pak Jim menjelaskan.

"Lalu apa yang terjadi 2 hari yang lalu, Pak?" tanya Stephan.

FLASBACK

2 NIGHTS AGO, 00.05 a.m

Malam ini terasa senyap. Seluruh warga sekolah sudah terlelap dalam tidur dan larut dalam mimpi mereka masing-masing. Hanya terdengar suara burung hantu dengan suara mereka yang khas.

Dua belas laki-laki itu sedang tertidur saat bulan purnama bersinar terang—bulat dan besar. Mereka mulai merasa tidak nyaman dengan tubuh mereka. Mereka merasakan panas seperti terbakar. Berberapa dari mereka langsung terbangun karena rasa panas yang mereka rasakan. Dari mereka bahkan ada yang berteriak-teriak menahan sakit.

Edison jatuh dari ranjang karena sakit yang ia rasakan begitu luar biasa. Dia memandang ke arah ranjang yang berada disebelahnya. Kevin juga terlihat menahan sakit yang sama. Dia memutuskan untuk mencari bantuan dengan merangkak ke arah pintu—manahan rasa sakit agar dapat mencari pertolongan untuknya dan Kevin.

BEAUTY & BEASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang