Part 16

18 1 0
                                    

*****

Leo bersama dengan yang lainnya bergegas menuju Ruma Sakit sekolah setelah mendapat kabar bahwa Thomas baru saja diserang oleh seorang vampire. Mereka dibangunkan dari tidur mereka oleh salah satu guru yang mengurus Thomas. Perasaan mereka bercampur antara terkejut, panik dan khawatir.

Thomas mengalami luka yang cukup parah. Mungkin hampir sama parahnya dengan keadaan Leo waktu itu. Tulang lengannya patah. Meski ia sudah sadar, tetapi tetap saja luka yang dialaminya cukup untuk membuatnya tidak bisa beranjak dari ranjang Rumah Sakit. Dia terlihat lemah, terbaring dengan luka memar yang bertebaran ditubuhnya dengan tangan kirinya yang digips. Matanya hanya terbuka sedikit tapi tetap sadar.

Will sudah ada disana lebih awal untuk membuat luka Thomas lebih baik dan tidak terlalu parah. Membuat keadaan Thomas cukup baik untuk bercerita tentang kejadian penyerangan kedua di bulan ini.

Alex menjadi salah satu orang yang paling mengkhawatirkan Thomas. Siapa yang tidak khawatir saat sahabatnya terbaring di Rumah Sakit dan terluka parah karena serangan vampire. Setidaknya dia bisa bernafas lega karena sahabatnya sudah lebih baik meski tangannya harus di gips karena belum menyambung dengan sempurna dan luka-luka lain yang belum sempat disembuhkan Will.

"Kau tak apa? Apa vampire bernama Sulli itu lagi yang menyerangmu?" kata Alex leangsung. Dia memang terlihat sangat mengkhawatirkan kondisi Thomas.

"Aku tak apa. Kali ini aku diserang dengan vampire berbeda," jawab Thomas pelan. Suaranya terdengar serak menandakan dia masih lemah.

"Maksudmu berbeda, ada vampire lagi selain Sulli?" tanya Stephan begitu antusias. Thomas mengangguk pelan.

"Apa yang terjadi?" tanya Kevin.

"Aku sedang bermain beseball sendirian. Lalu vampire itu datang dan menyerangku. Dia bahkan memanggilku denga sebutan Black Pearl. Tapi dia seperti menyadari sesuatu dan pergi begitu saja," kata Thomas bercerita singkat tentang kejadian yang ia alami berberapa jam yang lalu.

"Namanya Minho," kata Pak Jim yang baru saja tiba melewati pintu Rumah Sakit, berpakaian lengkap sementara meski yang lain masih memakai piyama. Terlihat dari raut wajahnya bahwa masalah kini semakin rumit. Jauh dari perkiraanya.

Semua perhatian kini beralih pada Pak Jim yang harus menjelaskan apa yang terjadi pada Thomas.

"Dia adalah leader dari sebuah kelompok kecil yang mengincar kalian. Atau lebih tepatnya mengincar para Mortem. Yang diincar mereka tidak lain adalah kekuatan para Mortem yang begitu besar jika kedua belas kekuatan itu menjadi satu.

"Menurut cerita kejadian malam ini, Minho mengincar salah satu dari kalian yang menjadi target utamanya. Satu dari kelian berdua belas memiliki kekuatan khusus yang bisa membuat Minho menguasai kalian dengan mudah. Kami menyebutnya The Black Pearl," jelas Pak Jim begitu serius.

Jadi, Thomas adalah The Black Pearl yang diincar vampire itu? Dia yang memiliki kekuatan khusus itu?

"Thomas diserang malam ini karena Minho mengira dialah The Black Pearl," lanjutnya.

"Mengira?" sela Francis.

"Kukira awalnya juga begitu. Tapi ternyata Minho salah orang. Thomas bukanlah The Black Pearl. Black Pearl adalah Mortem bernama Blackhowl. Tetapi milik Thomas bernama Bathex. Itu artinya dia bukanlah The Black Pearl. Sadar dia telah mengincar orang yang salah, Minho pergi begitu saja. Dia akan datang lagi cepat atau lambat saat dia sudah tahu siapa Black Pearl sebenarnya diantara kalian," ungkap Pak Jim.

"Jika bukan Thomas, lalu siapa?" gumam Kevin.

****

Edison terlihat menyendiri di kamarnya. Dia sudah selesai membereskan barangnya. Menyiapkan seluruh keperluannya yang ia masukkan kedalam ransel miliknya. Dia meletakkan ranselnya diatas ranjang dengan pedang pemberian Pak Jim di sebelahnya pertanda bahwa persiapannya sudah selesai.

BEAUTY & BEASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang