****
Pak Jim telah selesai dengan ramuannya. Dia kembali ke Rumah Sakit bersama Kevin setelah menghabiskan 3 jam di ruang bawah tanah membuat ramuan yang bisa jadi harapan satu-satunya.
Semua berkumpul di Rumah Sakit milik Akademi XOXO. Mereka semua sama-sama berharap ramuan buatan Pak Jim akan berhasil. Mungkin hanya Will sedikit berjaga jarak berberapa meter dari kumpulan orang yang mengitari ranjang Leo.
"Kita butuh satu bahan lagi," kata Pak Jim yang telah meyiapkan segelas air berwarna merah keperakan untuk diminumkan kepada Leo.
"Bahan apa, Pak? Biar saya ambilkan," kata Stephan menawarkan bantuan. Dia begitu bersemangat untuk bisa menyembuhkan teman dekatnya itu.
"Tidak perlu. Aku hanya perlu memintanya," kata Pak Jim mengarahkan pandangan pada Will yang duduk disalah satu ranjang Rumah Sakit. Semua pandangan mengikuti arah mata Pak Jim memandang dimana Will yang menjadi objeknya.
"Apa?" Ucap Will dingin kepada semua pandangan yang mengarah padanya.
"Will, boleh kuminta obat ajaib milikmu. Aku hanya butuh setetes saja," pinta Pak Jim.
"Apa harus pakai obat milikku, Pak?" Kata Will seakan enggan memberikan obat ajaib miliknya yang merupakan hadiah natal dari Pak Jim.
"Aku mohon, Will. Aku hanya minta setetes saja." Ini kali pertamanya Pak Will terlihat memohon.
Will tidak tega melihat kepala sekolah harus meminta mohon seperti itu padanya. Dia menarik nafas panjang, mengeluarkan botol kecil dengan patung unicorn kecil pada tutupnya yang berisikan cairan perak berkilau dari saku celananya. Dengan sedikit rasa berat hari, Will memberikan botol itu pada Pak Jim.
Bibir Pak Jim tertarik ke atas membentuk senyuman. Dia sangat berterima kasih pada Will. Hal itu bisa terlihat dari bagaimana cara pria tua itu menatap Will saat Will memberikan botol berisikan obat ajaib itu padanya. Pak Jim segera meneteskan setetes obat ajaib milik Will ke dalam ramuan buatannya. Seketika ramuan itu yang semula berwarna merah keperakan berubah menjadi keemasan. Itu menandakan bahwa ramuan itu telah siap.
Dibantu oleh Kevin dan Stephan, Pak Jim menegakkan ramuan itu kepada Leo yang masih dalam kondisi tak sadarkan diri dalam tidurnya yang panjang. Pak Jim berharap setelah Leo meminum ramuan itu dia akan segera bangun.
.
.
.
.
Mereka menunggu, namun tak terjadi apa-apa. Leo masih menutup matanya. Bahkan respon-respon kecil pun tidak ada yang membuat Pak Jim mulai putus asa. Kondisi Leo tidak berubah sedikipun seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan dalam raga yang tidur itu.
"It doesn't work," gumam Kevin yang juga telah putus asa.
****
Ayah Amy serius soal melatih para Wolf Boys dan memberikan informasi sebanyak mungkin tentang vampire. Dia benar-benar menepati janjinya sebagai bentuk upaya mewujudkan amat Amy dan membalas dendam.
Sebelas orang berkumpul di dalam gedung olahraga basket yang berada dibelakang gedung sekolah. Hal pertama yang harus diketahui para Wolf Boys adalah pengetahuan lanjut tentang vampire agar mereka bisa menghacurkan Minho dan komplotannya.
Kesepuluh Wolf Boys duduk ditengah lapangan membentuk lingkaran sementara ayahnya Amy duduk ditengah-tengah mereka sebagai poros.
"Kita akan mulai dengan informasi sebagai tahap awal pelatihan kita," kata pria berumur 45 tahun itu. "Kita bawa santai saja. Tidak usah terlalu serius. Yang terpenting kalian bisa mengerti setiap perkataanku dan dapat menerapkannya dengan baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTY & BEAST
WerewolfINGAT INGAT NAMANYA BIAR GAK LINGLUNG NTAR!!! CAST Luhan EXO as Leonardo Hougwich Kris EXO as Kevin Wu Lay EXO as William Boltzmen Tao EXO as Edison Huang Sehun EXO as Stephan McCalee Xiumin EXO as Michaelangelo Porst Suho EXO as Francis Kelt Kai EX...