Part 29

12 0 0
                                    

****

Halaman rumah itu kini telah ramai dengan lebih dari 1-2 lusin vampire. Minho sudah mengumpulkan vampire dari berbagai tempat yang bisa ia temui. Dengan janji imbalan kekuasaan, dia berhasil membentuk pasukan vampire demi berjalannya rencana penyerangan ke Akademi XOXO.

"Listen up!" Teriak Minho ditengah-tengah kerumunan pasukannya. "Kita akan segera menyerang para serigala itu saat bulan purnama, dua hari lagi. Kalian tahu, bukan, apa yang harus kalian lakukan?"

"Bawakan padaku 12 manusia serigala, tapi jangan bunuh mereka sampai ku dapatkan apa yang ku mau. Setelah aku berhasil mendapatkan semua kekuatan mereka..." Kata Minho yang menggantungkan kalimatnya dan membiarkan pasukannya berimajinasi sejenak tentang apa yang akan mereka lakukan setelahnya. "...They're all yours."

Vampire-vampire itu bersorak. Senang dengan apa yang akan mereka dapatkan sebagai permulaan. Darah segar werewolf adalah makanan ternikmat bagi vampire. Tidak ada darah yang seenak darah werewolf.

Minho berpaling dan melangkah meninggalkan pasukannya masuk ke dalam rumah megah vampirenya. Sulli dan Henry mengiringinya setia dibelakang.

"Bukankah menyenangkan?" Ujar Minho dengan senyum penuh kelicikan. "Membuat pasukan hanya dengan janji kosong yang tidak mungkin mereka dapatkan."

"Apa yang akan kau lakukan pada mereka setelah kau sudah mendapatkan semua kekuatan itu?" Tanya Henry.

"Sebagian besar dari mereka pasti akan mati saat perang nanti. Sisanya akan mudah dihabisi saat aku sudah mendapatkan semua kekuatan itu," jawab Minho dengan jawaban dari otak busuknya.

Minho sudah tidak punya hati bahkan untuk kaumnya sendiri. Mungkin dia bisa sedikit berbaik hati pada 2 pengikut setianya yang telah ada sejak ratusan tahun yang lalu.

"Lalu, bagaimana dengan gadis itu? Sampai kapan dia ada disini?" Tanya Sulli, menunjuk salah satu pintu ruangan di rumah itu.

"Gadis itu, ya... Hmm.. Kita bawa saat perang nanti. Saat terdesak, kita jadikan dia jaminan. Mereka pasti akan menukar kekuatan mereka demi gadis itu," ujar Minho.

"Kau benar-benar akan menukarkan gadis itu dengan 12 kekuatan mereka?" Tanya Sulli lagi.

"Saat ku dapatkan kekuatan mereka, tak akan ada lagi yang tersisa. Meskipun aku sudah menyerahkan gadis itu, tetap saja dia akan mati, kan?"

Jawaban Minho benar-benar menggambarkan kelicikan dan kekejaman yang luar biasa demi nafsu jahatnya yang ingin menguasai dunia dan membuat negara vampire terbesar. Jika semua rencana Minho berhasil, mungkin tidak akan ada lagi manusia di dunia ini.

.

.

.

Atau mungkin lebih parah.

****

Pak Jim sendiri mengawasi dan membimbing kesebelas muridnya yang sedang mengepak keperluan mereka ke dalam masing-masing ransel. Beliau sendiri juga yang mengatur barang apa saja yang harus dibawa oleh mereka. Dia memastikan bahwa semua barang-barang penting sudah dibawa.

Kesebelas Wolf Boys berniat untuk pergi ke Berlin, Jerman. Kawasannya memang masih di sekitaran Eropa, tapi cukup aman untuk berlindung dari Minho. Waktu setempat pun hanya beda 1 jam dengan London. Jadi mempermudah mereka untuk tahu kapan waktu mereka harus kembali.

Baik Pak Jim ataupun Mr. George, tidak ada satupun dari mereka yang akan ikut Wolf Boys ke Berlin. Mereka memutuskan untuk menemui Minho dan mengulur waktu selama Wolf Boys bersembunyi di Berlin. Kevin sudah memohon pada Pak Jim untuk ikut dengannya dan yang lain ke Berlin, namun Pak Jim tetap berusaha menolak.

BEAUTY & BEASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang