"Leo, I need to talk to you."
Kevin sudah menangkap sikap aneh Leo sejak pelatihan pertama mereka tadi.
Leo tidak dapat mengelak ataupun mencari alasan untuk menghindar dari Kevin. Dia menghampiri Kevin yang menuntunnya ke lapangan basket sekolah.
"Is there a problem?" Tanya Kevin. Dia tidak terlalu membawa pembicaraan ini serius. Malahan dia sambil bermain olahraga kesukaannya, yaitu basket.
Dia mendrible berberapa kali dan menshoot bola ke dalam ring. Berlari kecil mengitari lapangan dan mengulanginya lagi. Tak jarang tembakannya masuk kedalam ring. Dia memang pemain basket yang mahir.
"Xander. Dia memberitahuku seseuatu," kata Leo mulai bicara.
"Xander?" Kevin mengulangi nama itu.
"Iya. Mortem yang ada didalam tubuhku. Namanya Xander," ujar Leo, masih berdiri ditengah lapangan sambil memandangi Kevin yang berlari kesana-kemari.
"Dia memberitahumu?" Tanya Kevin. Leo mengangguk cepat, tak mau bicara banyak.
"Lalu, apa yang ia katakan?"
Leo nampak ragu untuk mengatakan suatu hal yang ia tahu. Dia ingin menyimpannya untuk dirinya sendiri. Tapi dia juga harus mengatakannya pada yang lain, karena ini adalah hal penting.
"Tolong jangan beritahu siapapun dulu. Oke?" Kevin berhenti berlari, berdiri didepan Leo dan mengangguk setuju. Dia siap mendengarkan rahasia yang tidak boleh disebar itu.
"Something out there..." Kata Leo menggantungkan kalimatnya.
"Ada yang mengincar kita. Lebih tepatnya mengincar para Mortem. Xander bilang, dia akan membantuku jika aku membantunya juga dengan melindunginya. Dia akan memudahkanku mengusainya, terlebih jika aku dan dia dalam bahaya. Tadinya aku ingin memberitahukan hal ini pada Pak Jim. Tapi aku sendiri tidak terlalu yakin dengan apa atau siapa yang mengincar para Mortem," jelas Leo panjang lebar.
"Kau bisa mengandalkanku." Kevin menepuk pundak Leo sebagai tanda kepercayaan yang dapat Leo pegang.
"Jadi... Kau bisa tahu semua nama Mortem?" Tanya Kevin mulai melenceng.
Leo terkekeh pelan. "Kau tahu? Milikmu. Namanya Fleur. Dia seekor Mortem betina."
"WHAT?? PUNYAKU BETINA??" Kevin sangat terkejut dengan ekspresi yang sangat lucu. Mata terbelalak seakan hampir keluar dari tempatnya.
"Bukan hanya punyamu. Milik Francis dan Mike juga betina. Maka dari itu saat kalian bertranformasi tadi, kalian menjadi seekor serigala yang cantik dan berbeda dari lainnya dengan bulu kalian itu," ujar Leo yang masih menahan tawa.
Saat pelatihan tadi, memang kenyataannya bulu yang dimiliki Mike, Kevin, dan Francis berbeda dengan lainnya. Mike dan Francis memiliki bulu seputih salju. Sedangkan Kevin memiliki bulu putih-keemasan. Hal itu menandakan bahwa Mortem yang ada dalam diri mereka adalah betina. Karena yang lain memiliki bulu berwarna gelap seperti coklat dan hitam.
"Jadi, Jessica, ya?" Kini Leo yang mulai melenceng. Dengan ekpresinya yang berusaha menggoda Kevin yang sedang dimabuk kepayang oleh hal konyol yang disebut cinta.
"Kenapa memangnya? Tidak boleh? Kau tidak suka?" Kevin hampir tersenyum menahan malu karena teringat akan sosok Jessica, pujaaan hatinya. Tapi dia langsung melanjutkan bermain basket demi menyembunyikan wajahnya itu.
"Tidak apa-apa. Aku hanya tidak menyangka seorang Kevin bisa jatuh cinta juga pada seorang gadis," ledek Leo.
Kesal diledek, Kris melempar keras bola basket yang ada ditangannya ke arah Leo. Beruntung Leo bisa menangkapnya. Kalau tidak, perutnya mungkin akan merasakan sakit akibat benda bulat itu menghantam perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTY & BEAST
WerewolfINGAT INGAT NAMANYA BIAR GAK LINGLUNG NTAR!!! CAST Luhan EXO as Leonardo Hougwich Kris EXO as Kevin Wu Lay EXO as William Boltzmen Tao EXO as Edison Huang Sehun EXO as Stephan McCalee Xiumin EXO as Michaelangelo Porst Suho EXO as Francis Kelt Kai EX...