Lagi-lagi Leo memilih untuk sendirian. Untuk menghabiskan waktu luangnya. Duduk diatas sebuah dahan pohon besar dengan ketinggian yang aman dari tanah. Membaca sebuah buku tentang legenda lama yang menceritakan tentang gadis cantik yang jatuh cinta pada seekor monster mengerikan, Beauty and the Beast.
Seharusnya cerita seperti itu hanya dibaca oleh anak-anak atau anak perempuan. Tapi entah apa yang ada dalam pikiran Leo sehingga tertarik membaca buku dongeng itu.
Bagian yang membuatnya tertarik adalah dimana si gadis cantik dapat mematahkan kutukan sang monster dengan ketulusan cintanya. Sang monster yang ternyata seorang pangeran, kembali ke wujud aslinya setelah kutukannya musnah.
Lucu sekali saat kutukan mengerikan dapat musnah begitu saja karena kekuatan cinta sejati. Jaman sekarang, hal itu sudah tidak berlaku jika tidak ada yang namanya pengorbanan.
Sebenarnya, bisa aja dia membaca buku pemberian Pak Jim mengenai Telekinesis itu. Tapi kenyataannya dia memilih membaca buku dongeng.
"Beauty and the Beast, ya?"
Leo menengok ke bawahnya saat mendengar seseorang bicara padanya. Amy berdiri dibawah pohon, mendongakkan kepalanya ke arah dahan dimana Leo bertengger.
"Apa kau sudah menerima kado dariku?" Tanyanya.
Sebelum Leo menjawab pertanyaan barusan, ada baiknya dia turun dari dahan tempatnya berpijak sekarang. Turun dengan sekali lompatan yang menimbulkan dentuman pelan diatas tanah tumpukan salju yang masih menutupi tanah.
"Ya. Aku sudah menerimanya. Terima kasih," ucapnya.
Amy tersenyum. "Jadi kau suka dongeng, ya?"
"Eh? Ah, tidak. Aku hanya iseng," kata Leo antara setengah jujur dan setengah berbohong.
"Apa kau sudah berbaikan dengan Will? Aku merasa tidak enak hati jika kalian masih bertengkar."
"Kami sudah berbaikan. Kami tidak biasa bertengkar lama," kata Amy yang kembali menunjukkan senyumnya.
"Jadi, bagaimana natalmu?" Tanya Leo.
"Natalku tahun ini menyenangkan."
Seseorang datang, menimbrung dua remaja itu secara tidak sopan. Seorang perempuan jangkung berkulit pucat, berdiri diatas salju tanpa sedikitpun alas kaki. Gaun mini hitam yang dikenakannya terlihat saat kontras dengan putihnya salju. Rambutnya hitam tergerai begitu saja melewati bahunya. Dan matanya yang berwarna keemasan sangat mencolok memantulkan sinar matahari yang kuning keemasan.
"Manis sekali melihat sepasang kekasih di tengah hutan seperti ini," ujar perempuan itu.
Pikiran perempuan ini sulit terbaca, bahkan tidak bisa dibaca oleh Leo. Perempuan ini bukanlah manusia. Apapun itu, pasti perempuan itu sangat berbahaya.
"Who are you? What do you want?" Tanya Leo tegas.
"Me? My name is Sulli. And I'm here for you, Leonardo."
to be continue...
hay hay hehehe gmana ceritanya? kasih masukkan dongg kritik dan saran gituu^^
vote comment and share yaa^^
hapyy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTY & BEAST
WerewolfINGAT INGAT NAMANYA BIAR GAK LINGLUNG NTAR!!! CAST Luhan EXO as Leonardo Hougwich Kris EXO as Kevin Wu Lay EXO as William Boltzmen Tao EXO as Edison Huang Sehun EXO as Stephan McCalee Xiumin EXO as Michaelangelo Porst Suho EXO as Francis Kelt Kai EX...