[FINAL CHAPTER]1.1

10 0 0
                                    

****

Minho berdiri di tengah lahan lapang yang sangat luas di hutan. Dengan semua pasukannya yang telah siap diposisi mereka, menunggu saat-saat dimana para manusia serigala itu muncul di medan perang. Mungkin rencana pertamanya gagal, namun dia tidak akan membiarkan rencana-rencananya yang lain juga gagal. Dia harus mendapatkan apa yang dia mau hari ini juga karena dia yakin para Wolf Boys itu tidak bisa melawannya.

"Kepala sekolah mereka sudah mati. Apalagi yang mereka tunggu," gumam Minho.

Semakin lama, semakin terasa sepi. Tak terdengar lagi suara-suara binatang hutan yang biasa memenuhi gendang telinga. Perang benar-benar akan dimulai tak lama lagi. Perang antara vampire dan werewolf yang terkenal epic dalam setiap dongeng lokal yang selalu dibaca.

"Jadi begini rencananya. Kita akan membuat serangan secara tak langsung. Kita hindari dulu kontak secara langsung. Kita tidak akan memakai strategi dari Paman George untuk permulaan," kata Kevin. "Alex, apa kau bisa memproyeksikan kekuatanmu?"

"I think so," jawab Alex yakin.

"Good. Kita juga butuh kekuatan petir Donald. Kita akan kirim mereka petir. Petir yang besar!"

Minho masih menunggu tanpa sedikitpun rasa bosan. Menunggu berberapa menit saja akan tergantikan dengan sejuta tahun memiliki kekuatan besar. Keinginannya memiliki 12 kekuatan terbesar di bumi ini sangat besar hingga dia tidak dapat menahan dirinya sendiri. Namun dia harus sedikit bersabar.

.

.

DUAAR!!

.

.

Petir besar muncul tiba-tiba dan menyambar berberapa vampire. Hal itu membuat Minho tersadar dari lamunannya dan terkejut bukan main. Perang sudah dimulai! Mata vampire Minho mencoba mencari asal dari petir besar barusan. Namun dia tidak menemukan apapun selain pepohonan besar yang mengelilingi lapang luas itu.

.

.

DUAAR!!

.

.

Serangan kedua! Minho mulai geram dengan serangan tak bertuan yang sudah dua kali menyerang pasukannya. Dia berusaha mencari dengan teliti kesetiap sudut hutan yang bisa ia jangkau dengan penglihatan vampirenya yang super. Lagi-lagi dia tidak menemukan apa-apa.

Tak kehabisan akal, Minho menggunakan sihirnya dengan sekali lambaian yang meluas yang mampu dijangkaunya. Dan sesuai dengan prediksinya, dia menemukan sebuah portal teleportasi yang tak bisa dilihat oleh mata biasa.

Licik, batin Minho dengan senyum sinis menatap portal itu.

"Bagaimana Minho menyadari kita menggunakan proyeksi portal teleportasi?" tanya Richard ragu.

"Jika Minho tahu dan sampai menyuruh pasukannya melewati portal itu, Alex akan mengubah arah teleportasinya tepat di atas mereka," ujar Kevin.

"Maksudmu diatas mereka itu kau akan menjatuhkan mereka dari ketinggian bermeter-meter dengan cara menteleportasikan mereka?" tanya Will yang mulai menangkap maksud dari rencana Kevin.

"Tepat sekali!"

Minho menggerakkan tangannya ke arah portal sebagai signal kepada pasukan untuk pergi melewati portal itu, maka 5 dari mereka pergi melewati portal itu. Satu-persatu vampire itu hilang saat memasuki portal itu. Namun tak lama kemudian terdengar teriakkan dari atas yang membuat Minho menengol ke atas kepalanya. Kelima anggota pasukannya jatuh dari ketinggian sekitar 100 meter.

BEAUTY & BEASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang